Perbedaan Paes Solo dan Jogja, Terlihat Mirip tapi Tak Sama

Paes adalah riasan berbentuk lekukan pada bagian dahi hingga anak rambut yang ada di tata rias pengantin perempuan. Riasan ini dibuat dari pidih atau sejenis lilin berwarna hitam.
Uniknya, paes dalam tata rias pengantin Solo dan Jogja berbeda. Bila diperhatikan dengan teliti, bentuk dan warna paes keduanya tak sama meski tampak serupa.
Nah, bagaimana perbedaan paes Solo dan Jogja secara detail? Simak perbedaannya di bawah ini, ya!
1. Perbedaan paes Solo dan Jogja berdasarkan bentuk

Perbedaan paes Solo dan Jogja bisa dilihat dari bagian cengkorongan. Bagian tersebut merupakan pola dari bentuk paes. Di tata rias pengantin Jogja, cengkorongan paes mencakup bagian penunggul, pengapit, penitis, dan godeg.
Bagian penunggul paes Jogja paling berbeda dengan paes Solo. Ujungnya runcing dan agak melengkung. Bila dicermati, bentuk penunggul paes Jogja seperti potongan daun sirih atau bentuk V.
Sementara itu, paes Solo memiliki bagian gajahan (sama seperti penunggul) yang bentuknya setengah bulatan. Ujungnya mirip dengan telur bebek atau huruf U.
2. Perbedaan paes Solo dan Jogja berdasarkan warna

Warna paes umumnya hitam yang sesuai dengan warna bahan dasar paes. Akan tetapi, paes Solo bisa dibuat berbeda karena menggunakan pidih warna hijau. Sehingga, paes Solo terlihat hitam tapi memiliki rona kehijauan.
Sedangkan paes Jogja lebih dominan warna hitam. Jenis riasan paes Jogja seperti paes Ageng Jangan Menir dan paes Ageng Kanigaran memakai serbuk emas. Serbuk tersebut ditaburkan di tepi paes secara tipis-tipis.
3. Perbedaan paes Solo dan Jogja berdasarkan sanggul

Paes Jogja disebut juga paes Ageng. Salah satu keunikannya adalah bentuk sanggul yang lebih tinggi. Pasalnya, rambut diikat ke belakang sampai membentuk cepol.
Berbeda dengan paes Solo yang dibuat lebih lebar. Paes bentuk ini pernah digunakan oleh Dian Sastrowardoyo. Sedangkan paes Jogja pernah dipakai oleh Anisa Pohan dan Siri Ruby Aliya Rajasa.
Erina Gudono yang melangsungkan pernikahan beberapa waktu lalu juga menggunakan dua riasan secara bergantian. Erina memakai riasan paes Jogja, kemudian berganti riasan menjadi paes Solo.
4. Perbedaan paes Solo dan Jogja dari bentuk godeg

Paes juga terdiri dari godeg. Perbedaan paes Solo dan Jogja bisa tampak dari bentuk tersebut. Godeg paes Jogja mirip ujung pisau yang lancip. Sehingga, bentuknya makin mengecil ke bawah. Sementara itu, paes Solo memiliki godeg yang sama seperti kuncup bunga turi.
Selain dari godeg, paes Jogja dan paes Solo berbeda dari segi penitisnya. Paes Jogja menggunakan penitis yang diletakkan tepat di atas godeg. Sedangkan penitis paes Solo menghadap ke pangkal alis.
Itulah perbedaan paes Solo dan Jogja yang perlu kamu ketahui. Walaupun terlihat sama, tapi keduanya memiliki keunikan masing-masing. Bahkan, bagian-bagian kecil pada kedua tata rias paes itu gak sama.