"Back to basic akan jadi tren (perhiasan) di tahun 2026, jadi yang simpel gitu," Rolly Soesanto, General Manager Frank & co., menyampaikan langsung kepada IDN Times pada Jumat (10/10/2025) di Pondok Indah Mall 1, Jakarta Selatan dalam acara peluncuran koleksinya yang berkolaborasi dengan One Fine Sky.
Prediksi Tren Perhiasan 2026 ala Frank & co., Modelnya Back to Basic!

- Frank & co. mencatat 3 jenis perhiasan yang paling diminati pada 2025, termasuk cincin pernikahan dan produk kolaboratif dengan pesan harapan.
- Banyak perhiasan diminati karena makna di baliknya, seperti cerita tentang cahaya di ujung terowongan dalam koleksi kolaboratif dengan Maudy Ayunda.
- Konsep back to basic diprediksi akan menjadi tren perhiasan tahun 2026 karena sifatnya yang timeless.
Jakarta, IDN Times - Setiap tahun, tren perhiasan selalu datang silih berganti. Ada masa di mana desain rumit penuh kilau jadi incaran, tapi ada juga saat ketika yang paling sederhana justru terasa paling istimewa. Menjelang 2026, dunia perhiasan tampaknya bersiap untuk kembali menapaki akar: gaya yang lebih tenang, bersih, dan apa adanya. Dalam suasana di mana semua hal terasa serba cepat dan penuh hiruk pikuk, banyak orang mulai mencari sesuatu yang lebih pure. Perhiasan yang tak sekadar mempercantik penampilan, tapi juga membawa ketenangan dan makna personal.
Frank & co., salah satu nama besar di dunia perhiasan Indonesia, membaca gelombang ini dengan tajam. Mereka percaya bahwa keindahan tak harus ramai. Namun justru dalam kesederhanaan, ada ruang untuk keanggunan tumbuh lebih jujur. Back to basic, begitu mereka menyebut arah tren tahun depan. Sebuah pendekatan yang merayakan desain sederhana, bentuk-bentuk klasik, dan pesan emosional di balik setiap kilau batu berlian.
Tren ini bukan hanya tentang bentuk, tapi juga tentang perasaan. Tentang bagaimana sebuah cincin kecil bisa menyimpan cerita besar atau gelang tali yang tampak kasual, bisa menjadi simbol hubungan yang tak terputus. Dalam dunia yang sering menilai dari gemerlapnya permukaan, Frank & co. seolah mengingatkan: kadang, yang paling berharga justru yang paling sederhana. Berikut adalah paparan lebih detail mengenai tren perhiasan tahun 2026 menurut Frank & co.
1. Di gerai Frank & co., 3 jenis perhiasan ini menjadi yang paling diminati pada tahun 2025

Bicara soal tren, tak akan lengkap tanpa melihat apa yang paling digemari di tahun sebelumnya. Dunia perhiasan, sebagaimana dunia mode, punya siklusnya sendiri. Kadang ramai dengan inovasi bentuk, kadang kembali pada esensi klasik yang tak lekang waktu. Tahun 2025 misalnya, menjadi momen di mana banyak orang kembali mencari makna di balik setiap kilau yang mereka kenakan.
Frank & co., yang dikenal dengan desainnya yang elegan sekaligus penuh makna, mencatat beberapa produk yang menjadi sorotan dan paling dicari pelanggan selama setahun terakhir. Dari cincin pernikahan yang tak pernah kehilangan tempat di hati pembeli, hingga koleksi kolaboratif yang membawa pesan harapan dan ketulusan.
"Pertama adalah wedding ring. Karena orang married pasti butuh wedding ring. Kedua adalah produk kolaborasi kita, yaitu produk kolaborasi antara Frank & co. dengan Maudi Ayunda, which is See The Light. Ketiga adalah brand new diamond kita, Frank Fire. Frank Fire itu cincin dengan satu mata (solitaire) yang desainnya simpel," ujar Rolly.
2. Perhiasan kolaborasi artis masih diminati karena makna filosofis di baliknya

Sebagai jenama perhiasan yang ternama, Frank & co. kerap merilis produk yang berkolaborasi dengan berbagai brand atau artis. Namun, menurut Rolly, tingginya peminat produk kolaborasi artis bukan sekadar hubungan idola dan penggemar. Lebih dari itu, makna atau cerita di balik perhiasan tersebut menjadi poin utama yang mampu menarik minat pembeli. Di Frank & co., menurut Rolly, story behind the product sering kali menjadi faktor utama produk tersebut terjual banyak.
"Sebenarnya (produk yang diminati) tetap karena meaning di balik produknya. Misalnya, yang kolaborasi sama Maudy, See The Light, itu kan maknanya there is always a light in the end of the tunnel. Selalu ada cahaya terang di ujung semua perjalanan kita. Mau kita lagi ada masalah, lagi ada apa pun, itu pasti ada jalan keluarnya," kisah Rolly.
3. Back to basic diprediksi akan menjadi tren perhiasan tahun 2026

Menyoal tren, Rolly menggarisbawahi bahwa sebenarnya preferensi perhiasan terkadang tidak bisa berpatok pada tren. Pasalnya, semua orang memiliki standar dan preferensi pribadi untuk memilih perhiasan yang mereka sukai. Karena jika berbicara tentang perhiasan, biasanya orang-orang akan membuatnya lebih personal dan bermakna sesuai value yang ingin diri mereka tunjukkan.
"Perhiasan itu kalau kita ngomong masalah tren, sebenarnya gak bisa. Karena semua orang punya personalisasinya sendiri-sendiri, styling sendiri-sendiri," kata Rolly.
Meski begitu, jika berbicara secara lebih general, Rolly menyebutkan bahwa konsep perhiasan yang simpel diprediksi akan menjadi tren tahun 2026. Rolly menyebutnya dengan back to basic, di mana orang-orang akan lebih suka dengan desain yang sederhana namun tetap bermakna. Sebenarnya, desain semacam itu sudah menjadi tren di tahun 2025 dan diprediksi akan kembali diminati tahun depan.
"Tapi kalau kita ngomong tren ya, back to basic akan jadi tren di tahun 2026. Kalau sekarang itu kan kayak earth tone, back to basic lagi ngetren. Itu tetap akan jadi tren di tahun 2026," sambungnya.
4. Konsep back to basic menjadi tren karena sifatnya yang timeless

Setelah melewati periode di mana desain yang eksperimental dan berani mendominasi, kini publik tampaknya kembali merindukan sesuatu yang lebih esensial. Bentuk yang murni, makna yang dalam, dan keindahan yang tidak berlebihan. Inilah mengapa konsep back to basic diprediksi akan jadi arus utama di 2026. Bukan sekadar tren, melainkan perwujudan dari keinginan banyak orang untuk menemukan keindahan yang tak lekang waktu.
Frank & co. melihat pergeseran ini bukan sebagai langkah mundur, melainkan sebuah return to essence. Bahwa di balik setiap potongan berlian, ada filosofi tentang ketulusan dan keberlanjutan.
"Karena timeless. Itu sesuai dengan campaign kita, yaitu timeless love, diamond born from the earth. Di mana semua perhiasaan itu bisa diwariskan, bisa turun-temurun dan menjadi saksi kebahagiaan bagi kita semuanya," ucap Rolly.
Ya, bila kita merenung kembali, tradisi mewariskan perhiasan dari orangtua ke anak-anaknya masih menjadi kebiasaan di keluarga Indonesia. Agaknya, hal tersebut pun menjadi salah satu pertimbangan bahwa perhiasan dengan model timeless dan back to basic tetap diminati.
5. Berbicara tentang tren perhiasan untuk pernikahan, biasanya momen pernikahan artis cukup berpengaruh

Tak bisa dimungkiri bahwa dunia hiburan sering kali punya andil besar dalam membentuk selera publik. Momen lamaran atau pernikahan para artis kerap menjadi titik awal munculnya gelombang tren baru, dari desain cincin, potongan berlian, hingga makna yang melekat di baliknya. Publik tak hanya melihat perhiasan itu sebagai simbol cinta, tapi juga sebagai representasi keanggunan dan status.
"Semuanya pasti. Kalau itu adalah public figure yang memang lagi happening sekarang, itu akan menjadi kiblat. As simple as Maxime Bouttier melamar Luna Maya, itu permintaan Frank Fire kita luar biasa naik. Itu akhirnya menjadi standar perempuan di Indonesia harus dilamar dengan menggunakan berlian tiga karat," kata Rolly.
Back to basic menjadi kunci dari tren perhiasan tahun 2026. Desain yang simpel namun timeless dan meaningful ternyata diprediksi menjadi tren yang diminati tahun depan.