Reydhita Amelia, Edu-Soc Content Creator (instagram.com/reydhitaml)
Selain aktif di bidang pendidikan dan sosial, pengalaman Reydhita semakin melebar ke dunia politik dan pemerintahan. Di tahun 2022, ia bergabung menjadi Ajudan Milenial Gubernur batch 4, semasa kepemimpinan Ridwan Kamil.
Pengalaman itu dimulai setelah ia baru saja menyelesaikan kegiatan mengajar di desa. Reydhita membawa isu tentang ketimpangan akses pendidikan di daerah, sebuah isu yang lahir dari pengalaman langsung selama mengajar di desa Pangalengan, Jawa Barat.
“Kalau ikut Ajudan Milenial Gubernur, kita harus membawakan isu. Nah, isu yang aku bawa tentang kegiatanku mengajar di desa. Tentang pemerataan pembangunan pendidikan di Jawa Barat dari yang seharusnya rata tapi sampai sekarang masih kayak gini. Padahal zaman sudah modern tapi di Pangalengan masih di bawah garis, gak ada akses, dan lain-lain," terangnya.
Keresahan Reydhita terhadap isu itu akhirnya sampai ke Ridwan Kamil hingga ia akhirnya berhasil lolos program tersebut. Selama satu minggu, Reydhita tinggal di rumah dinas gubernur dan mengikuti kegiatan dari pagi hingga malam. Baginya ini merupakan pengalaman berharga karena ia menjadi tahu apa saja permasalahan-permasalahan yang ada di Jawa Barat dan bagaimana pemerintah menangani persoalan masyarakat.
Dari kegiatan ini, Reydhita melihat, “Bagaimana bapak (Ridwan Kamil) menyelesaikannya dengan memperhatikan apakah itu bagus kebermanfaatannya atau tidak. Jadinya, kita bisa lebih berpikir kreatif terus banyak berinteraksi dengan orang-orang pemerintahan. Jadi tahu juga alur kerja di pemerintahan dan itu membuatku mulai tertarik ke dunia politik."
Satu hal yang paling berkesan bagi Reydhita adalah bagaimana ia mulai mengubah pandangannya terhadap pemerintah. Sebelumnya, ia mengaku cenderung skeptis dan meremehkan kinerja pemerintah. Namun setelah melihat langsung proses pengambilan keputusan, ia sadar bahwa kebijakan itu gak bisa dibuat secara instan.
“Ternyata melihat masalah sekompleks ini itu gak bisa langsung ambil keputusannya. Harus dilihat dulu dari aspek A, B, C-nya. Jadi, aku belajar dari Ajudan Milenial Gubernur ini, aku gak meremehkan lagi apa yang dilakukan sama pemerintah,” ucapnya.
Perempuan berhijab ini menegaskan bahwa ia melihat sendiri bagaimana susahnya mereka berpikir. Rapat-rapat yang digelar bukan sekadar formalitas melainkan benar-benar membahas apa yang menjadi persoalan daerah dan masyarakat. Buatnya, pengalaman ini kesempatan penting yang berhasil mengubahkan caranya memandang kehidupan.