Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serum vs Moisturizer: Perbedaannya dan Tips Memilih Sesuai Jenis Kulit

ilustrasi moisturizer skincare (vecteezy.com/Viorel Kurnosov)
Intinya sih...
  • Serum adalah produk skincare dengan tekstur ringan yang mengandung bahan aktif tinggi seperti vitamin C atau hyaluronic acid.
  • Moisturizer menjaga kelembapan kulit dan bisa memiliki fungsi anti-aging, tapi serum lebih efektif untuk masalah kulit spesifik.
  • Urutan pemakaian skincare penting; aplikasikan serum sebelum moisturizer agar bahan aktifnya dapat meresap ke dalam kulit tanpa terhalang oleh pelembap.

Kamu mungkin sering bingung membedakan serum dan moisturizer. Keduanya memang penting dalam skincare, tapi fungsinya berbeda. Serum biasanya lebih ringan dan mengandung bahan aktif tinggi, sementara moisturizer lebih kental dan bertugas melembapkan kulit.

Tapi, kapan harus pakai serum? Kapan butuh moisturizer? Atau bisa dipakai bersamaan? Tenang, artikel ini akan menjelaskan perbedaan keduanya dan tips memilih sesuai jenis kulitmu. Yuk, simak!

1. Apa itu serum?

ilustrasi serum skincare (pexels.com/Yan Krukau)

Serum adalah produk skincare dengan tekstur ringan yang dirancang untuk mengantarkan bahan aktif langsung ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam. Menurut Dr. Corey L. Hartman, serum biasanya mengandung konsentrasi tinggi bahan aktif seperti vitamin C atau hyaluronic acid. Karena teksturnya yang tipis, serum cepat menyerap dan gak meninggalkan rasa lengket di permukaan kulit.

Serum cocok untuk kamu yang ingin mengatasi masalah kulit tertentu seperti jerawat, flek hitam, tanda-tanda penuaan, atau kulit kering. Ada banyak jenis serum, mulai dari yang berbasis air sampai yang berbasis minyak, meskipun yang terakhir ini lebih jarang ditemukan.

2. Apa itu moisturizer?

ilustrasi moisturizer skincare (pexels.com/Arina Krasnikova)

Moisturizer atau pelembap punya fungsi utama untuk menjaga kelembapan kulit dengan menciptakan lapisan pelindung di permukaan. Dr. Deanne Mraz Robinson menjelaskan bahwa moisturizer membantu memperkuat lapisan terluar kulit (stratum corneum) dan mencegah kehilangan air dari kulit. Biasanya, produk ini mengandung bahan seperti ceramide, hyaluronic acid, vitamin E, dan minyak alami.

Selain melembapkan, banyak moisturizer sekarang juga mengandung bahan anti-aging, jadi bisa punya fungsi ganda. Tapi, kalau kamu punya masalah kulit spesifik seperti sunspot atau kerutan, pakai serum sebagai pelengkap bisa jadi solusi yang lebih efektif.

3. Perbedaan utama antara serum dan moisturizer

ilustrasi serum skincare (pexels.com/SHVETS production)

Walaupun keduanya penting, serum dan moisturizer punya perbedaan yang cukup signifikan:

  • Tekstur: Serum lebih cair dan ringan, sedangkan moisturizer lebih kental.
  • Fungsi utama: Serum menargetkan masalah kulit spesifik, moisturizer menjaga kelembapan.
  • Penyerapan: Serum menyerap lebih dalam, sementara moisturizer bekerja di permukaan kulit.
  • Konsentrasi bahan aktif: Serum biasanya punya bahan aktif yang lebih tinggi.

Menurut Dr. Hartman, serum berfungsi untuk memberikan efek aktif langsung ke kulit, sementara moisturizer lebih fokus pada menjaga dan melindungi kelembapan kulit.

4. Kapan kamu butuh keduanya?

ilustrasi moisturizer skincare (pexels.com/Ron Lach)

Kalau kulitmu kering atau sensitif, memakai serum dan moisturizer secara bersamaan bisa memberikan hasil yang maksimal. Dr. Noelani González menyarankan layering keduanya untuk kulit yang sangat kering.

Serum akan bekerja mengatasi masalah dari dalam, sedangkan moisturizer akan mengunci manfaat serum dan menjaga kulit tetap terhidrasi. Namun, kalau kulitmu cenderung berminyak, terkadang cukup pakai serum saja, terutama jika serumnya sudah mengandung bahan pelembap seperti hyaluronic acid.

5. Cara pakai serum dan moisturizer yang benar

ilustrasi pakai skincare (pexels.com/Kaboompics.com)

Urutan pemakaian skincare itu penting banget. Kamu perlu mengaplikasikan produk dari tekstur yang paling ringan ke yang paling berat. Jadi, serum dulu baru moisturizer.

Langkah yang bisa kamu ikuti:

  • Bersihkan wajah dengan sabun wajah yang lembut.
  • Oleskan serum ke wajah dan leher, lalu tunggu sekitar 30-60 detik agar meresap.
  • Setelah itu, aplikasikan moisturizer untuk mengunci serum dan menjaga kelembapan.

Dr. Hartman menjelaskan bahwa urutan ini penting supaya bahan aktif dalam serum bisa masuk ke dalam kulit tanpa terhalang oleh pelembap.

6. Waktu terbaik untuk pakai serum

ilustrasi pakai skincare (pexels.com/Sora Shimazaki)

Gak semua serum cocok dipakai pagi dan malam. Menurut Dr. Tiina Meder, produk dengan bahan aktif seperti retinol sebaiknya hanya digunakan malam hari karena bisa bereaksi negatif dengan sinar UV. Pastikan kamu membaca petunjuk pemakaian di label produk, atau konsultasikan dengan dokter kulit kalau masih ragu.

7. Tips memilih sesuai jenis kulit

ilustrasi kulit berjerawat (freepik.com/freepik)

  • Kulit kering: Pilih serum dengan hyaluronic acid dan moisturizer yang kaya ceramide atau minyak alami seperti almond oil.

  • Kulit berminyak: Gunakan serum ringan berbasis air, dan pilih moisturizer dengan tekstur gel.

  • Kulit kombinasi: Fokuskan serum di area bermasalah, dan gunakan moisturizer tipis-tipis di seluruh wajah.

  • Kulit sensitif: Hindari serum dengan bahan aktif tinggi seperti AHA atau retinol, dan pilih produk yang lembut dan bebas parfum.

  • Kulit berjerawat: Pilih serum dengan niacinamide atau salicylic acid, dan gunakan moisturizer non-komedogenik.

Sekarang kamu sudah tahu, serum dan moisturizer punya fungsi yang berbeda tapi saling melengkapi. Serum membantu mengatasi masalah spesifik kulit dengan bahan aktif yang lebih tinggi, sementara moisturizer menjaga kelembapan dan melindungi kulit dari kehilangan air. Keduanya bisa bekerja bareng untuk hasil yang lebih maksimal, asalkan kamu tahu cara pakainya dan pilih produk sesuai kebutuhan kulitmu.

Ingat, gak ada satu produk yang cocok buat semua orang. Kuncinya adalah mengenal jenis kulitmu sendiri dan jangan ragu untuk bereksperimen dengan produk yang berbeda sampai ketemu yang paling pas. Dan kalau masih bingung, konsultasi ke dermatolog juga gak pernah salah, kok!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us