Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kesalahan saat Menggunakan Self Tanner yang Perlu Dihindari

ilustrasi wanita menggunakan sunscreen (pexels.com/mikhailnilov)

Menggunakan self-tanner bisa menjadi solusi praktis untuk mendapatkan tampilan kulit kecokelatan yang sehat tanpa risiko paparan sinar matahari. Namun, seperti halnya produk kecantikan lainnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasilnya maksimal.

Tanpa persiapan dan teknik yang tepat, penggunaan self-tanner bisa berakhir dengan hasil yang tidak sesuai harapan. Untuk itu, penting untuk mengetahui beberapa hal yang perlu dihindari agar proses self-tanning kamu berjalan dengan lancar. Berikut ini beberapa kesalahan saat menggunakan self tanner yang perlu kamu hindari. Cek, yuk!

1. Lupa mencuci sarung tangan aplikator

ilustrasi memakai lotion (pexels.com/rocketmannprod)

Sophie Evans, seorang ahli tanning, dilansir Allure, menjelaskan, biasanya banyak orang langsung menyimpan sarung tangan aplikator (mitt) tanpa mencucinya terlebih dahulu setelah menggunakan self tanner. Padahal, sisa produk yang menumpuk bisa mengering dan menyebabkan hasil tanning berikutnya terlihat tidak rata atau bercak-bercak. 

Untuk menghindari hal ini, sangat disarankan untuk selalu mencuci sarung tangan dengan air sabun hangat setelah setiap penggunaan, lalu membilasnya hingga bersih dan mengeringkannya secara alami sebelum digunakan kembali. Kebiasaan kecil ini bisa membuat hasil self-tanning jauh lebih halus dan terlihat natural.

2. Memakai terlalu sedikit self-tanner

ilustrasi menggunakan krim tangan (pexels.com/moosephotos)

Banyak pemula yang baru menggunakan self tanner merasa khawatir hasilnya akan terlalu gelap, yang pada akhirnya membuat mereka hanya menggunakan sedikit produk untuk area yang luas, misalnya paha. Sayangnya, ini justru bisa menyebabkan warna belang atau garis-garis yang tidak merata.

Sebenarnya, yang penting bukan seberapa banyak kamu mengoleskan, melainkan bagaimana kamu meratakannya dengan konsisten di seluruh bagian tubuh. Gunakan secukupnya dan bangun warna secara bertahap jika perlu.

3. Mencukur atau waxing terlalu dekat dengan waktu aplikasi

ilustrasi wanita bercukur (pexels.com/sorashimazaki)

Melakukan hair removal terlalu dekat dengan waktu aplikasi self-tanner bisa menyebabkan warna tan masuk ke pori-pori yang masih terbuka. Hal ini bisa menimbulkan cairan masuk ke dalam pori-pori dan meninggalkan tampilan seperti bintik-bintik gelap atau tekstur kulit yang tampak tidak rata. 

Untuk hasil yang lebih mulus dan merata, disarankan melakukan pencukuran atau waxing setidaknya 24 jam sebelum menggunakan self-tanner. Ini memberi waktu bagi kulit untuk tenang dan pori-pori menutup, sehingga warna tanning bisa menempel lebih sempurna dan alami.

"Kalau kamu langsung pakai self-tanner setelah mencukur atau waxing, cairannya bisa masuk ke pori-pori yang masih terbuka dan membuat warna tanning terlihat seperti bintik-bintik kecil atau permukaan kulit jadi tampak tidak halus, ujar Evans.

4. Tidak melindungi area tangan dan kaki

ilustrasi kaki dan tangan (pexels.com/rdne)

Bagian tangan dan kaki cenderung lebih kering dan memiliki tekstur kulit yang berbeda, sehingga menyerap tanner lebih cepat dibandingkan bagian tubuh lain. Akibatnya, warna kulit di tangan dan kaki bisa jadi terlalu gelap, tidak merata, atau bahkan terlihat kotor.

Untuk menghindari hal ini, penting untuk mengoleskan lotion biasa pada tangan, pergelangan tangan, kaki, dan pergelangan kaki sebelum dan sesudah mengaplikasikan self-tanner. Langkah ini membantu mengencerkan tanner di area tersebut agar hasil akhirnya lebih halus, alami, dan bebas dari garis-garis mencolok.

5. Tidak memberikan cukup waktu saat mengaplikasikan self tanner

ilustrasi wanita memijat paha (pexels.com/sorashimazaki)

Self-tanner membutuhkan waktu dan perhatian agar bisa menempel merata di seluruh permukaan kulit. Jika kamu terburu-buru, kemungkinan besar tanner tidak akan terdistribusi dengan baik, yang bisa menyebabkan garis-garis atau noda yang jelas, bahkan warna yang tidak merata.

Untuk hasil terbaik, pastikan kamu memberi waktu yang cukup untuk mengaplikasikan produk dengan gerakan lembut dan menyeluruh, terutama di area-area yang sulit dijangkau seperti punggung atau bagian belakang kaki. Jangan terburu-buru, dan pastikan setiap bagian tubuh terlapisi dengan baik untuk mendapatkan warna yang natural dan halus.

6. Mengabaikan sunscreen setelah tanning

ilustrasi wanita menggunakan sunscreen (pexels.com/mikhailnilov)

Mengabaikan penggunaan sunscreen setelah melakukan self-tanning perlu dihindari. Meskipun self-tanner memberikan warna kulit yang tampak seperti terbakar matahari, produk ini tidak memberikan perlindungan terhadap sinar UV. Oleh karena itu, kamu tetap perlu memakai sunscreen untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan matahari.

Sebaiknya, tunggu setidaknya delapan jam setelah aplikasi self-tanner agar warnanya berkembang sempurna, baru setelah itu aplikasikan sunscreen. Jika kamu menggunakan self-tanner yang cepat bereaksi, waktu tunggu ini bisa lebih singkat, namun tetap pastikan untuk selalu memakai sunscreen saat keluar rumah untuk menjaga kesehatan kulit dan memperpanjang durasi tan yang sudah kamu aplikasikan.

"Self-tanner tidak memberikan perlindungan dari matahari, jadi kamu tetap butuh sunscreen," ujar Evans.

Dengan mengetahui dan menghindari kesalahan-kesalahan saat menggunakan self-tanner, kamu dapat memperoleh hasil yang lebih merata, alami, dan tahan lama. Ingatlah bahwa kesabaran dan perhatian terhadap detail sangat penting dalam proses ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us