Dihina Tak Pernah Keluar Negeri, Vina Manurung Kini Jadi Penjelajah Dunia

#AkuPerempuan Sudah mengunjungi 20 negara dan akan terus bertambah

Hidup selalu menawarkan risiko yang memaksa setiap manusia menyikapinya secara positif atau negatif. Tak jarang banyak manusia usil yang suka menertawakan manusia lain yang dianggap gagal ataupun memiliki nasib tak seberuntung dirinya. Hal itulah yang terjadi pada Vina Yolandha Manurung.

"Hidup itu sendiri sudah cukup sulit. Tetapi dengan selalu bersikap positif akan membuatmu mampu menaklukkan dunia,." ucap wanita yang menggeluti olahraga muaythai ini.

1. Anggota pecinta alam

Dihina Tak Pernah Keluar Negeri, Vina Manurung Kini Jadi Penjelajah DuniaFacebook.com/Vina Yolandha Manurung

Vina Manurung sejak kecil hingga duduk di bangku SMA tinggal di kota kecil di Propinsi Riau bernama Pangkalan Kerinci. Di usia remaja, Vina sudah aktif di berbagai organisasi seperti pramuka dan drum band. Namun saat memasuki dunia perkuliahan, wanita yang dulu memilih gaya tomboi ini merubah haluannya.

Ia memilih organisasi MAPALA UNIMED tempatnya menimba ilmu kala itu. "Kekuatan tak akan pernah diakui alam tanpa kerendahan hati," ucapnya. Vina sangat membenci orang yang sombong terhadap alam, apalagi sampai merusak kelestarian alam. Itulah sebabnya ia rajin mengajak teman-teman dan orang terdekatnya untuk sama-sama menjaga alam.

Berkat ketekunannya di organisasi pecinta alam, Vina pernah mendapat juara II lomba panjat dinding tingkat propinsi pada tahun 2010.

2. Bekerja di NGO dan menjadi relawan korban gunung Sinabung

Dihina Tak Pernah Keluar Negeri, Vina Manurung Kini Jadi Penjelajah DuniaFacebook.com/Vina Yolandha Manurung

Vina Manurung mulai memasuki dunia kerja pada tahun 2012. Wanita 29 tahun ini bekerja di Yayasan Ekosistem Lestari di Bukit Lawang, Sumatera Utara. Yayasan Ekosistem Lestari merupakan Non Government Organisation (NGO) yang fokus mengurusi masalah lingkungan dan orang utan.

Diawal kariernya, Vina bekerja sebagai staff pendidikan lingkungan hidup yang bertugas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan anak-anak sekolah tentang pentingnya hutan dan orang utan. Disini Vina menjadi pengajar di sekolah alam yang mereka sebut green school.

Tahun 2010 saat gunung Sinabung di Sumatera Utara erupsi, Vina dan rekan-rekannya dari MAPALASU (Mahasiswa Pecinta Alam Sumatera Utara) menjadi fasilitator dan relawan untuk pengiriman bantuan korban bencana. Tahun 2013 saat Sinabung kembali bergejolak, wanita yang hobi naik gunung ini tak kuasa melihat duka anak-anak Sinabung di pengungsian.

Bersama rekan-rekan dari beberapa NGO lainnya, kali ini ia tak hanya menjadi fasilitator pengiriman bantuan, melainkan turun tangan langsung menjadi pengajar tak berbayar di sekolah-sekolah darurat untuk anak-anak korban Sinabung.

"Anak-anak adalah aset paling berharga bangsa ini. Mereka harus terus belajar meskipun dalam keadaan darurat," ungkapnya.

3. Dihina karena tak pernah keluar negeri

Dihina Tak Pernah Keluar Negeri, Vina Manurung Kini Jadi Penjelajah DuniaInstagram.com/vinayolandhamanurung

Saat kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman UNIMED, tak dipungkiri negara Jerman bukanlah hal asing yang diperbincangkan baik mahasiswa maupun dosen-dosennya. Banyak mahasiswa dijurusan itu wara-wiri ke negerinya Angela Merkel tersebut.

Namun tak demikian dengan Vina Manurung. Wanita berambut pendek ini masih saja mendekam di kota Medan dengan berbagai kegiatan alamnya. Tak sedikit orang yang meremehkannya.

dm-player

Ia menjadi perbincangan dan dianggap tidak sukses dalam menjalani hidup karena tak pernah keluar negeri. Anak pertama dari lima bersaudara ini tak banyak memberikan komentar tentang omongan-omongan negatif rekan-rekannya.

"Kuat dan menjadi bijaklah! Karena kehidupan menawarkan berjuta pilihan dan akan ada beberapa dari pilihan tersebut yang menjatuhkanmu," ucapnya untuk menepis segala hal negatif yang menimpanya kala itu.

4. Mengikuti program pertukaran budaya di Denmark

Dihina Tak Pernah Keluar Negeri, Vina Manurung Kini Jadi Penjelajah DuniaInstagram.com/vinayolandhamanurung

Vina Manurung sebenarnya tak pernah peduli dengan orang-orang yang merendahkannya. Baginya keluarganya sudah cukup untuk menguatkannya. Namun pada tahun 2014, ada sebuah tawaran untuk mengikuti program pertukaran budaya ke Denmark.

Ia tak begitu antusias mengikuti program itu dan tidak pula tertantang untuk secepatnya keluar negeri agar tak lagi dicibir. Akhirnya wanita kelahiran kota Pematang Siantar itupun mengambil kesempatan tersebut dengan niat untuk memperluas ilmu dan wawasan, serta ingin melihat belahan dunia yang lain. Ia menegaskan, tujuannya ke Denmark bukanlah untuk balas dendam terhadap orang-orang yang menjatuhkannya.

Awal tahun 2015 Vina Manurung mulai menapaki jalan kehidupan baru. Dia meninggalkan tanah kelahirannya untuk merantau ke benua biru. Selama program tersebut, Vina juga sekolah di sebuah sekolah bahasa dan budaya Denmark. Yang lebih membanggakan lagi, dua tahun berturut-turut pada 2015 dan 2016 ia terpilih sebagai pengibar bendera merah putih di KBRI Copenhagen saat upacara kemerdekaan RI 17 Agustus.

"Saya percaya, suatu hari ada saat dimana kita akan benar-benar bangga terhadap diri kita sendiri. Dan itu terjadi pada saya saat saya dipercaya mengibarkan bendera merah putih di negara yang asing ini," kenangnya.

5. Mulai menjelajah berbagai negara sejak datang ke Denmark

Dihina Tak Pernah Keluar Negeri, Vina Manurung Kini Jadi Penjelajah DuniaInstagram.com/vinayolandhamanurung

Naluri penjelajahnya tak pernah hilang meskipun sudah lama ia tak lagi menjadi anggota pecinta alam. Tak tahan hanya berdiam diri di Denmark, Vina Manurung mulai menyusun rencana baru. Di waktu liburnya ia habiskan waktu plesir ke negara-negara sekitar Denmark.

Sejak 2015 sudah puluhan negara dia jelajahi seperti Jerman, Belanda, Swedia, Norwegia, Lituania, Singapura, Vatikan, Italia, Spanyol, Belgia, Hungaria, Ceko, Prancis, Islandia dan lainnya. Tahun ini istri dari Kenni Lundberg Jensen ini sudah memiliki daftar negara-negara yang akan ia kunjungi seperti Turki, Austria, Swiss dan beberapa negara lain yang belum bisa ia pastikan.

"Saya bukanlah tipe orang yang bergantung kepada orang lain. Jika tidak dengan Kenni, biasanya saya travelling sendirian dan tidak menemukan kesulitan. Saya bisa mengambil foto saya sendiri, memutuskan sendiri kemana kaki saya harus melangkah dan saya bisa melakukan apa saja tanpa harus pusing memikirkan orang lain," jawabnya saat ditanya mengapa ia sering travelling sendirian.

6. Masih tetap dicibir

Dihina Tak Pernah Keluar Negeri, Vina Manurung Kini Jadi Penjelajah DuniaFacebook.com/Vina Yolandha Manurung

"Perempuan itu harus tangguh, sanggup dan bisa bertahan disejajarkan dengan jenis manusia apapun, harus mampu membahagiakan diri sendiri, tau passion mana yang bisa membangun ke arah yang positif, saling mendukung ke arah yang baik sesama wanita, dan banyak hal-hal positif lainnya yang seharusnya dilakukan oleh wanita.
So, be positive, keep positive and stay positive!"

Kalimat itu terucap dari mulut wanita yang juga hobi fotografi ini. Selalu ada saja yang mencibirnya saat ia melakukan hal-hal yang dirasa tidak sejalan dengan orang lain. Wanita berdarah batak ini memang suka out of the box. Wajar saja jika banyak orang yang tak sejalan dengannya. Namun Vina Manurung tetaplah Vina Manurung yang memiliki prinsip yang kuat. Ia tak goyah hanya karena cibiran hattersnya.

Selain terus menambah jumlah negara yang akan ia kunjungi, kini Vina disibukkan dengan jadwal sekolah bahasa Denmark yang wajib ia selesaikan secepatnya. Lalu ia akan melanjutkan pendidikan guru TK. Bukan untuk menjadi guru TK didalam ruangan kelas, melainkan seorang guru TK outdoor. Jiwa pecinta alam seorang Vina Yolandha Manurung memang takkan pernah terhapus.

"Setiap manusia tidak memiliki waktu sukses yang sama. Begitupun dengan saya. Bagi sebagian orang, mungkin saya terlambat untuk mendapatkan kesuksesan. Tapi bagi saya, tidak ada kata terlambat untuk menggapai kesuksesan," jelasnya saat mengakhiri wawancara.

Anne Yaa Photo Verified Writer Anne Yaa

Travel, food, flowers, nature enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya