Lesti Kejora yang kini telah menjadi istri sah Rizky Billar, menggelar acara tasyakuran pada Minggu (29/8/2021) lalu. Kilas balik, rangkaian acara pernikahan Lesti cukup panjang, mulai dari lamaran di bulan Juni hingga tasyakuran di bulan Agustus.
Sepanjang rangkaian tersebut, Lesti gak pernah gagal tampil memikat dengan style dan konsep busana yang kece. Yuk, intip style Lesti Kejora dari lamaran hingga tasyakuran! Ada kebaya, dress brokat, dan dress satin yang stunning!
Minggu (13/6/2021) menjadi awal perjalanan Rizky Billar dan Lesti Kejora yang resmi bertunangan. Dalam momen lamaran yang berlangsung secara outdoor di Gedong Putih, tampak Lesti elegan memakai kebaya bernuansa pastel.
Kebaya berpotongan A-line dan asimetris ini, merupakan karya Renzi Lazuardi. Di bagian dada dan punggung, ada bordiran berbentuk bunga. Bordiran payet tersebut adalah bunga Bluebeel. Maknanya simbol kerendahan hati, keteguhan, rasa syukur, dan cinta abadi.
Pilihan warnanya perpaduan biru, hijau, dan silver. Untuk itu, ia juga menggabungkannya dengan rok batik yang didominasi warna senada.
Kali ini, Lesti memilih Ayu Dyah Andari untuk merancang tulle dress untuk momen pengajiannya bersama Rizky Billar. Mengadopsi warna lilac yang sedang tren, gaya Lesti tampak makin anggun.
Tulle dress ini memiliki aksen frill di bagian pergelangan tangan, kesannya cute. Kemudian seluruh dress bertabur payet, mutiara, dan crystal dengan bordir mawar 3D. Ia juga melengkapi gaya dengan veil dari tulle yang senada.
Setelah pengajian, Lesti melanjutkan prosesi adat Minang yaitu Malam Bainai. Prosesi ini merupakan pelepasan lajang bagi calon pengantin wanita. Lesti tampil dengan busana tradisional asal Sumatera Barat.
Baju adat Minangkabau ini disebut Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang. Statement-nya terletak pada penutup kepala yang disebut Tingkuluak. Bentuknya menyerupai kepala kerbau atau atap Rumah Gadang.
Sementara baju kurung berwarna merah keungguan ini tampak mewah, berhiaskan bordiran dari benang emas. Ia juga memakai banyak aksesori seperti dukuah (kalung) dan galang (gelang). Ada juga tambahan selendang dan rok dari kain songket.
Rabu (18/8/2021) telah dilaksanakan prosesi lanjutan jelang pernikahan, yaitu pengajian dan siraman dengan adat Sunda. Sebelum memulai siraman, Lesti mengadakan pengajian pranikah berbalut dress berlapis tulle warna soft pink.
Nuansa pink pastel membuat style Lesti begitu feminin nan santun. Potongan lengannya puff sleeves. Bentuk lengan ini cocok untuk menutupi lengan yang besar. Modelnya yang mengembang seperti balon, juga membuat tampilan Lesti makin modis dan elegan.
Tak lupa, ada veil yang juga serupa dengan model dress. Sama-sama dari tulle dan bertabur payet berbentuk bunga Queen Anne’s lace. Maknanya tempat berlindung atau berteduh yang membuat kita merasa aman.
Untuk prosesi ngaras seusai siraman, Lesti memakai kebaya warna lime green yang berikan kesan fresh. Hampir sama dengan kebaya lamaran, kebaya payet ini juga berpotongan asimetris. Paduannya batik berwiru warna cokelat.
Nah, yang membuatnya unik adalah selendang dari tulle dan bordiran bunga. Aksen bunga yang ada di pinggang terinspirasi dari bunga Anggrek Cattleya.
Bunga ini digunakan sebagai simbol kemewahan, rasa cinta, dan keindahan. Selain itu, anggrek juga bermakna akhir yang indah dari sebuah penantian.
Usai penantian yang begitu panjang, sampailah pada hari H, yaitu akad nikah pada Kamis (19/8/2021). Memukau, Lesti kenakan kebaya putih dengan adat Sunda. Poin penting yang menonjolkan adat Sunda terletak pada siger yang dipermanis ronce melati.
Untuk hari spesialnya, jebolan D'Academy ini memadukan konsep tradisional dan modern pada kebaya pilihannya. Kebayanya memilik aksen peplum yang terinspirasi dari bunga Calla Lily. Bunga ini memiliki arti mendalam, yaitu kemurnian, kesucian, dan keyakinan.
Sementara itu, pilihan payetnya berbentuk padi yang terinspirasi dari kampung halaman Lesti di Cianjur. Veil-nya juga mengadopsi detail payet yang serupa, yaitu padi merunduk.
Seminggu setelah akad, Lesti dan Billar menggelar tasyakuran dengan dua konsep. Yang pertama bertema modern dengan pilihan warna serba putih.
Gaun satin yang indah ini adalah karya Hian Tjen. Ia membuat gaun ini untuk merepresentasikan karakter Lesti. Gaun dengan lekukan minimalis ini menggunakan teknik draping dan menonjolkan volume pada bagian bawah gaun.
Uniknya, pada ekor gaun terdapat bordiran 'Leslar', yang merupakan perpaduan nama Lesti dan Billar. Agar hijabnya tidak terlalu polos, Lesti juga menggunakan mini tiara dan sematan tulle veil.
Konsep tasyakuran kedua menggunakan adat Sunda. Acara yang berlangsung pada Minggu (29/8/2021) ini, didominasi warna merah yang kesannya super mewah nan megah.
Kebaya warna merah marun ini bertabur payet keemasan, sehingga kesannya glamor. Yang menarik perhatian, terdapat tambahan train memanjang. Mulai dari kebaya hingga train, semuanya penuh dengan payet motif Merak Ngibing.
Ia juga mengenakan mahkota Siger Sunda. Untuk bawahannya, ia kenakan kain batik sarimbitan dengan suami.
Demikian rangkaian busana Lesti Kejora dari lamaran hingga tasyakuran. Kamu paling suka yang mana?