Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Memilih Perhiasan yang Sesuai dengan Tone Warna Kulit

ilustrasi (unsplash.com/@segaljewelry)
ilustrasi (unsplash.com/@segaljewelry)
Intinya sih...
  • Perhiasan bisa menentukan kesan pertama dan penampilan maksimal
  • Penting untuk memahami undertone kulit sebelum memilih warna perhiasan
  • Batu permata juga bisa menunjukkan kepribadian dan ekspresi diri

Perhiasan bukan sekadar pemanis, tapi juga bisa jadi penentu kesan pertama. Banyak orang suka memakai anting, kalung, atau cincin tanpa benar-benar mikir apakah warnanya cocok dengan kulit atau enggak. Padahal, memilih warna perhiasan yang tepat bisa bikin penampilan jauh lebih maksimal. Kadang cuma karena ikut tren, seseorang jadi terlihat “kurang pas” karena tone-nya nggak mendukung penampilan keseluruhan.

Jadi penting banget buat tahu warna apa yang paling cocok dan bisa menonjolkan fitur alami yang dimiliki. Tenang, ini bukan soal aturan ketat, tapi soal ngerti mana yang bikin auramu makin keluar.

1. Kenali dulu warna dasar kulit sebelum memilih perhiasan

ilustrasi (unsplash.com/@saeedanahid)
ilustrasi (unsplash.com/@saeedanahid)

Hal paling dasar sebelum memilih perhiasan adalah paham soal undertone alias warna dasar kulit. Ini bukan soal warna kulit terang atau gelap, tapi lebih ke apakah kulit punya nuansa hangat, dingin, atau netral. Salah satu cara paling gampang untuk ngecek adalah lihat warna urat di pergelangan tangan. Kalau uratnya terlihat biru atau ungu, berarti termasuk cool tone; kalau lebih ke hijau, berarti warm tone; dan kalau susah dibedain, bisa jadi termasuk netral. Begitu udah tahu dasar kulit, lebih gampang menentukan logam atau batu permata apa yang paling cocok.

2. Pilih logam yang bisa mengangkat warna kulit dan rambut

ilustrasi (unsplash.com/@prahantphotofilms)
ilustrasi (unsplash.com/@prahantphotofilms)

Setiap warna logam punya efek visual yang berbeda tergantung siapa yang memakainya. Misalnya, emas kuning biasanya terlihat paling cocok di kulit dengan tone hangat—terutama kalau punya rambut cokelat keemasan atau hitam pekat. Sementara perak, platinum, atau emas putih bakal lebih nge-blend di kulit cool tone, apalagi kalau rambutnya abu-abu, hitam kebiruan, atau pirang terang. Buat yang punya tone netral, kabar baiknya: bisa cocok-cocok aja pakai logam warna apa pun. Tapi tetap, yang paling penting adalah cari logam yang bikin warna kulit dan rambut makin bersinar, bukan malah tertutup atau kelihatan kusam.

3. Pilih batu alam yang bisa mencerminkan karakter

ilustrasi (unsplash.com/@ianmurrays)
ilustrasi (unsplash.com/@ianmurrays)

Nggak semua orang cocok pakai berlian, dan nggak semua orang nyaman dengan batu berwarna mencolok. Tapi batu permata sebenarnya bisa jadi cara keren buat nunjukin kepribadian. Misalnya, orang yang kalem dan klasik mungkin lebih cocok pakai mutiara, opal, atau berlian. Sedangkan yang suka tampil beda atau nyentrik mungkin lebih suka batu warna terang seperti turquoise, garnet, atau safir biru terang. Intinya, batu permata bukan cuma soal estetika, tapi juga soal ekspresi diri.

4. Gabungkan selera pribadi dengan pengetahuan dasar

ilustrasi (unsplash.com/@chajim)
ilustrasi (unsplash.com/@chajim)

Biarpun udah tahu teori soal tone kulit dan warna logam, tetap aja selera pribadi yang harus jadi penentu akhir. Ada kalanya perhiasan yang nggak “cocok” secara teori justru jadi favorit dan bikin merasa percaya diri. Jangan takut bereksperimen, tapi tetap pakai panduan dasar biar nggak asal-asalan. Yang penting, perhiasan bisa mendukung tampilan tanpa bikin terlihat aneh atau berlebihan. Lagipula, percaya diri adalah aksesori terbaik yang bisa dipakai kapan saja.

5. Sesuaikan warna perhiasan dengan pakaian biar nggak bentrok

ilustrasi (unsplash.com/@scottwebb)
ilustrasi (unsplash.com/@scottwebb)

Kadang perhiasan bagus jadi kelihatan aneh karena warnanya nggak nyatu sama outfit. Makanya, penting juga buat nyesuain warna perhiasan sama warna baju yang dipakai. Kalau bajunya udah rame atau penuh warna, pilih perhiasan yang lebih kalem biar nggak terlalu heboh. Tapi kalau bajunya simpel atau monokrom, justru bagus kalau dikasih sentuhan warna mencolok dari aksesori. Triknya adalah jaga keseimbangan antara perhiasan dan busana biar penampilan tetap enak dilihat.

6. Coba bereksperimen, tapi tetap tahu batas

ilustrasi (unsplash.com/@prahantphotofilms)
ilustrasi (unsplash.com/@prahantphotofilms)

Memilih warna perhiasan sebenarnya nggak ada aturan mati. Kadang yang bikin cocok itu bukan karena teori warna, tapi karena percaya diri saat memakainya. Tapi bukan berarti asal comot juga—penting buat tetap ngerti mana yang cocok sama warna kulit, mana yang bikin kelihatan pucat atau malah norak. Nggak ada salahnya coba gaya baru, asal tetap nyaman dan ngerasa itu "kamu banget". Soalnya, perhiasan yang bagus adalah yang bisa bikin orang merasa makin pede, bukan yang bikin ragu tiap kali lihat kaca.

Di luar tren atau tips teknis, hal paling penting dalam memilih perhiasan tetap soal kenyamanan dan ekspresi diri. Warna kulit, gaya busana, atau bahkan mood hari itu bisa jadi pertimbangan, tapi ujung-ujungnya tetap soal selera. Kadang yang bikin penampilan standout bukan perhiasannya, tapi cara seseorang membawanya. Jadi kalau udah tahu mana logam atau batu yang paling cocok, tinggal mainin kombinasi dan eksplor gaya sendiri. Karena saat perhiasan berhasil memperkuat kepribadian, di situlah fungsinya benar-benar terasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us