Kabar duka datang dari Mooryati Soedibyo yang merupakan pendiri Mustika Ratu dan Yayasan Puteri Indonesia (YPI). Ia meninggal dunia pada Rabu (24/4/2024) dalam usia 96 tahun.
Semasa hidupnya, Mooryati gak hanya aktif sebagai pakar kecantikan. Ia pernah menjadi Wakil Ketua II MPR RI pada tahun 2004. Dari kiprahnya tersebut, ada banyak teladan dari Mooryati selama hidupnya yang bisa jadi pelajaran hidup bagi generasi muda. Simak beberapa teladannya di bawah ini, yuk!
Mooryati Soedibyo merupakan salah satu cucu dari Sri Susuhunan Pakubuwono X. Sejak dulu, Mooryati dibesarkan dengan tradisi Keraton Surakarta yang cukup kental. Ia juga kerap mendapatkan pendidikan secara tradisional. Pendidikan yang ia dapatkan menekankan pada tata krama, ngadi saliro ngadi busono, meramu jamu dan kosmetika tradisional, tumbuh-tumbuhan berkhasiat, hingga tembang dengan langgam macapat.
Hal tersebut membuat Mooryati lekat dengan didikan ningrat dan keraton. Semasa hidupnya, ia pun selalu mempertahankan hal tersebut, termasuk memanfaatkan tumbuh-tumbuhan alam yang berkhasiat sebagai obat dan kosmetik. Meski itu adalah bahan herbal, namun menurutnya tetap harus diteliti karena banyak tumbuhan yang khasiatnya beragam.
Itu juga yang menjadi alasan brand Mustika Ratu begitu khas dengan jamu-jamu hasil racikannya. Mustika Ratu pun berasal dari filosofi Jawa, yakni trahing kusumo rembesing madu, trahing sinatrio mustikaning ratu.
Dalam membangun brand Mustika Ratu, Mooryati cenderung "mengalir saja". Semuanya secara tradisional, termasuk untuk produk-produknya.
Saat itu, ia memulai bisnisnya dengan modal Rp25 ribu. Dari modal itu, ia pun bisa mendapatkan banyak keuntungan. Karena sifatnya yang konsisten, ia terus putarkan keuntungannya hingga bisa membuat pabrik pada tahun 1978.
Mooryati merupakan salah satu sosok perempuan hebat yang punya kepedulian besar terhadap perempuan lainnya. Salah satu sumbangsih Mooryati semasa hidupnya untuk perempuan Indonesia adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang digelar setiap tahun. Awalnya, inisiatif ini mendapatkan beberapa kritikan.
Namun, Mooryati tetap teguh untuk merealisasikan inisiatif ini. Pada dasarnya, kontes ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan Indonesia. Selain itu, kontes ini juga akan memperkenalkan berbagai produk lokal, mulai dari busana, desainer, hingga makeup. Mooryati percaya, tujuan yang baik pasti akan mendapatkan jalan yang baik juga.
Mustika Ratu dibangun dari konsep yang tradisional. Produk-produknya pun menggunakan tanaman herbal yang tradisional. Meskipun sudah puluhan tahun, Mooryati mempertahankan Mustika Ratu agar tetap melestarikan tradisi.
Meskipun saat ini Mustika Ratu sudah dipegang oleh anak-anaknya, tapi visi misinya tetap dipertahankan. Mooryati pun selalu berpesan agar perempuan Indonesia bisa inovatif, kreatif, konstruktif, dan semangat.
Selain konsisten dalam menjaga nilai budaya dan tradisi, Mooryati pun melebarkan sayapnya ke bidang yang lain. Selain aktif di brand kosmetik dan keperempuanan, Mooryati berkiprah di bidang politik. Ia pernah menjadi Wakil Ketua II MPR RI pada tahun 2004.
Di usia ke-91, Mooryati bahkan sempat diganjar penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai Eksekutif Produser Tertua di Dunia. Kala itu, ia memproduseri film 'Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta'.
Itu dia beberapa teladan dari Mooryati Soedibyo semasa hidupnya. Bukan hanya konsisten, ia juga gak takut untuk explore banyak hal. Semoga bisa menjadi motivasi untukmu, ya!