Tita Djumaryo, founder Ganara Art (instagram.com/titadjumaryo)
Sebagai seorang seniman, Tita Djumaryo melihat bahwa seni memiliki dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Sayangnya, belum banyak orang yang menyadari ini. Itu sebabnya, Tita dan suami, Ranald Indra, memutuskan untuk memulai Ganara Art, sekolah seni yang mewadahi anak kecil hingga orang dewasa dengan beragam kegiatan seru.
Tita dan suami dipertemukan saat berkuliah. Jika Tita mendalami seni rupa, suami memilih tekstil dan Magister Manajemen. Namun, keduanya merasa klop hingga akhirnya menikah dan dikaruniani tiga anak saat ini.
Nama Ganara pun sesungguhnya terambil dari singkatan ketiga nama anaknya, yaitu Gadra, Nalagra, dan Ralanggana. Selain itu, Ganara juga memiliki makna lain dalam Bahasa Spanyol yang berarti saya menang.
Menengok sekilas perjalanan kariernya, Tita sempat merasakan terputus dari aktivitasnya sebagai seniman karena harus mengurus buah hati. Namun, ada suatu momen yang kemudian membuatnya menyadari dan merasa terpanggil untuk berkarya di bidang pendidikan dan seni.
“Pas anakku masuk pre-school, satu setengah tahun di sekolah nasional plus, aku diwawancara sebagai orangtuanya. Pas ditanya profesi, aku bilang bahwa aku seniman. Kepala sekolah itu ya bilang, ‘Oh, tertarik gak kalau jadi guru lukis di sini?’. Malah jadi ditawari kerjaan gitu kan. Terus dari situ malah dapat kerjaan, aku juga mulai ngajar. Pas mulai ngajar itu, masih sedikit awalnya, cuma dua kali seminggu, lama-lama jadi makin banyak, makin banyak. Selama lima tahun aku ngajar di situ, akhirnya itu yang dimulai dari cuma lima belas murid, itu jadi seratus lima puluh murid. Sepuluh kali lipat lah ya dan itu tuh betul-betul kalau yang aku lihat, jadi ‘Oh, iya. Ini calling aku yang lain.’. Yang tadinya hanya berkesenian aja ya, bikin pameran segala macam, tapi ternyata ada calling yang lain di pendidikan seni gitu,” ujarnya.
Itulah mengapa Tita akhirnya membuat Ganara dengan mimpi besarnya untuk memberikan pendidikan seni yang accessible kepada seluruh rakyat Indonesia. Ia merasa memiliki kewajiban untuk mendorong setiap anak bebas berkreasi.
Pandemik jadi faktor kuat yang menyadarkannya bahwa ternyata orang-orang justru menemukan ketenangan dalam berkarya. Tita ingin mengajarkan pada banyak orang bahwa kebahagiaan bisa didapatkan melalui seni. Awalnya, Ganara ditargetkan untuk anak-anak. Tetapi, Tita melihat kalau orang dewasa pun ingin dan membutuhkan kelas seni.
Untuk itu, ia membaginya ke dalam beberapa kelas dengan usia dan materi yang berbeda. Ganara Art Studio khusus untuk anak-anak, sementara remaja dan dewasa tergolong dalam Ganara Art Space. Ada pula Ganara Pottery yang bisa diikuti oleh siapa saja dan berhubungan dengan kerajinan dari tanah liat.