Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria membaca buku (freepik.com/pikisuperstar)
ilustrasi pria membaca buku (freepik.com/pikisuperstar)

Serial The Joubert Family Chronicles karya Kate Mosse menghadirkan kisah keluarga yang terjalin erat dengan sejarah, iman, dan perjuangan hidup di tengah gejolak Eropa. Lewat gaya bertutur yang kuat, buku-buku dalam serial ini membawa pembaca menyusuri masa lalu yang penuh ketegangan dan harapan. Dengan latar waktu mulai dari abad ke-16 hingga era modern, serial ini memperlihatkan bagaimana warisan keluarga dapat membentuk jalan hidup generasi demi generasi.

Cerita berpusat pada keluarga Joubert, sekelompok Huguenot Prancis yang harus menghadapi penganiayaan agama dan pengungsian selama konflik keagamaan di Eropa. Kisah dimulai dengan seorang perempuan muda yang harus memilih antara keyakinan, cinta, dan keselamatan keluarganya. Perjalanan mereka membawa para tokoh ke berbagai wilayah seperti Prancis, Amsterdam, hingga Afrika Selatan, memperlihatkan kekuatan tekad manusia dalam mempertahankan identitas mereka.

Berisikan refleksi atas keberanian, langsung saja intip keempat buku dalam serial The Joubert Family Chronicles karya Kate Mosse berikut ini. Keep scrolling!

1. The Burning Chambers

Sampul The Burning Chambers (goodreads.com)

Di Prancis pada abad ke-16 saat ketegangan antara Katolik dan Huguenot memuncak kehidupan Minou Joubert berubah drastis ketika ia menerima surat misterius bertuliskan hanya satu kalimat. Dalam bayang-bayang perang agama dan intrik keluarga Minou harus melindungi orang-orang yang dicintainya sambil mengungkap kebenaran tentang warisan masa lalunya yang rumit dan berbahaya.

Buku ini mengikuti perjalanan Minou dari kota Carcassonne hingga ke daerah pegunungan Languedoc menghadapi bahaya politik dan rahasia yang telah lama tersembunyi. Ia bertemu Piet seorang pemuda misterius yang memiliki masa lalu penuh luka dan keduanya terlibat dalam perjuangan mempertahankan keyakinan cinta dan harapan di tengah kekacauan sejarah yang mengguncang seluruh negeri.

2. The City of Tears

Sampul The City of Tears (goodreads.com)

Minou Joubert dan suaminya Piet Reydon melanjutkan kehidupan mereka di Carcassonne bersama anak-anak mereka dalam suasana politik Prancis abad ke-16 yang terus bergolak. Saat umat Huguenot dan Katolik berusaha berdamai menjelang pernikahan kerajaan, ancaman baru muncul dan memaksa keluarga mereka meninggalkan rumah demi keselamatan.

Dalam pelarian menuju Paris dan kemudian ke Amsterdam mereka menghadapi pengkhianatan perpecahan agama serta rahasia masa lalu yang mengintai. Buku ini mengikuti perjuangan Minou menjaga keluarganya sembari menghadapi konflik pribadi dan sejarah besar yang menentukan nasib mereka di tengah kekacauan Eropa.

3. The Ghost Ship

Sampul The Ghost Ship (goodreads.com)

Di pesisir Barbary tahun 1621, sebuah kapal misterius melayang diam di atas air. Dikenal sebagai Kapal Hantu, kapal ini selama berbulan-bulan memburu para perompak untuk membebaskan orang-orang yang diperbudak oleh bajak laut. Kapal tersebut diawaki oleh kru pemberani yang berasal dari Italia, Prancis, Belanda, dan Kepulauan Canary yang menyatukan kekuatan mereka demi keadilan dan kebebasan.

Namun di balik keberanian para awak kapal, tersembunyi rahasia identitas yang bisa membahayakan nyawa mereka. Beberapa di antara mereka bukanlah pria seperti yang terlihat. Jika tertangkap, mereka akan digantung karena kejahatan yang pernah dilakukan. Buku ini mengikuti perjuangan mereka melawan bahaya laut dan takdir yang mengancam dalam perjalanan yang penuh ketegangan dan pengorbanan.

4. The Map of Bones

Sampul The Map of Bones (goodreads.com)

Pada tahun 1688 di Olifantshoek, Afrika Selatan, Suzanne Joubert, seorang pengungsi Huguenot dari Prancis, tiba di tanah asing yang penuh bisikan masa lalu. Ia mengikuti jejak sepupunya, Louise Reydon-Joubert, seorang kapten perempuan dan perompak legendaris yang menghilang secara misterius setelah mendarat di Tanjung Harapan. Dengan tekad untuk mengungkap kebenaran, Suzanne menjelajahi lembah sunyi yang menyimpan rahasia kelam dan bayang-bayang kematian yang belum sepenuhnya pergi.

Hampir dua abad kemudian, pada tahun 1862, Isabelle Lepard datang ke Franschhoek untuk mencari hubungan darah yang terlupakan dan menulis ulang sejarah perempuan dalam keluarganya. Sebagai jurnalis pemberani, ia menemukan bahwa luka masa lalu belum sembuh dan bahaya masih mengintai di tanah yang sama. Buku ini mengikuti perjalanan Isabelle menyingkap misteri yang menjerat keluarganya sekaligus berjuang menyelamatkan dirinya dari takdir serupa yang menimpa leluhurnya.

Setiap buku berdiri sendiri namun saling terhubung, menciptakan panorama emosional dan historis yang menyentuh. Bagi pecinta kisah keluarga, sejarah, dan perjuangan pribadi, serial The Joubert Family Chronicles menyajikan pengalaman membaca yang penuh makna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team