Ilustrasi pria sedang berdoa (pexels/Rodolfo Clix)
Nabi Ilyas AS berusaha menyadarkan kaum Bani Israil yang masih menyembah Ba'l agar menyembah Allah SWT, namun Bani Israil membangkang dan justru murka terhadap Ilyas karena menganggap selama ini Ba'l yang telah memberi kemakmuran. Kisah Ilyas berusaha menyadarkan kaum penyembah Ba'l diabadikan Al-Quran pada surat As-Saffat ayat 123-126.
وَاِنَّ اِلْيَاسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۗ
Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul. (QS. As-Saffat: 123).
اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَلَا تَتَّقُوْنَ
(Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu tidak bertakwa? (QS. As-Saffat: 124).
اَتَدْعُوْنَ بَعْلًا وَّتَذَرُوْنَ اَحْسَنَ الْخٰلِقِيْنَۙ
Patutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan (Allah) sebaik-baik pencipta. (QS. As-Saffat: 125).
اللّٰهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ
(Yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?” (QS. As-Saffat: 126).
Kemudian Nabi Ilyas AS berdoa kepada Allah SWT atas nikmat negeri kaum Bani Israil yang makmur dicabut, sehingga saat seharusnya musim hujan datang, justru negeri tersebut dilanda kekeringan yang membuat kesulitan untuk mendapat bahan makanan.
Kaum Bani Israil penyembah Ba'l pun marah karena menganggap Ilyas membuat Ba'l murka sehingga tidak lagi memberi kemakmuran negeri mereka. Padahal Ilyas berusaha menyadarkan mereka untuk bersyukur kepada Allah SWT, bukannya malah menyembah berhala.