Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dua pria bernegosiasi
ilustrasi dua pria bernegosiasi (freepik.com/katemangostar)

Intinya sih...

  • ENFJ: Mampu membaca bahasa tubuh dan kebutuhan emosional lawan bicara, fokus pada kesepakatan yang adil, komunikasi persuasif.

  • ENTJ: Tegas, logis, berkomunikasi lugas dan jelas, fokus pada fakta dan data dalam negosiasi.

  • INFJ: Sensitif, idealis, komunikator lembut namun berwibawa, penyelesaian konflik secara damai dengan mempertimbangkan kebutuhan emosional.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kemampuan negosiasi menjadi salah satu keterampilan penting dalam berbagai aspek kehidupan modern. Dalam dunia profesional, kemampuan tersebut sering menentukan keberhasilan dalam membangun relasi, mencapai kesepakatan, maupun mengatasi perbedaan kepentingan. Pada situasi sosial, negosiasi membantu seseorang memahami sudut pandang lain dan menciptakan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak.

Tidak semua individu memiliki kecakapan negosiasi yang sama, karena pengaruh karakter bawaan, gaya berkomunikasi, serta cara berpikir. Model kepribadian MBTI memberikan gambaran tentang kecenderungan seseorang dalam menghadapi interaksi interpersonal, termasuk potensi dalam menjadi negosiator yang efektif. Kepribadian tertentu dapat menonjol berkat keseimbangan antara logika dan emosi, antara ketegasan dan fleksibilitas.

Memiliki pemikiran yang terarah, yuk kepoin kelima kepribadian MBTI yang memiliki kemampuan menjadi negosiator. Jangan dilewatkan!

1. ENFJ

ilustrasi dua pria bernegosiasi (freepik.com/prostooleh)

ENFJ dikenal sebagai sosok yang mengutamakan hubungan interpersonal dan memahami dinamika emosi dengan sangat baik. Gaya komunikasinya hangat, jelas, serta mampu mempengaruhi tanpa terkesan memaksa. Kemampuan membaca bahasa tubuh dan kebutuhan emosional lawan bicara membuat ENFJ unggul dalam menciptakan suasana negosiasi yang nyaman. Mereka mampu menangkap kekhawatiran tersirat dan menawarkan solusi yang menenangkan.

Dalam proses negosiasi, ENFJ biasanya hadir dengan tujuan untuk menciptakan kesepakatan yang adil. Kepribadian ini tidak hanya fokus pada hasil, melainkan juga menjaga kualitas hubungan jangka panjang. Mereka mampu merumuskan argumen yang persuasif dengan struktur kalimat yang rapi dan mudah dipahami. ENFJ juga memiliki kemampuan memotivasi, sehingga solusi yang ditawarkan terasa meyakinkan.

2. ENTJ

ilustrasi dua pria (freepik.com/katemangostar)

ENTJ terkenal sebagai pribadi yang tegas, logis, dan fokus pada pencapaian hasil. Dalam situasi negosiasi, ENTJ memiliki kemampuan menyusun strategi dan menganalisis situasi dengan cepat. Mereka memahami kekuatan dan kelemahan lawan bicara sehingga dapat menyusun pendekatan yang tepat. ENTJ cenderung menunjukkan kepercayaan diri tinggi yang kerap membuat lawan bicara menghargai ketegasan dan kompetensi mereka. Pola pikir jangka panjang membantu ENTJ melihat potensi manfaat dari berbagai sudut.

Kemampuan berkomunikasi ENTJ yang lugas dan jelas menjadi nilai tambah dalam negosiasi. Mereka mampu menguraikan poin penting tanpa bertele-tele sehingga proses diskusi berjalan efisien. Meskipun tegas, ENTJ tetap terbuka terhadap gagasan baru jika memberikan keuntungan logis. Sikap objektif membuat mereka fokus pada fakta dan data, bukan pada emosi.

3. INFJ

ilustrasi dua pria berjabat tangan (freepik.com/freepik)

INFJ merupakan tipe kepribadian yang dikenal sensitif, idealis, serta memiliki intuisi mendalam. Dalam situasi negosiasi, INFJ mampu memahami emosi dan motivasi tersembunyi dari lawan bicara. Kemampuan melihat gambaran besar membuat INFJ mampu memprediksi reaksi dan konsekuensi suatu keputusan. Mereka cenderung mengarahkan diskusi ke arah yang harmonis tanpa menimbulkan konfrontasi.

Kepribadian INFJ juga dikenal sebagai komunikator yang lembut namun berwibawa. Saat menyampaikan argumen, mereka menggunakan pendekatan yang sopan, terstruktur, serta penuh pertimbangan. Hal tersebut membuat lawan bicara merasa dihargai dan lebih terbuka menerima masukan. INFJ cenderung mengedepankan penyelesaian konflik secara damai dengan mempertimbangkan kebutuhan emosional setiap individu yang terlibat.

4. ENFP

ilustrasi dua orang pria (freepik.com/freepik)

ENFP dikenal sebagai pribadi yang penuh energi, kreatif, dan memiliki kemampuan komunikasi yang kuat. Gaya interaksi yang ekspresif membuat ENFP mudah membangun hubungan positif dengan siapa pun. Dalam situasi negosiasi, fleksibilitas dan kemampuan berpikir out of the box menjadi kekuatan utama mereka. ENFP mampu menawarkan solusi kreatif yang sering kali tidak terpikirkan oleh pihak lain.

Kepribadian ENFP cenderung menekankan kerja sama dan keterbukaan. Mereka mampu mengemas argumen dengan cara yang menarik dan mudah diterima, sehingga negosiasi berjalan tanpa ketegangan. Kemampuan mengelola dinamika emosi membuat ENFP dapat meredakan suasana ketika terjadi perbedaan pendapat. Meski tampak santai, mereka tetap memiliki kemampuan analitis yang baik saat menentukan langkah terbaik untuk mencapai kesepakatan.

5. INFP

ilustrasi dua pria membuat kesepakatan (freepik.com/katemangostar)

INFP dikenal sebagai individu yang idealis, penuh empati, dan memiliki orientasi kuat pada nilai-nilai kemanusiaan. Dalam konteks negosiasi, INFP memiliki kemampuan mendengarkan dengan tulus sehingga lawan bicara merasa diperhatikan dan dihormati. Pendekatan komunikasinya lembut, tetapi tetap berprinsip. INFP selalu berusaha mencari solusi yang mencerminkan rasa keadilan dan kesetaraan. Kemampuan memahami perasaan terdalam seseorang membuat mereka mampu menjembatani konflik dengan penuh ketenangan.

Selain itu, INFP juga memiliki kemampuan merangkai kata-kata secara halus tetapi berkesan mendalam. Gaya komunikasi yang bersifat reflektif kerap menghasilkan argumen yang menyentuh dan mudah diterima. INFP tidak menyukai tekanan, sehingga strategi negosiasinya mengutamakan dialog yang menenangkan dan proses yang penuh pertimbangan. Kepribadian INFP sangat efektif dalam negosiasi yang berhubungan dengan konflik emosional, hubungan personal, maupun situasi yang membutuhkan pendekatan.

Kelima MBTI tersebut memiliki karakter yang memungkinkan mereka unggul dalam situasi negosiasi. Mempelajari kecenderungan tersebut dapat menjadi langkah awal dalam mengembangkan kemampuan komunikasi dan penyelesaian konflik yang lebih efektif dalam berbagai aspek kehidupan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team