7 Cara Efektif Menghindari Mabuk Saat Mudik Lebaran dengan Mobil

Mudik Lebaran merupakan momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Perjalanan panjang menggunakan mobil sering kali menjadi pilihan karena fleksibilitas dan kenyamanan yang ditawarkan. Namun, bagi sebagian orang, perjalanan jauh dapat menimbulkan mabuk kendaraan yang mengganggu.
Mabuk perjalanan dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, bahkan kelelahan yang berlebihan. Hal ini tentu dapat mengurangi kenyamanan selama perjalanan dan membuat pengalaman mudik menjadi kurang menyenangkan. Menghindari mabuk perjalanan sangat penting agar perjalanan tetap lancar dan tubuh tetap dalam kondisi prima.
Supaya kamu dapat terhindari dari mabuk perjalanan saat mudik Lebaran, yuk terapkan ketujuh cara di bawah ini. Simak sampai habis!
1. Menjaga pola makan sebelum dan selama perjalanan

Mengonsumsi makanan dalam porsi yang tepat sebelum perjalanan dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh. Perut yang terlalu kosong dapat memicu mual dan lemas, sedangkan makan berlebihan sebelum perjalanan dapat memperparah gejala mabuk.
Sebaiknya menghindari makanan yang terlalu berlemak, berminyak, atau pedas karena dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan di perut. Mengonsumsi makanan yang kaya serat dan rendah lemak, seperti buah dan sayuran, dapat membantu menjaga kestabilan sistem pencernaan selama perjalanan.
Selama perjalanan, sebaiknya memilih camilan ringan seperti biskuit, buah, atau kacang-kacangan untuk menghindari rasa lapar tanpa membebani sistem pencernaan. Menghindari minuman bersoda atau berkafein juga penting, karena dapat menyebabkan dehidrasi dan memperburuk gejala mabuk perjalanan.
2. Mengatur posisi duduk dengan nyaman

Posisi duduk yang nyaman memiliki peran penting dalam mencegah mabuk perjalanan. Duduk di kursi depan atau di posisi yang memungkinkan pandangan ke arah jalan dapat membantu mengurangi gejala mabuk. Pandangan yang stabil terhadap jalanan membantu otak menyesuaikan gerakan tubuh dengan lingkungan sekitar, sehingga mengurangi konflik antara sistem keseimbangan di telinga bagian dalam dan penglihatan.
Selain itu, menjaga postur tubuh yang tegak tetapi rileks dapat membantu mengurangi tekanan pada perut dan dada, sehingga pernapasan tetap lancar. Menggunakan bantal leher atau sandaran kepala juga dapat memberikan kenyamanan tambahan dan mengurangi ketegangan pada otot leher serta bahu. Jika memungkinkan, sesekali mengubah posisi duduk atau meregangkan tubuh dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi rasa pegal selama perjalanan jauh.
3. Menghindari membaca atau melihat layar gadget terlalu lama

Membaca buku atau melihat layar gadget dalam waktu lama selama perjalanan dapat memperburuk gejala mabuk kendaraan. Aktivitas ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara sinyal yang diterima oleh mata dan sistem keseimbangan di telinga bagian dalam. Akibatnya, otak mengalami kesulitan menyesuaikan informasi yang diterima, sehingga memicu rasa pusing dan mual.
Jika ingin mengisi waktu selama perjalanan, mendengarkan musik atau podcast dapat menjadi alternatif yang lebih nyaman. Kegiatan ini tidak memerlukan banyak fokus pada satu titik dan memungkinkan mata tetap mengamati lingkungan sekitar. Dengan cara ini, tubuh dapat menyesuaikan pergerakan kendaraan dengan lebih baik, sehingga risiko mabuk perjalanan dapat diminimalkan.
4. Menjaga ventilasi udara dan sirkulasi oksigen

Udara segar sangat penting untuk menjaga kenyamanan selama perjalanan. Udara yang pengap dan tertutup dapat menyebabkan tubuh merasa lebih cepat lelah dan pusing. Membuka jendela sesekali untuk membiarkan udara segar masuk dapat membantu menjaga sirkulasi oksigen di dalam mobil. Jika menggunakan pendingin udara, sebaiknya mengatur suhu yang tidak terlalu dingin dan memastikan aliran udara tidak langsung mengarah ke wajah atau tubuh.
Selain itu, menghindari bau menyengat seperti parfum yang terlalu kuat atau makanan beraroma tajam dapat membantu mengurangi risiko mabuk. Menghirup aroma segar dari minyak esensial seperti peppermint atau jahe dapat membantu meredakan rasa mual dan memberikan efek menenangkan selama perjalanan. Cara ini cukup efektif untuk menjaga kenyamanan tubuh dan mengurangi gejala mabuk perjalanan.
5. Menggunakan obat anti mabuk jika diperlukan

Bagi yang sering mengalami mabuk perjalanan, menggunakan obat anti mabuk sebelum berangkat dapat menjadi solusi yang efektif. Obat ini biasanya bekerja dengan menekan sinyal saraf yang memicu rasa mual dan pusing, sehingga membuat tubuh lebih tahan terhadap pergerakan kendaraan. Namun, penggunaan obat anti mabuk sebaiknya dilakukan sesuai anjuran dokter atau sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
Beberapa obat anti mabuk dapat menyebabkan kantuk, sehingga perlu diperhatikan efek sampingnya sebelum dikonsumsi. Jika lebih memilih cara alami, mengonsumsi jahe dalam bentuk permen atau teh juga dapat membantu meredakan gejala mabuk perjalanan. Jahe memiliki sifat anti-mual yang dapat membantu menenangkan perut dan menjaga keseimbangan tubuh selama perjalanan panjang.
6. Beristirahat secara berkala

Perjalanan panjang dapat membuat tubuh lelah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko mabuk perjalanan. Beristirahat setiap beberapa jam sangat penting untuk mengembalikan energi dan mengurangi ketegangan tubuh. Berhenti di tempat istirahat untuk berjalan-jalan sejenak, meregangkan otot, atau sekadar menghirup udara segar dapat membantu mengurangi rasa pusing dan mual.
Selain itu, jika perjalanan dilakukan pada malam hari atau dalam waktu yang sangat panjang, tidur yang cukup sebelum berangkat menjadi faktor yang sangat penting. Tubuh yang kelelahan lebih rentan mengalami mabuk perjalanan, sehingga menjaga kondisi fisik tetap bugar sangat diperlukan agar perjalanan tetap nyaman dan menyenangkan.
7. Fokus pada pernapasan dan relaksasi

Teknik pernapasan yang baik dapat membantu mengatasi mabuk perjalanan dengan menenangkan sistem saraf. Bernapas dalam-dalam melalui hidung dan mengeluarkannya perlahan melalui mulut dapat membantu mengurangi rasa mual dan pusing. Pernapasan yang teratur juga membantu menjaga kadar oksigen dalam tubuh tetap stabil, sehingga mengurangi kemungkinan tubuh merasa lemas atau pusing selama perjalanan.
Selain itu, melakukan teknik relaksasi seperti meditasi ringan atau mendengarkan musik dengan irama yang menenangkan dapat membantu mengalihkan perhatian dari gejala mabuk perjalanan. Pikiran yang lebih rileks akan membuat tubuh lebih mudah menyesuaikan diri dengan pergerakan kendaraan, sehingga perjalanan dapat berlangsung dengan lebih nyaman tanpa gangguan mabuk perjalanan.
Menghindari mabuk perjalanan saat mudik dengan mobil bukanlah hal yang mustahil jika menerapkan cara-cara yang tepat. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, perjalanan mudik dapat dilalui dengan lebih nyaman dan penuh semangat.