Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Menghadapi Perasaan Tertekan karena Tertinggal dari Orang Lain

ilustrasi cemas (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi cemas (pexels.com/cottonbro studio)

Dalam dunia yang serba cepat ini, perasaan tertinggal dari orang lain sering kali menghantui kita. Media sosial, pencapaian teman, atau bahkan harapan dari keluarga dapat membuat kita merasa kurang. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing.

Menerima kenyataan ini dapat membantu mengurangi tekanan yang tidak perlu. Dengan memahami hal ini, kita bisa belajar untuk lebih menghargai proses yang sedang dijalani. Berikut ini adalah tujuh cara untuk menghadapi perasaan tersebut tanpa merasa tertekan.

1. Fokus pada perjalananmu sendiri

ilustrasi fokus (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi fokus (pexels.com/Pixabay)

Daripada membandingkan diri dengan orang lain, cobalah fokus pada apa yang sedang kamu kerjakan. Setiap orang memiliki kecepatan dan jalannya sendiri. Apa yang terlihat sempurna dari luar belum tentu mencerminkan kenyataan sebenarnya. Dengan fokus pada perjalananmu, kamu bisa menemukan makna dan kebahagiaan dalam apa yang kamu lakukan.

Tambahkan rutinitas harian yang membuatmu merasa lebih produktif dan bahagia. Mulailah dari langkah kecil seperti mencatat pencapaian harian atau mingguan yang telah kamu raih. Ini akan membantumu menyadari bahwa kamu juga terus bergerak maju. Kamu akan melihat bahwa kemajuan kecil pun memiliki arti besar jika dilihat dari perspektif yang tepat.

2. Kurangi waktu di media sosial

ilustrasi main hp (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi main hp (pexels.com/Michael Burrows)

Media sosial sering menjadi sumber utama dari perasaan tertinggal. Foto-foto liburan, promosi pekerjaan, atau pernikahan teman dapat membuatmu merasa kecil. Batasi waktu yang kamu habiskan di platform ini untuk menjaga kesehatan mental. Dengan mengurangi paparan terhadap kehidupan orang lain, kamu bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidupmu.

Gunakan waktu tersebut untuk melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku, berolahraga, atau mengembangkan keterampilan baru. Dengan begitu, kamu dapat merasa lebih puas dengan hidupmu sendiri tanpa harus membandingkannya dengan orang lain. Selain itu, kamu akan menyadari bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam dirimu, bukan dari validasi eksternal.

3. Bersyukur atas apa yang kamu miliki

ilustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sering kali, kita terlalu sibuk memikirkan apa yang belum kita miliki sehingga lupa untuk mensyukuri apa yang sudah ada. Latih dirimu untuk bersyukur setiap hari, baik itu untuk hal-hal besar maupun kecil. Bersyukur adalah kunci untuk menemukan kebahagiaan dalam segala situasi, bahkan saat menghadapi tantangan.

Cobalah membuat jurnal syukur di mana kamu menulis tiga hal yang kamu syukuri setiap malam sebelum tidur. Kebiasaan ini tidak hanya membuatmu merasa lebih positif tetapi juga membantu mengurangi stres. Dengan bersyukur, kamu akan lebih mudah menghargai perjalanan hidupmu tanpa harus merasa terbebani oleh apa yang belum tercapai.

4. Tetapkan tujuan yang realistis

ilustrasi berpikir (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Michael Burrows)

Perasaan tertinggal sering muncul karena kita menetapkan standar yang terlalu tinggi atau tidak realistis. Luangkan waktu untuk mengevaluasi tujuan hidupmu dan pastikan mereka sesuai dengan kemampuan serta keadaanmu saat ini. Penting untuk mengenali batasan dirimu tanpa merasa rendah diri.

Pecahlah tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil yang dapat dicapai. Dengan cara ini, kamu akan merasa lebih termotivasi dan tidak mudah menyerah saat menghadapi tantangan. Proses ini juga membantu membangun kepercayaan diri yang lebih kuat seiring dengan setiap pencapaian kecil yang kamu raih.

5. Jangan takut meminta bantuan

ilustrasi teman (pexels.com/Armin Rimoldi)
ilustrasi teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Tidak ada salahnya meminta bantuan atau berbicara dengan orang lain tentang perasaanmu. Teman, keluarga, atau bahkan seorang profesional dapat memberikan perspektif yang berbeda dan dukungan yang kamu butuhkan. Kadang-kadang, mendengar sudut pandang baru dapat membantu membuka pikiranmu.

Berbagi cerita juga dapat membuatmu merasa lebih lega dan diterima. Ingatlah bahwa kamu tidak sendiri dalam perjuangan ini, dan ada banyak orang yang peduli padamu. Jangan ragu untuk mencari dukungan karena itu adalah langkah penting menuju kesejahteraan.

6. Fokus pada kesehatan mental dan fisik

ilustrasi olahraga (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi olahraga (pexels.com/cottonbro studio)

Kesehatan mental dan fisik memiliki peran besar dalam cara kita memandang diri sendiri. Pastikan kamu mendapatkan cukup tidur, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur. Gaya hidup yang sehat dapat meningkatkan suasana hati dan memberikan energi untuk menghadapi tantangan sehari-hari.

Meditasi atau praktik mindfulness juga dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres. Dengan tubuh dan pikiran yang sehat, kamu akan lebih mudah menghadapi perasaan tertinggal tanpa merasa tertekan. Ingat bahwa merawat dirimu sendiri adalah bentuk cinta diri yang sangat penting.

7. Akui dan terima perasaanmu

ilustrasi bercermin (pexels.com/Min An)
ilustrasi bercermin (pexels.com/Min An)

Tidak apa-apa untuk merasa tertinggal. Mengakui perasaan tersebut adalah langkah pertama menuju pemulihan. Jangan menyangkal atau mengabaikannya karena itu hanya akan membuatmu semakin tertekan. Perasaan adalah bagian dari kemanusiaan, dan menerima emosi adalah cara untuk mengenal diri sendiri lebih dalam.

Berikan dirimu waktu untuk memproses emosi dan cari cara untuk mengatasinya. Dengan menerima perasaan tersebut, kamu dapat menemukan kekuatan untuk melangkah maju. Langkah kecil yang konsisten dapat membuat perbedaan besar dalam perjalanan hidupmu.

Perasaan tertinggal adalah hal yang wajar dan dialami oleh banyak orang. Yang terpenting adalah bagaimana kamu meresponsnya. Ingatlah bahwa hidup bukanlah perlombaan. Setiap orang memiliki waktunya sendiri untuk mencapai apa yang mereka impikan. Jadi, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri dan nikmati setiap langkah dalam perjalananmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendy Firmansyah
EditorRendy Firmansyah
Follow Us