Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan (pexels.com/Tim Mossholder)

Dalam hubungan, saling mendukung dan peduli adalah hal yang wajar. Namun, ada batas tipis antara kasih sayang yang sehat dan ketergantungan emosional yang merusak. Codependency adalah pola hubungan di mana salah satu pihak terlalu bergantung pada yang lain secara emosional atau bahkan finansial.

Ini sering kali membuat seseorang mengorbankan kebutuhan pribadinya demi pasangan. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terjebak dalam hubungan semacam ini. Berikut adalah tujuh tanda codependency yang mungkin tidak kamu sadari tetapi bisa berdampak buruk pada hubunganmu.

1. Kesulitan mengambil keputusan

ilustrasi berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Kamu sering merasa tidak bisa membuat keputusan tanpa meminta pendapat pasangan. Hal ini membuatmu selalu ragu dan takut salah langkah jika tidak mendapatkan persetujuan dari pasangan. Lama-kelamaan, kamu kehilangan kepercayaan pada dirimu sendiri.

Ketika kebiasaan ini terus berlanjut, kamu menjadi terlalu bergantung pada pasangan dalam segala hal. Ini bisa membuat pasangan merasa terbebani dan hubungan menjadi tidak seimbang. Hubungan sehat harus memungkinkan kedua belah pihak untuk tumbuh dan mengambil keputusan secara mandiri.

2. Mengutamakan kebutuhan pasangan di atas diri sendiri

ilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu selalu berusaha memenuhi keinginan pasangan meskipun itu mengorbankan kebahagiaanmu sendiri. Hal ini membuatmu merasa tidak nyaman tetapi tetap kamu lakukan demi menjaga hubungan tetap harmonis. Sayangnya, sikap ini justru bisa membuatmu kehilangan identitas diri.

Mengabaikan kebutuhan pribadi dalam jangka panjang bisa menyebabkan stres dan kelelahan emosional. Kamu mungkin mulai merasa frustrasi atau bahkan marah pada diri sendiri karena tidak bisa mengatakan tidak. Padahal, hubungan yang sehat membutuhkan keseimbangan antara memberi dan menerima.

3. Merasa bertanggung jawab atas perasaan pasangan

ilustrasi sedih (pexels.com/Timur Weber)

Ketika pasangan merasa sedih atau marah, kamu merasa itu adalah kesalahanmu dan berusaha memperbaikinya. Kamu selalu berusaha menghiburnya atau bahkan mengorbankan kebahagiaanmu sendiri demi membuatnya bahagia. Akibatnya, kamu sering merasa terbebani oleh emosi pasangan.

Ini adalah tanda jelas bahwa kamu memiliki kecenderungan codependency. Pasangan yang sehat harus bisa mengelola emosinya sendiri tanpa membebankan tanggung jawab kepada orang lain. Kamu tidak harus selalu bertanggung jawab atas perasaan pasanganmu.

4. Takut ditinggalkan atau kehilangan pasangan

ilustrasi sedih (pexels.com/RDNE Stock project)

Ketakutan berlebihan akan kehilangan pasangan membuatmu rela melakukan apa saja untuk mempertahankan hubungan. Kamu mungkin mengabaikan perlakuan buruk atau terus memaafkan kesalahan pasangan tanpa syarat. Hal ini bisa membuatmu terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.

Perasaan takut kehilangan ini biasanya berasal dari rendahnya harga diri. Kamu merasa bahwa keberadaan pasangan adalah satu-satunya hal yang membuatmu berharga. Padahal, kebahagiaan sejati datang dari dalam dirimu sendiri, bukan dari orang lain.

5. Tidak memiliki batasan yang jelas

ilustrasi berbicara (pexels.com/Budgeron Bach)

Kamu kesulitan mengatakan tidak dan selalu merasa bersalah jika menolak permintaan pasangan. Ini membuat pasangan merasa bebas meminta apa pun tanpa mempertimbangkan perasaanmu. Lama-kelamaan, kamu merasa kehilangan kendali atas hidupmu sendiri.

Batasan yang sehat sangat penting dalam setiap hubungan. Tanpa batasan, kamu akan merasa terkuras secara emosional dan mental. Mulailah belajar untuk mengatakan tidak dan menetapkan batasan yang jelas dalam hubunganmu.

6. Mengabaikan hubungan lain di luar pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/king caplis)

Sejak memiliki pasangan, kamu mulai menjauh dari keluarga dan teman-teman. Kamu lebih memilih menghabiskan seluruh waktumu dengan pasangan karena merasa hanya dia yang penting. Hal ini bisa membuat hubungan sosialmu terganggu dan merasa kesepian ketika pasangan tidak ada.

Menjaga hubungan dengan orang lain selain pasangan sangatlah penting. Ini membantu kamu memiliki keseimbangan dalam hidup dan tidak hanya bergantung pada satu orang. Hubungan yang sehat memberi ruang bagi masing-masing individu untuk tetap memiliki kehidupan sosial yang aktif.

7. Merasa tidak berharga tanpa pasangan

ilustrasi merenung (pexels.com/Ron Lach)

Kamu merasa hidupmu tidak lengkap atau tidak berarti tanpa pasangan. Segala sesuatu yang kamu lakukan selalu berpusat pada pasangan, bahkan dalam hal-hal kecil. Ketika pasangan tidak ada, kamu merasa kehilangan arah dan kesepian.

Perasaan ini menandakan bahwa kamu terlalu menggantungkan kebahagiaanmu pada orang lain. Kebahagiaan sejati datang dari dalam, bukan dari validasi pasangan. Penting untuk membangun rasa percaya diri dan menemukan kebahagiaan dalam dirimu sendiri.

Codependency bisa merusak hubungan jika tidak segera disadari dan diatasi. Hubungan yang sehat adalah hubungan di mana kedua belah pihak bisa saling mendukung tanpa kehilangan identitas masing-masing. Mulailah belajar untuk mencintai diri sendiri dan menetapkan batasan yang sehat dalam hubunganmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team