Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Menerapkan Loud Budgeting, Metode Penghematan Baru ala Gen Z

ilustrasi uang (pexels.com/Aukid phumsirichat)

Loud budgeting adalah salah satu metode penghematan yang sedang naik daun, terutama di kalangan Gen Z. Metode ini bukan hanya mencatat pemasukan dan pengeluaran, tetapi juga menekankan keterbukaan dalam mengelola keuangan. Dengan menerapkan loud budgeting, kamu bisa lebih disiplin dalam mengatur uang dan memahami cara membuat keuangan lebih sehat.

Dalam dunia yang semakin kompleks, transparansi keuangan membantu menjaga stabilitas emosional. Selain itu, keterbukaan menciptakan budaya kolaborasi dan dukungan antarindividu. Dengan begitu, pengelolaan uang tidak lagi menjadi beban pribadi. Berikut adalah 7 tips untuk menerapkan metode ini.

1. Pahami konsep loud budgeting

ilustrasi berpikir (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sebelum memulai, penting untuk memahami konsep loud budgeting. Metode ini mengajak kamu berbicara terbuka tentang anggaran dan tujuan finansial. Biasanya, masalah keuangan dirahasiakan, tetapi Gen Z mendiskusikannya secara aktif bersama orang-orang terdekat.

Langkah ini mengurangi tekanan mental akibat beban finansial yang dipendam. Selain itu, berbagi cerita memungkinkan kamu mendapatkan masukan berharga dari pengalaman orang lain. Cara ini membuat masalah keuangan terlihat lebih sederhana dan solusinya lebih mudah ditemukan.

2. Tetapkan tujuan finansial yang jelas

ilustrasi berpikir (pexels.com/Julia M Cameron)

Setiap metode pengelolaan keuangan membutuhkan tujuan yang jelas, dan loud budgeting tidak terkecuali. Kamu harus menentukan apa yang ingin dicapai, seperti menabung untuk liburan atau membayar utang. Dengan tujuan konkret, kamu lebih mudah menjaga komitmen.

Misalnya, jika kamu ingin menabung untuk gadget baru, catat jumlah target dan waktu pencapaiannya. Langkah ini memudahkan kamu menyesuaikan keputusan keuangan dengan tujuan. Dengan target spesifik, kamu juga bisa mengukur progres secara berkala.

3. Buat anggaran yang realistis

ilustrasi uang (pexels.com/olia danilevich)

Membuat anggaran adalah langkah penting dalam loud budgeting. Namun, anggaran ini harus realistis dan sesuai dengan gaya hidup kamu. Jangan membatasi pengeluaran sampai kamu merasa tertekan atau tidak bahagia. Anggaran yang terlalu ketat cenderung dilanggar, sehingga membuat kamu merasa gagal.

Mulailah dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran selama sebulan. Setelah itu, kelompokkan pengeluaran berdasarkan kategori seperti kebutuhan pokok, hiburan, dan tabungan. Jangan lupa alokasikan dana darurat agar kamu siap menghadapi situasi tak terduga. Langkah ini meminimalkan risiko masalah finansial di masa depan.

4. Gunakan aplikasi atau alat digital

ilustrasi aplikasi keuangan (pexels.com/Liza Summer)

Generasi Z dikenal sebagai generasi digital, sehingga teknologi menjadi alat utama dalam loud budgeting. Banyak aplikasi keuangan yang membantu kamu melacak pengeluaran otomatis. Aplikasi ini mempermudah pencatatan dan memberikan laporan visual yang mudah dipahami.

Coba gunakan aplikasi seperti Spendee, YNAB (You Need A Budget), atau bahkan Google Sheets. Dengan alat ini, kamu bisa memantau aliran uang secara real-time dan memastikan anggaran tetap sesuai rencana. Fitur analisis pada aplikasi membantu mengidentifikasi kebiasaan boros yang perlu diatasi.

5. Diskusikan anggaran dengan orang terdekat

ilustrasi orang tua (freepik.com/freepik)

Salah satu ciri khas loud budgeting adalah melibatkan orang lain dalam prosesnya. Cobalah berbicara tentang anggaran kamu dengan teman atau keluarga. Langkah ini mempererat hubungan sekaligus membuka peluang mendapatkan ide baru. Berbagi pengalaman juga memungkinkan kamu belajar strategi hemat dari orang lain.

Misalnya, jika kamu mencoba mengurangi pengeluaran makan di luar, beritahu teman agar mereka mendukung kamu memilih aktivitas hemat. Keterbukaan ini tidak hanya membantu kamu tetap di jalur, tetapi juga memberikan inspirasi dari pengalaman orang lain. Dengan dukungan lingkungan, kamu lebih percaya diri menjalankan anggaran.

6. Tetap konsisten, tapi fleksibel

ilustrasi berpikir (pexels.com/Michael Burrows)

Konsistensi adalah kunci keberhasilan dalam pengelolaan keuangan, tetapi tetaplah fleksibel. Ada situasi yang mengharuskan kamu menyesuaikan anggaran, seperti kebutuhan mendesak. Jika ada pengeluaran tak terduga, misalnya perbaikan kendaraan, atur ulang anggaran tanpa merasa bersalah.

Fleksibilitas ini membantu kamu menjaga stabilitas finansial. Misalnya, jika ada acara keluarga mendadak, sesuaikan pengeluaran di kategori lain. Intinya, loud budgeting bukan tentang kesempurnaan, tetapi tentang belajar dan beradaptasi. Dengan sikap ini, kamu lebih siap menghadapi tantangan finansial apa pun.

7. Rayakan keberhasilan kecil

ilustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terakhir, rayakan setiap pencapaian kecil yang kamu raih. Ketika berhasil mencapai target tabungan atau mengurangi pengeluaran, beri diri kamu hadiah kecil. Hadiah ini tidak harus mahal, tetapi cukup memberikan motivasi tambahan.

Misalnya, setelah menabung selama tiga bulan, gunakan sebagian uang untuk menikmati sesuatu yang kamu sukai. Dengan cara ini, kamu tetap termotivasi untuk melanjutkan kebiasaan baik. Penghargaan ini juga meningkatkan rasa percaya diri dalam mengatur keuangan di masa depan.

Menerapkan loud budgeting mungkin terasa menantang di awal, tetapi disiplin dan komitmen akan memberikan banyak manfaat. Mulailah dari langkah kecil, seperti mencatat pengeluaran dan berbicara terbuka dengan orang terdekat. Transparansi ini membantu kamu mendapatkan wawasan baru tentang pengelolaan uang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendy Firmansyah
EditorRendy Firmansyah
Follow Us