Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Menyikapi Perasaan Tertinggal dari Orang Lain, Stop Cemas!

ilustrasi cemas (pexels.com/cottonbro studio)

Pernah merasa tertinggal dari orang lain? Mungkin teman-temanmu terlihat lebih sukses, memiliki karier cemerlang, atau bahkan menjalani kehidupan yang seolah sempurna di media sosial. Perasaan ini wajar dialami oleh banyak orang, tetapi membiarkannya berlarut-larut bisa membuatmu cemas dan kehilangan arah.

Dalam situasi seperti ini, penting untuk memahami bahwa apa yang kamu rasakan adalah bagian dari dinamika emosi manusia. Tidak ada salahnya jika kamu merasa kurang dibandingkan orang lain, tetapi cobalah untuk mengelola perasaan itu dengan bijak. Nah, berikut adalah tujuh tips untuk menyikapi perasaan tersebut agar kamu bisa lebih tenang dan fokus pada perjalananmu sendiri.

1. Ingat bahwa perjalanan setiap orang berbeda

ilustrasi merenung (pexels.com/Maria Geller)

Setiap orang memiliki jalan hidup yang unik. Mungkin kamu merasa tertinggal karena membandingkan dirimu dengan seseorang yang sudah lebih dulu mencapai tujuannya. Namun, apa yang terlihat di permukaan belum tentu mencerminkan seluruh perjalanan mereka.

Bisa jadi, di balik kesuksesan tersebut, ada kerja keras bertahun-tahun yang tidak kamu lihat. Fokuslah pada perjalananmu sendiri, dan ingat bahwa kesuksesan bukanlah lomba. Jangan takut untuk bergerak dengan ritmemu sendiri karena langkah kecil yang konsisten akan membawamu ke tempat yang diinginkan.

2. Kurangi aktivitas di media sosial

ilustrasi media sosial (pexels.com/Magnus Mueller)

Media sosial sering menjadi penyebab utama perasaan tertinggal. Melihat pencapaian orang lain yang terus-menerus dipamerkan di media sosial dapat membuatmu merasa kurang berarti. Ingatlah bahwa apa yang ditampilkan di media sosial adalah versi terbaik dari kehidupan seseorang, bukan gambaran utuhnya. Orang cenderung membagikan momen-momen indah, tetapi jarang mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi.

Jika kamu terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial, itu bisa membuatmu lupa akan kenyataan hidupmu sendiri. Cobalah untuk mengurangi waktu bermain media sosial dan gunakan waktu tersebut untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirimu. Misalnya, kamu bisa membaca buku, belajar keterampilan baru, atau berolahraga untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mentalmu.

3. Bersyukur atas apa yang kamu miliki

ilustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bersyukur adalah cara yang ampuh untuk mengatasi perasaan negatif. Tuliskan hal-hal yang kamu syukuri setiap hari, sekecil apa pun itu. Dengan bersyukur, kamu akan lebih fokus pada hal-hal positif dalam hidupmu dan mengurangi kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain.

Mengembangkan kebiasaan bersyukur juga dapat membantu meningkatkan kebahagiaan dan rasa puas dalam hidup. Selain itu, bersyukur membuatmu lebih menghargai hal-hal kecil yang sering terlupakan. Ini adalah salah satu langkah sederhana, tetapi sangat efektif untuk menjaga kesehatan mentalmu.

4. Tetapkan tujuan yang realistis

ilustrasi berpikir (pexels.com/Julia M Cameron)

Kadang-kadang, perasaan tertinggal muncul karena kita menetapkan standar yang terlalu tinggi atau tidak realistis. Evaluasilah tujuanmu, dan pastikan mereka sesuai dengan kemampuan serta situasimu saat ini. Mulailah dengan langkah kecil dan nikmati prosesnya.

Ingat, setiap langkah maju, sekecil apa pun, adalah sebuah pencapaian. Menetapkan tujuan yang realistis juga membantumu merasa lebih terarah dan fokus. Selain itu, merayakan kemajuan kecil dapat meningkatkan semangatmu untuk terus maju. Jangan lupa untuk mengevaluasi kembali tujuanmu secara berkala agar tetap relevan dengan kondisimu.

5. Bicarakan perasaanmu dengan orang terpercaya

ilustrasi berbicara (pexels.com/William Fortunato)

Jika perasaan tertinggal ini terus mengganggumu, cobalah untuk berbicara dengan seseorang yang kamu percaya, seperti teman, keluarga, atau konselor. Mendiskusikan perasaanmu dapat membantu meringankan beban dan memberikan sudut pandang baru yang mungkin belum kamu sadari sebelumnya. Terkadang, hanya dengan berbicara, kamu dapat menemukan solusi atau cara pandang yang lebih baik.

Berbicara dengan orang lain juga membuatmu merasa bahwa kamu tidak sendirian menghadapi situasi ini. Mereka mungkin memiliki pengalaman serupa yang bisa menjadi pelajaran berharga bagimu. Jangan ragu untuk meminta dukungan emosional karena itu adalah langkah positif menuju pemulihan.

6. Hindari membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi fokus (pexels.com/Pixabay)

Membandingkan dirimu dengan orang lain hanya akan membuatmu merasa lebih buruk. Ingatlah bahwa kamu tidak sedang bersaing dengan siapa pun. Fokuslah pada dirimu sendiri dan usahakan menjadi versi terbaik dari dirimu. Ketika kamu berhenti membandingkan, kamu akan merasa lebih damai dan mampu menikmati prosesmu tanpa tekanan yang tidak perlu.

Hidup adalah perjalanan yang personal, dan tidak ada satu pun yang benar-benar memahami perjuanganmu selain dirimu sendiri. Jika kamu merasa sulit untuk berhenti membandingkan, coba ingatkan dirimu bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

7. Fokus pada pertumbuhan dan belajar

ilustrasi fokus (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Alih-alih merasa tertinggal, gunakan energi tersebut untuk belajar dan berkembang. Carilah hal-hal baru yang bisa meningkatkan kemampuanmu atau membawamu lebih dekat ke tujuanmu. Mengikuti kursus, membaca buku, atau belajar keterampilan baru dapat memberimu rasa pencapaian dan meningkatkan kepercayaan dirimu.

Ingat, pertumbuhan adalah proses yang berkelanjutan. Tidak ada yang salah dengan memulai sesuatu dari awal asalkan kamu melakukannya dengan tekad yang kuat. Berfokus pada pembelajaran juga dapat membantumu menemukan potensi baru yang belum kamu sadari sebelumnya. Dengan begitu, kamu tidak hanya mengatasi perasaan tertinggal, tetapi juga menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.

Ingat, hidup bukan tentang seberapa cepat kamu mencapai sesuatu, melainkan bagaimana kamu menikmati dan belajar dari perjalananmu. Jangan biarkan rasa cemas menghalangimu untuk melihat keindahan dalam proses yang sedang kamu jalani. Jadi, berhentilah merasa cemas, dan mulai fokus pada dirimu sendiri. Kamu mampu menjalani perjalananmu dengan baik!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendy Firmansyah
EditorRendy Firmansyah
Follow Us