8 Tanda Kamu Cowok yang Terlalu Melankolis

Melankolis jagonya menjalin relasi jangka panjang, tapi tidak dengan berkenalan dan memulai terlebih dahulu. Harus orang lain yang memulai, kemudian dia yang melanjutkan.

Dia sulit menerima pikiran orang lain karena dia terlalu terpaku pada pikirannya. Apa yang dianggapnya benar, itulah kebenaran yang akan dipegangnya. Hal ini bisa jadi menguntungkan dan bumerang kalau tak bisa dikontrol. Terlalu nyaman dengan pikiran sendiri cenderung membuat seseorang jadi egois.

Orang melankolis bukan orang yang pandai meramaikan suasana. Bahkan di suasana ramai pun, dia lebih suka menemukan spot untuk bekerja sendiri. Makanya orang melankolis ahli dalam hal ketelitian. Namun, soal bersosialisasi, dia butuh banyak belajar.

Dia menetapkan hal yang baik dan tidak dalam porsinya. Kalau tentang hal A seharusnya begini, kalau tentang hal B seharusnya begitu dan seterusnya. Itu membuatnya jadi terlalu kaku dan perfeksionis. Kalau ada hal yang tidak sesuai ekspektasinya, dia mudah kecewa.

Perhitungan. Orang melankolis cenderung perhitungan untuk segala sesuatu, pendendam juga terkadang. Karena perhatiannya terhadap hal kecil itu jago sekali, jadi dia suka mengingat semua detail bahkan perkataan dan perlakukan orang lain. Pokoknya sekali kamu menyakiti melankolis, dia akan terus mengingatnya.

Cowok melankolis terlalu terpaku pada pertimbangan matang. Dia memikirkan dampak dan akibat dari segala sesuatu secara berlebihan. Dia akan berpikir berulang kali bahkan sampai orang lain lelah menunggunya, dia masih dalam tahap memikirkan. Pertimbangan memang perlu, penting malah. Tapi tidak dengan pertimbangan yang terlalu ruwet, ya.

Ini nih yang bikin cowok melankolis jarang jadi idaman para cewek. Karena moodynya bahkan bisa mengalahkan moodynya cewek. Karena sikap berubah-ubahnya itu, orang di sekitarnya akan sering dibingungkan. Tidak jarang ada yang menegurnya karena terlalu tidak konsisten. 

Karena melankolis menganggap orang lain akan mengkritiknya jika dia bersuara atau mengatakan yang sebenarnya, dia cenderung suka menyimpan semuanya sendiri. Dia juga bukan orang yang tidak pandai mengemukakan apa yang dia rasakan terlebih pada orang yang belum lama dikenal. Berurusan dengan cowok melankolis sama dengan berurusan dengan cowok misterius.

Setidaknya kamu bisa memilah mana yang harus pakai perasaan dan mana yang pakai otak. Karena orang melankolis cenderung menganggap perasaan lebih penting dari apa pun, sebaiknya kamu lebih berhati-hati, ya.