Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kesehatan mental adalah aset berharga yang perlu dijaga dengan baik. Namun, sering kali kita tidak menyadari bahwa ada kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan mental kamu secara perlahan namun pasti.
Tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan ini bisa mengganggu keseimbangan emosional kamu dan memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Mari kita telusuri tujuh kebiasaan buruk yang sering terjadi dan berpotensi merusak kesehatan mental kamu.
1. Perbandingan diri dengan orang lain
ilustrasi merenung (pexels.com/Ron Lach) Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain adalah salah satu bentuk dari 'perangkap perbandingan sosial' yang dapat mengganggu kesehatan mental kamu. Ketika kamu terlalu fokus pada pencapaian atau kehidupan orang lain, kamu cenderung merasa tidak memadai atau tidak cukup baik.
Ini dapat memicu perasaan rendah diri, cemburu, dan bahkan depresi. Sebagai gantinya, kamu perlu belajar untuk menghargai diri sendiri dan fokus pada perjalanan dan pencapaian pribadi kamu.
Baca Juga: 7 Cara Menghindari Sikap Mendang-mending, Mulai Berempati!
2. Prokrastinasi yang kronis
ilustrasi malas (pexels.com/Andrea Piacquadio) Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau tanggung jawab yang seharusnya dilakukan. Meskipun terlihat sepele, prokrastinasi yang kronis dapat menjadi sumber stres yang signifikan dan merusak kesehatan mental kamu. Ketika kamu terus-menerus menunda pekerjaan, kamu akan merasa tertekan karena beban tugas yang menumpuk.
Ini dapat mengarah pada perasaan cemas, rendah diri, dan kecemasan yang berlebihan. Mengelola waktu dengan efektif dan mengatasi kebiasaan prokrastinasi dapat membantu memperbaiki kesehatan mental kamu.
3. Kurangnya istirahat dan tidur yang cukup
ilustrasi cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio) Tidur adalah waktu istirahat yang penting bagi kesehatan mental dan fisik kamu. Namun, dalam kehidupan yang sibuk dan penuh tekanan, sering kali kita mengorbankan waktu tidur demi menyelesaikan pekerjaan atau bersenang-senang.
Kurangnya tidur dapat menyebabkan penurunan kinerja kognitif, peningkatan stres, dan risiko gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Penting untuk memberikan prioritas pada tidur yang cukup setiap malam agar otak dan tubuh kamu dapat pulih secara optimal.
4. Kebiasaan negatif dalam berbicara pada diri sendiri
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi bercermin (pexels.com/Min An) Cara kita berbicara pada diri sendiri memiliki dampak yang besar pada kesehatan mental kamu. Jika kamu cenderung mengkritik diri sendiri secara berlebihan atau membiarkan pikiran negatif menguasai, itu dapat merusak harga diri kamu.
Mengubah pola pikir negatif menjadi lebih positif dan penuh kasih dapat membantu meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan. Praktikkan penghargaan diri dan kesadaran diri untuk menggantikan pemikiran yang merugikan.
5. Isolasi diri dari interaksi sosial
ilustrasi murung (pexels.com/Alex Green) Interaksi sosial adalah bagian penting dari kesehatan mental kamu. Namun, terlalu sering mengisolasi diri dari hubungan sosial dapat menyebabkan perasaan kesepian dan depresi.
Terutama dalam era teknologi di mana kamu cenderung terhubung secara virtual, penting untuk tetap merawat hubungan sosial secara langsung. Melakukan kegiatan bersama orang lain dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional kamu.
6. Pola makan yang tidak sehat
ilustrasi makan (pexels.com/Thiago) Kesehatan mental kamu juga dipengaruhi oleh pola makan kamu. Konsumsi makanan yang tidak sehat, terutama yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam, dapat memengaruhi perubahan suasana hati yang ekstrem. Pola makan yang seimbang dengan memperbanyak konsumsi buah, sayuran, dan sumber protein sehat dapat membantu menjaga kesehatan mental kamu.
Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang yang dapat memperburuk kondisi kesehatan mental kamu. Ingatlah bahwa makanan yang kamu konsumsi tidak hanya memengaruhi fisik kamu, tetapi juga pikiran dan perasaan kamu.
