Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Overprotektif dalam hubungan sudah dianggap sebagai hal lumrah dan wajar terjadi bagi sebagian orang. Namun, karena sifatnya yang lebih condong ke arah yang negatif, secara perlahan mulai ditinggalkan demi kebaikan bersama.
Tujuan dari keberadaan overprotektif mungkin didasari pada sesuatu yang baik, hanya saja cara yang dilakukan terbilang salah. Di bawah ini sedikitnya ada lima alasan kamu mulai berhenti untuk over protektif dalam hubungan. Biar tahu lebih lengkapnya, yuk baca ulasannya sampai habis.
1. Sebaik apa pun kamu menjaga, tukang selingkuh akan tetap selingkuh
ilustrasi perselingkuhan (pexels.com/cottonbro) Tujuan paling mendasar seseorang bersikap overprotektif terhadap pasangannya adalah mencegah terjadinya perselingkuhan. Namun, orang yang suka selingkuh punya seribu macam cara untuk berpaling dari pasangannya.
Hal ini menandakan bahwa overprotektif bukanlah pilihan terbaik. Sebaik apa pun kamu menjaga pasangan, jika dia orang yang suka berselingkuh, tidak akan berpengaruh banyak. Bahkan, kamu bisa menjadi orang yang paling disalahkan karena bersikap berlebihan.
2. Memberi sedikit ruang agar pasangan mendapat kebebasannya
ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/Maria Ovchinnikova) Orang yang menjalin hubungan bukan berarti tidak butuh yang namanya kebebasan dalam menjalani hidup. Mungkin kamu punya ikatan untuk bisa saling menjaga hati satu sama lain, namun bukan berarti bebas mengaturnya sesuka hati.
Dari sini kamu sadar bahwa pasangan juga butuh sedikit ruang bebas untuk menjalani kehidupannya sehari-hari. Jika terlalu memaksa untuk mengekang, tidak menutup kemungkinan jika pasanganmu pergi karena merasa tidak nyaman.
Baca Juga: 9 Tips Menghadapi Pasangan Manipulatif, Jangan Diabaikan!
3. Kamu sudah lelah dengan tingkah toksik kamu sendiri
ilustrasi pasangan saling menatap (pexels.com/cottonbro) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Overprotektif menjadi salah satu bagian dari perilaku toksik, yang mana hubungan berjalan tidak sesuai dengan harapan dan melenceng dari kesepakatan awal. Namun, lambat laun kamu mulai sadar bahwa tindakan tersebut bukan perkara yang baik.
Ada perasaan lelah untuk mengekang pasangan secara berlebihan. Jika dia memang pasangan yang baik, tidak perlu ada larangan untuk melakukan banyak hal, ia akan tahu mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan.
4. Belajar mempertahankan pasangan dari dalam, bukan dari luar
ilustrasi pasangan berbahagia (pexels.com/Flora Westbrook) Kekhawatiran seseorang yang overprotektif adalah adanya gangguan dari luar yang bisa merusak hubunganmu, salah satunya orang ketiga. Namun, semua itu bisa sia-sia jika hubunganmu sendiri tidak bisa dijaga dengan baik.
Makanya, jauh lebih baik jika kita bisa mempertahankan hubungan dari dalam, bukan dari luar. Meski kamu overprotektif sekalipun, jika pasanganmu tidak nyaman dengan sikapmu, dia akan mencari cara untuk mencari pengganti yang jauh lebih baik.
Baca Juga: 9 Tanda Pasangan Sudah Mulai Bosan dengan Kamu, Perhatikan Bro!