TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Berdamai dengan Ekspektasi yang Tidak Sesuai Kenyataan  

Bahagiakan dirimu, kontrol ekspektasimu!

ilustrasi harapan (unsplash.com/Yasin Yusuf)

Kebanyakan manusia senang hidup dengan ekspektasi. Dengan ekspektasi dapat membuat seseorang terpacu untuk mearih keinginannya. Kebiasaannya ini memang selalu hadir dalam perjalanan kehidupan. Memang indah berharap pada sesuatu, dan bahkan menyenangkan saat bisa memenuhi ekpektasi orang lain.

Namun, pada kenyatannya tidak semua harapan dapat terwujud. Hal ini dapat membuat seseorang terluka atas ekspektasinya sendiri. Padahal sejatinya berekspektasi sama saja membuat racun pada diri sendiri.

Bagaimana tidak? Jika ekspektasi itu tidak sesuai yang dinginkan maka kekecewaan akan menghinggap. Kecewa itu sungguh menyedihkan. Jika dihadapkan dengan kondisi seperti itu, lantas apa yang harus dilakukan? Salah satunya cara mengatasinya adalah berdamai. Nah, berikut ini kami telah merangkum beberapa cara agar kamu bisa berdamai dengan ekpektasimu sendiri.

1. Maafkan dirimu sendiri karena sudah berekspektasi terlalu tinggi 

ilustrasi tulisan memaafkan (unsplash.com/Alex Shute)

Naluri manusia, ketika ia menginginkan sesuatu pasti  berharap dengan keyakinan hal tersebut akan menjadi kenyataan dikemudian hari. Harapan disertai keinginan itu secara sadar ia buat sendiri dan disimpan dalam hati.

Tidak ayal bahwa harapan yang digantungkan tidak selamanya sesuai dengan kenyataan. Seperti pepatah 'realita tidak seindah ekspektasi'. Jika pada kenyataannya harapan itu harus pupus, maka pasti hatimu akan terluka sebab kekecewaan yang menimpa. Cara mengatasinya ialah, damaikanlah diri dengan memaafkan serta merelakan harapan yang sudah dibuat.

2. Belajar untuk bersabar  

Ilustrasi pria bersabar (Unsplash.com/Toa Heftiba)

Dari adanya ekspektasi yang tidak menjadi kenyataan, banyak pelajaran yang bisa diambil darinya. Seperti melatih jiwa untuk mampu bersabar. Kesabaran memang harus dilatih.

Jadikan kekecewaan yang disebabkan ekspektasimu sendiri sebagai ajang untuk belajar sabar. Pelajaran ini sangat berarti, karena dalam menjalani hidup memang kita harus dituntut untuk memiliki kesabaran, seperti saat diri harus menghadapi ketidaksesuaian realita.  

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Membuat Pria Kurang Menarik, Hindari Bro!

3. Berpikirlah secara terbuka 

Ilustrasi pria tersenyum (unsplash.com/@mason_hassoun)

Terlalu fokus pada apa yang kamu inginkan dapat membuat pikiran seseorang terkungkung dan sempit. Akibatnya, menjadikan seseorang berlebihan saat berharap.

Sikap ini sangat merugikan, karena pikiran yang sempit akan menutup kemungkinan yang lain bahkan yang lebih baik dari yang dipikirkannya saat ini. Hal ini pun dapat menutup akses keberuntungan lain yang hendak menghampiri karena terlalu fokus pada ekspektasinya sendiri.

4. Temukan hikmahnya 

Ilustrasi berpikir. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap persoalan pasti ada hikmah yang tersimpan. Bukan hikmah namanya jika ia hadir di awal. Biasanya hikmah akan datang pada saat seseorang sudah melewati bagian dari sebuah kisah.

Biasanya, setelah kamu mengalami kekecewaan yang hebat akibat harapanmu sendiri maka akan muncul sisi positif untuk sebuah pelajaran. Kesadaran akan hikmah ini bisa kamu temukan lewat perenungan atau akan muncul sendiri bersama kenyataan. Maka ambillah sebuah pelajaran itu untuk dijadikan bekal di perjalanan berikutnya.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Berhenti untuk Overprotektif dalam Hubungan, Perhatikan!

Verified Writer

Maftukhatul Azizah

Berbagi energi positif melalui tulisan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya