Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Setiap orang pasti menginginkan kegiatannya berjalan dengan baik. Namun, kita sering menemui hambatan dalam mengerjakannya, malas gerak dan ingin terus rebahan misalnya. Keadaan ini yang sering dialami oleh para remaja saat ini.
Sebenarnya, faktor rebahan adalah hambatan kesulitan dalam mengerjakan suatu tugas. Tetapi, faktor itu berasal dari kita sendiri. Untuk mengatasi hal demikian, kita harus membangun kebiasaan yang produktif. Apa saja kegiatan tersebut? Yuk, merapat!
1. Mulai dari pekerjaan yang mudah
ilustrasi kata-kata motivasi (Pixabay.com/Alexas_Foto) Layaknya anak tangga, kita pasti memulainya dari anak tangga yang paling bawah untuk bisa menjangkau anak tangga yang paling atas. Begitupun sebaliknya, kamu harus mengerjakan tugas dari yang paling mudah untuk mencapai pekerjaan yang sulit. Artinya, persoalan yang mudah dijadikan sebagai latihan untuk bisa mengerjakan tugas yang sulit.
Selesaikan dengan baik dan benar untuk mengukur seberapa jauh kamu bisa menyelesaikan tugas-tugas lainnya. Ketika kamu merasa kesulitan, tidak ada salahnya jika meminta bantuan orang disekitarmu untuk sekadar memberi arahan bagaimana baiknya.
2. Non aktif gawai saat bekerja
ilustrasi menggunakan gawai saat belajar (Pexels.com/Antoni Shkraba) Sebagian orang fokus bekerja dengan cara menjauhkan gawai dari jangkauan tempat ketika bekerja. Jika hal ini terjadi juga pada dirimu maka kamu bisa menggunakan cara tersebut. Tidak dapat dimungkiri terkadang waktu banyak tersita sebab sibuk bermain dengan gawai hingga melupakan tugas yang lebih penting.
Apabila pekerjaanmu berurusan dengan penggunaan gawai, sebaiknya kamu menyembunyikan beberapa notifikasi dari aplikasi yang memang cukup mengganggu. Dengan demikian, kamu masih tetap bekerja meskipun menggunakan gawai sekalipun.
Baca Juga: 5 Dampak Buruk kalau Keseringan Kerja Lembur, Merusak Life Balance!
3. Agendakan apa saja yang dilakukan
ilustrasi menulis di buku (Pexels.com/Picjumbo.com) Supaya tidak teganggu dengan kegiatan lain yang membuat tugasmu tidak terselesaikan sesuai waktu yang sudah ditentukan, kamu bisa membuat jadwal tugas harian. Jadwal ini bisa membantumu untuk meng-handle apa saja kegiatan yang perlu dan tidak perlu dilakukan.
Bila diperlukan, buatlah target mingguan untuk diselesaikan. Dengan demikian, kamu bisa melalui hari-harimu dengan pekerjaan yang teratur dan terencana dengan baik. Tentunya waktumu tidak akan mubazir sebab terus bemalas-malasan di tempat tidur dengan gawaimu.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Hitung tingkat keberhasilan
Ilustrasi orang tersenyum (Pexels.com/Jeffrey Reed) Di sini kita perlu menekankan, bahwa tolak ukur keberhasilan bisa dinilai dengan seberapa maksimal kamu dalam mengerjakan tugas tersebut. Misalnya dalam menyelesaikan tugas pekerjaan rumah. Meskipun kamu tidak mendapatkan nilai yang tinggi, namun dengan kamu mengerjakan dengan baik dan sampai pada tahap menyelesaikan tugas tersebut sama halnya kamu berhasil.
Jangan melulu menganggap bahwa jika tidak mendapat hasil yang tinggi lantas membuatmu merasa gagal. Pahami bahwa tingkat keberhasilan setiap orang berbeda, tugas kamu adalah menyelesaikannya sesuai kemampuanmu dan terus membenahi diri dengan mengasah kemampuan yang kamu miliki.
5. Jangan lupakan istirahat
ilustrasi seorang pria duduk di kursi (Pexels.com/Andrea Piacquadio) Setelah seharian penuh kamu bekerja, kamu membutuhkan waktu yang cukup untuk memulihkan tenaga dengan beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk terus bekerja. Itu akan membuat tubuh kelelahan dan membuat tubuh cenderung lemah. Jika kamu terus memaksakan maka ini tidak akan berdampak baik terhadap kesehatan tubuhmu.
Jadi, pastikan kamu melakukannya secara seimbang antara bekerja dan beristirahat. Istirahat yang sederhana bisa dengan tidur cukup, makan makanan yang sehat seperti buah-buahan atau bisa juga dengan keluar rumah untuk menghirup udara segar jika kamu bekerja di dalam rumah.
Baca Juga: 5 Sikap Cowok Atasi Ketidakcocokan dengan Teman Nongkrong