Perbedaan Mani, Madzi, dan Wadi serta Cara Membersihkannya
Simak penyebab keluar cairannya di sini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perbedaan mani, madzi, dan wadi terkadang menyulitkan seseorang saat ingin membersihkan dan menyucikan diri. Dalam Islam, seseorang wajib mandi besar atau mandi junub saat mengeluarkan cairan tertentu.
Meski terlihat mirip dan sama-sama berbentuk cairan, ternyata ketiganya memiliki perbedaan yang cukup jelas, lho. Ketiganya memiliki perbedaan dalam hal ciri dan cara membersihkannya.
Mau tahu penjelasan lengkapnya? Simak penjelasan perbedaan mani, madzi, dan wadi di bawah ini sampai habis, ya!
1. Pengertian mani
Sebelum mengetahui perbedaan mani, madzi, dan wadi, ada baiknya kamu memahami pengertian dari masing-masing cairannya.
Yang pertama, mani adalah cairan yang keluar dari kemaluan seseorang saat syahwat mencapai puncak. Cairan mani memiliki bau khas seperti telur saat kering atau adonan roti yang basah, berwarna putih keruh, dan kental.
Lalu, cairan mani keluar dengan memancar dan mengakibatkan futur atau lemas. Namun, Imam Muhyiddin Syarad An Nawawi mengatakan kalau cairan mani perempuan tidak disyaratkan memancar. Berbeda dengan laki-laki, cairan mani perempuan cenderung encer dan bening atau kekuningan.
Jika salah satu dari ketiganya saja sudah terpenuhi, maka sudah bisa disebut sebagai air mani. Cairan mani bisa keluar dalam keadaan sadar seperti saat berhubungan suami istri atau dalam keadaan tidur.
Menurut pendapat banyak ulama, cairan mani termasuk hadas besar yang bisa membatalkan puasa dan harus melakukan mandi wajib atau mandi besar untuk menyucikan diri kembali.
Cara membersihkan mani di pakaian
Lalu, bagaimana cara membersihkan cairan mani jika terkena pakaian? Jika cairan masih dalam keadaan basah, maka pakaiannya disunahkan untuk dicuci. Sedangkan jika mani sudah mengering, maka cukup dengan mengeriknya.
Aisyah, istri Rasulullah saw. pernah mengatakan, "Saya pernah mengerik mani yang sudah kering yang menempel pada pakaian Rasulullah dengan kuku saya," (HR. Muslim).
Cara mandi wajib karena keluar air mani
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, wajib bagi umat Islam untuk mandi wajib atau mandi junub jika keluar mani setelah berhubungan suami istri. Tujuannya untuk membersihkan dan menyucikan diri dari hadas besar.
Berikut tata cara mandi wajib yang mudah:
- Membaca niat mandi wajib, yaitu "Nawaitu ghusla lirof'il hadatsil akbari fardhol lillahi ta'aalaa." Artinya, "Aku niat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah swt."
- Membersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali, lalu membersihkan kemaluan dan kotoran di sekitarnya
- Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan
- Melakukan wudu seperti akan salat
- Menyiram kepala dengan air sebanyak tiga kali dan bersihkan menyeluruh sampai terkena kulit kepala
- Siram seluruh tubuh dari sisi kanan, lalu sisi kiri
- Membersihkan bagian tubuh yang susah dijangkau, seperti lipatan kulit.