Perbedaan Mani, Madzi, dan Wadi serta Cara Membersihkannya

Simak penyebab keluar cairannya di sini

Perbedaan mani, madzi, dan wadi terkadang menyulitkan seseorang saat ingin membersihkan dan menyucikan diri. Dalam Islam, seseorang wajib mandi besar atau mandi junub saat mengeluarkan cairan tertentu.

Meski terlihat mirip dan sama-sama berbentuk cairan, ternyata ketiganya memiliki perbedaan yang cukup jelas, lho. Ketiganya memiliki perbedaan dalam hal ciri dan cara membersihkannya.

Mau tahu penjelasan lengkapnya? Simak penjelasan perbedaan mani, madzi, dan wadi di bawah ini sampai habis, ya!

1. Pengertian mani

Perbedaan Mani, Madzi, dan Wadi serta Cara Membersihkannyavolume cairan mani diukur menggunakan pipet (freepik.com/rawpixel.com)

Sebelum mengetahui perbedaan mani, madzi, dan wadi, ada baiknya kamu memahami pengertian dari masing-masing cairannya.

Yang pertama, mani adalah cairan yang keluar dari kemaluan seseorang saat syahwat mencapai puncak. Cairan mani memiliki bau khas seperti telur saat kering atau adonan roti yang basah, berwarna putih keruh, dan kental.

Lalu, cairan mani keluar dengan memancar dan mengakibatkan futur atau lemas. Namun, Imam Muhyiddin Syarad An Nawawi mengatakan kalau cairan mani perempuan tidak disyaratkan memancar. Berbeda dengan laki-laki, cairan mani perempuan cenderung encer dan bening atau kekuningan.

Jika salah satu dari ketiganya saja sudah terpenuhi, maka sudah bisa disebut sebagai air mani. Cairan mani bisa keluar dalam keadaan sadar seperti saat berhubungan suami istri atau dalam keadaan tidur.

Menurut pendapat banyak ulama, cairan mani termasuk hadas besar yang bisa membatalkan puasa dan harus melakukan mandi wajib atau mandi besar untuk menyucikan diri kembali.

Cara membersihkan mani di pakaian

Lalu, bagaimana cara membersihkan cairan mani jika terkena pakaian? Jika cairan masih dalam keadaan basah, maka pakaiannya disunahkan untuk dicuci. Sedangkan jika mani sudah mengering, maka cukup dengan mengeriknya.

Aisyah, istri Rasulullah saw. pernah mengatakan, "Saya pernah mengerik mani yang sudah kering yang menempel pada pakaian Rasulullah dengan kuku saya," (HR. Muslim).

Cara mandi wajib karena keluar air mani

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, wajib bagi umat Islam untuk mandi wajib atau mandi junub jika keluar mani setelah berhubungan suami istri. Tujuannya untuk membersihkan dan menyucikan diri dari hadas besar.

Berikut tata cara mandi wajib yang mudah:

  1. Membaca niat mandi wajib, yaitu "Nawaitu ghusla lirof'il hadatsil akbari fardhol lillahi ta'aalaa." Artinya, "Aku niat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah swt."
  2. Membersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali, lalu membersihkan kemaluan dan kotoran di sekitarnya
  3. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan
  4. Melakukan wudu seperti akan salat
  5. Menyiram kepala dengan air sebanyak tiga kali dan bersihkan menyeluruh sampai terkena kulit kepala
  6. Siram seluruh tubuh dari sisi kanan, lalu sisi kiri
  7. Membersihkan bagian tubuh yang susah dijangkau, seperti lipatan kulit.

2. Pengertian madzi

Perbedaan Mani, Madzi, dan Wadi serta Cara Membersihkannyailustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Setelah mengetahui apa itu air mani dan cara membersihkannya, berikutnya adalah memahami cairan madzi yang berbeda dengan mani. Madzi adalah cairan lengket dan berwarna putih bening yang keluar dalam keadaan syahwat, tapi tidak memancar dan tidak mengakibatkan lemas.

Madzi biasanya keluar saat seseorang syahwat karena membayangkan atau berkeinginan untuk jima'  (berhubungan badan) dan bercumbu dengan pasangan. Keluarnya madzi juga cenderung tidak terasa.

Cara membersihkan madzi

Madzi tergolong najis ringan atau najis mukhaffafah. Namun, berbeda dari keluarnya mani, seseorang tidak wajib mandi besar atau mandi junub. Air madzi juga tidak membatalkan puasa seseorang.

Lalu, bagaimana cara membersihkan madzi di tubuh atau pakaian? Jika air madzi terkena tubuh, maka seseorang wajib mencuci bagian tubuh yang terkena madzi.

Sedangkan jika air madzi terkena pakaian, maka cukup memercikkan air ke bagian pakaian yang terkena madzi. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW ketika melihat seseorang yang pakaiannya terkena air madzi. Rasulullah SAW bersabda:

"Cukup bagimu dengan mengambil segenggam air, lalu engkau percikkan bagian pakaian yang terkena air madzi tersebut," (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dengan sanad hasan).

Meski tidak membatalkan puasa, keluarnya air madzi membatalkan wudu seseorang. Jika seseorang mengeluarkan air madzi dan ingin salat, maka ia wajib mencuci kemaluannya dan mengulang wudunya sebelum salat.

3. Pengertian wadi

Perbedaan Mani, Madzi, dan Wadi serta Cara Membersihkannyailustrasi seseorang kebelet buang air kecil (freepik.com/benzoix)

Setelah memahami perbedaan mani dan madzi, berikutnya masih ada cairan yang keluar dari kemaluan seseorang yang berbeda dari dua jenis cairan sebelumnya.

Wadi adalah cairan berwarna putih keruh, kental, dan cenderung tidak memiliki bau khas. Kekentalan cairan wadi mirip dengan mani, tapi tidak sekeruh air mani.

Umumnya, wadi keluar setelah buang air kecil atau mengangkat beban berat. Cairan yang keluar pun bisa satu atau dua tetes saja, tapi bisa juga lebih dari itu.

Hampir sama seperti air madzi, cara membersihkan wadi adalah dengan mencuci kemaluan dan berwudu jika ingin salat. Kemudian jika wadi terkena tubuh, maka seseorang wajib membersihkannya pada bagian yang terkena wadi.

Baca Juga: Apa Hukum Mengeluarkan Air Mani di Malam Hari Saat Ramadhan?

4. Perbedaan mani, madzi, dan wadi

Perbedaan Mani, Madzi, dan Wadi serta Cara Membersihkannyailustrasi air mani atau semen (unsplash.com/Scott Sanker)

Setelah menyimak penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan beberapa perbedaan mani, madzi, dan wadi dalam Islam. Perbedaan ketiganya terletak pada ciri khas cairan, proses keluar, efek setelah keluar, dan cara membersihkannya.

  • Air mani memancar atau muncrat, sedangkan madzi dan wadi tidak. Namun, mani perempuan biasanya tidak memancar.
  • Air mani bisa menyebabkan tubuh lemas ketika keluar, sedangkan madzi dan wadi tidak membuat tubuh lemas dan tidak terasa ketika keluar.
  • Keluarnya air mani adalah hadas besar dan wajib mandi junub, sedangkan keluarnya madzi termasuk najis ringan dan cukup mencuci kemaluan dan berwudu saat ingin salat.
  • Air wadi keluar setelah buang air kecil dan bisa dibersihkan sama seperti keluarnya air madzi.

Itulah tadi pembahasan tentang perbedaan manimadzi, dan wadi dalam Islam serta cara membersihkan dan menyucikannya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Baca Juga: Hukum Keluar Madzi saat Puasa, Beda dengan Air Mani!

Topik:

  • Yogama Wisnu Oktyandito
  • Yunisda Dwi Saputri

Berita Terkini Lainnya