Keluarga adalah unit sosial yang paling kecil. Ada Ibu dengan sifatnya yang lemah lembut dan menenangkan, ada juga sosok Ayah sebagai kepala keluarga yang sifatnya lebih tegas bahkan keras.
Dua pribadi tersebut punya cara tersendiri dalam mengasuh anak-anaknya. Berbeda dengan Ibu, sikap Ayah lebih keras dalam mendidik, apalagi kepada anak laki-laki. Walau sikapnya kerap membuatmu takut, Ayah punya alasan sendiri kenapa ia begitu keras padamu, bro! Simak penjelasannya ya.
Dalam keluarga, Ibu adalah cerminan sosok penyejuk dan Ayah adalah cerminan lelaki tangguh. Perbedaan tersebut juga terjadi dalam hal mendidik anak-anak. Lain dari Ibu yang penuh kasih dan lemah lembut, sikap Ayah lebih keras dan tegas dalam mendidik anak, khususnya anak lelaki.
Kamu harus paham, pembawaan beliau yang memang tegas dan disiplin membuat sikap Ayah lebih keras saat mendidik dan mengajarmu.
Sikapnya yang keras bukan jadi tanda kalau Ayah tak sayang padamu. Memang ada perkataan Ayah yang sulit diterima, atau kadang-kadang sampai memukul. Secara tak sadar, sikap Ayah bisa membuatmu kecewa.
Tapi ada alasan kenapa Ayah seperti itu. Dia hanya ingin kamu jadi lelaki yang kuat dan tangguh. Di masa depan nanti, kamu lah yang akan menggantikannya untuk melindungi keluarga.
Biasanya, Ayah menaruh mimpi lebih tinggi kepada anak lelakinya. Bukan maksud membedakan, hanya saja karena Ayah mengganggap kamu adalah pengganti dirinya kelak.
Di hatinya yang paling dalam, Ayah ingin kamu jadi anak yang bisa diandalkan di masa depan. Oleh karena itu sikapnya lebih tegas dan memberikan aturan yang lebih ketat padamu.
Semua orangtua sangat menyayangi anaknya, begitu juga dengan Ayahmu. Sikapnya mungkin begitu kaku sampai membuatmu tak nyaman. Seringkali kamu memilih menghindar atau menjaga jarak dengannya.
Tapi percayalah kalau beliau sungguh-sungguh menyayangimu. Ia hanya tak seperti Ibu yang bisa menunjukan ekspresinya dengan lepas. Nyatanya, kasih Ayah sama besarnya dengan Ibu kok, buktinya ia rela bekerja keras demi membahagiakan keluarga kecilnya.
Ayah tetaplah sosok yang jauh dari kata sempurna. Selama dirinya hidup, ia sudah merasakan pahit dan getirnya dunia yang keras ini. Oleh karena itu, Ayah berusaha begitu keras supaya kelak anaknya tak merasakan susah seperti dirinya.
Terlebih khusus kamu anak lelakinya, semua sikap tegas dan keras yang ia lakukan adalah cara beliau untuk membentukmu jadi pribadi yang kuat dan dapat mengecap sukses di masa depan.
Mungkin sejak kecil Ayah begitu keras dan tanpa sadar melukaimu. Hal itu dilakukan bukan semata-mata karena benci, namun karena ia sungguh mencintai dan menyayangimu, anak lelaki kebanggaannya.