Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Berkomunikasi yang Bikin Gebetan Makin Tertarik, Cek Yuk!

ilustrasi berbicara (pexels.com/GlassesShop GS)
ilustrasi berbicara (pexels.com/GlassesShop GS)

Punya gebetan memang bikin hati berbunga-bunga, tapi juga penuh tantangan. Salah satu tantangan terbesarnya adalah bagaimana cara berkomunikasi agar dia semakin tertarik dan nyaman dengan kehadiranmu. Bukan cuma soal obrolan yang seru, tapi juga bagaimana kamu menunjukkan rasa tertarik tanpa terlihat memaksa.

Cara kamu merespons, menyimak, hingga memilih waktu untuk ngobrol, semuanya bisa berdampak besar. Komunikasi yang tepat bisa menumbuhkan rasa suka, bahkan mempererat hubungan kalian. Kalau dilakukan dengan tulus dan cerdas, gebetan pun bisa merasa bahwa kamu adalah sosok yang layak untuk dikenal lebih dalam.

1. Dengarkan lebih banyak daripada bicara

ilustrasi berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)
ilustrasi berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Kebanyakan orang terlalu fokus pada apa yang ingin mereka sampaikan saat ngobrol dengan gebetan. Padahal, kemampuan untuk mendengarkan dengan baik bisa meninggalkan kesan yang jauh lebih dalam. Saat kamu menunjukkan bahwa kamu benar-benar menyimak, gebetan akan merasa dihargai dan diperhatikan.

Jangan hanya menunggu giliran bicara, tetapi tanggapi dengan antusias dan tulus. Kamu bisa mengangguk, memberi respons singkat, atau menanyakan lebih lanjut soal ceritanya. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa kamu tertarik pada dirinya, bukan hanya sekadar basa-basi.

2. Pakai humor untuk mencairkan suasana

ilustrasi berbicara (pexels.com/Katerina Holmes)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Katerina Holmes)

Humor bisa jadi senjata ampuh untuk membuat suasana jadi lebih rileks dan menyenangkan. Saat gebetan tertawa karena lelucon atau celetukanmu, ada perasaan nyaman yang otomatis muncul. Hal ini membantu membangun koneksi emosional tanpa terasa canggung.

Tapi, pastikan humormu sopan dan gak menyindir atau menyinggung. Hindari juga terlalu memaksakan diri untuk lucu jika memang bukan gayamu. Jadilah diri sendiri dengan sentuhan humor yang ringan agar komunikasi terasa natural.

3. Gunakan bahasa tubuh yang terbuka

ilustrasi berbicara (pexels.com/August de Richelieu)
ilustrasi berbicara (pexels.com/August de Richelieu)

Bahasa tubuh adalah bagian dari komunikasi yang sering kali tidak disadari, tapi sangat berpengaruh. Kontak mata yang cukup, senyum tulus, dan postur tubuh yang terbuka bisa menunjukkan ketertarikan. Bahkan sebelum kamu berbicara, gebetan bisa menangkap sinyal dari cara kamu membawa diri.

Cobalah untuk tidak menyilangkan tangan atau menghindari tatapan mata karena itu bisa memberi kesan kamu tertutup. Duduk dengan posisi sedikit condong ke depan juga bisa menunjukkan ketertarikan secara halus. Bahasa tubuh yang ramah akan membuat komunikasi berjalan lebih lancar dan penuh rasa nyaman.

4. Jangan terlalu cepat membahas hal pribadi

ilustrasi berbicara (pexels.com/Samson Katt)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Samson Katt)

Ketika ngobrol dengan gebetan, kamu mungkin tergoda untuk langsung membahas topik-topik mendalam demi mencairkan suasana. Namun, terlalu cepat menyentuh hal pribadi justru bisa membuatnya merasa tak nyaman. Bangunlah kepercayaan secara bertahap lewat obrolan ringan dan menyenangkan terlebih dulu.

Mulailah dari topik umum seperti hobi, film favorit, atau makanan kesukaan. Setelah merasa lebih akrab, kamu bisa mulai masuk ke obrolan yang lebih personal. Proses ini akan menciptakan kedekatan emosional yang lebih alami dan tidak terkesan dipaksakan.

5. Selingi dengan pujian yang tulus

ilustrasi berbicara (pexels.com/Anna Pou)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Anna Pou)

Siapa pun suka dipuji, apalagi jika pujiannya tulus dan tidak berlebihan. Memberikan pujian pada gebetan bisa menjadi cara efektif untuk menunjukkan perhatian dan ketertarikan. Tapi penting juga untuk memilih kata-kata yang sederhana dan tidak terdengar dibuat-buat.

Contohnya, kamu bisa bilang, "Kamu seru banget kalau cerita soal film," atau "Gayamu ngomong bikin orang betah dengerin." Pujian seperti ini terasa jujur dan personal. Yang penting, jangan berlebihan agar tidak terkesan basa-basi atau menjilat.

6. Temukan kesamaan dan eksplorasi bersama

ilustrasi berbicara (pexels.com/Heber Vazquez)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Heber Vazquez)

Membangun koneksi lewat kesamaan bisa memperkuat komunikasi dengan gebetan. Saat kamu menemukan hal-hal yang kalian sukai bersama, obrolan akan mengalir lebih lancar dan menyenangkan. Kesan “nyambung” ini bisa jadi faktor penting yang membuat dia tertarik lebih jauh.

Entah itu soal musik, film, buku, atau makanan favorit, kamu bisa menjadikannya bahan obrolan yang berulang. Kesamaan ini juga bisa kamu jadikan alasan untuk mengajak bertemu atau melakukan aktivitas bersama. Dari sinilah benih-benih kedekatan bisa tumbuh secara alami.

7. Jangan memaksakan obrolan, beri ruang

ilustrasi berbicara (pexels.com/Budgeron Bach)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Budgeron Bach)

Kadang dalam antusiasme mengejar perhatian gebetan, kamu jadi terlalu sering menghubungi atau mengajak ngobrol. Padahal, memberi ruang juga penting agar gebetan merasa tidak ditekan. Komunikasi yang terlalu intens bisa membuat seseorang merasa kurang nyaman.

Jika dia sedang sibuk atau tidak langsung membalas, berikan waktu tanpa mendesak. Kamu bisa kembali menghubungi di lain waktu dengan cara yang ringan, misalnya berbagi meme lucu atau cerita singkat. Ini menunjukkan bahwa kamu menghargai privasinya sekaligus tetap peduli.

Membangun komunikasi yang bikin gebetan tertarik butuh lebih dari sekadar kata-kata manis. Kamu harus bisa membaca situasi, menjaga kenyamanan, dan tetap jadi diri sendiri. Dengan pendekatan yang tulus dan cerdas, bukan tak mungkin hubungan kalian bisa naik level.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us