Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menghadapi Quarter Life Crisis untuk Pria, Cek Bro! 

ilustrasi berpikir (pexels.com/William Fortunato)

Banyak dari kamu mungkin pernah mendengar istilah 'quarter life crisis' sebelumnya. Atau apakah kamu salah satu orang yang mengalami fase ini? Bertumbuh adalah kewajiban bagi setiap orang, karena tentunya kecepatan waktu tidak bisa dihentikan. Tidak jarang hal itu memicu krisis dalam diri kamu.

Maka dari itu, kamu hanya bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk masa dewasa ini. Salah satunya adalah dengan memahami tips cara menghadapinya. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi quarter life crisis ini.

1. Kenali diri kamu lebih dalam

ilustrasi bercermin (pexels.com/Bercermin)

Cobalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Di mana kekuatan dan kelemahan kamu? Apa yang ingin kamu capai dalam hidup? Apakah saat ini kamu melakukan pekerjaan yang kamu sukai?

Dengan menjawab, harapannya kamu akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan seperti apa yang ingin kamu jalani di masa depan. Selain itu, kamu bisa lebih bebas menentukan pilihan hidup sendiri tanpa bayang-bayang orang lain. Tentu saja, kamu juga perlu membicarakan hal ini dengan orang-orang di sekitar kamu. Jadi kamu memiliki banyak pertimbangan dalam pilihan kamu.

2. Buat rencana untuk 5 tahun ke depan

ilustrasi berpikir (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tidak ada salahnya bermimpi tentang sesuatu. Namun, kamu juga perlu merencanakan langkah-langkah untuk mewujudkan impian tersebut. Mulai dari mengetahui apa saja yang perlu disiapkan, menabung, hingga membuat rencana kecil untuk mencapainya.

Misalkan kamu berumur 25 tahun dan ingin menikah ketika berumur 28 tahun. Kamu bisa mencoba membuat rencana 5 tahun untuk mewujudkan keinginanmu. Mulailah dengan mencari calon pasangan yang matang secara finansial dan terus memperbaiki kekurangan diri. 

3. Pahami bahwa orang datang dan pergi

ilustrasi melihat seseorang (pexels.com/Trinity Kubassek)

Terkadang kamu mungkin berharap seseorang selalu di sisi kamu sampai kamu dewasa. Tidak jarang mereka juga dianggap sebagai sumber kebahagiaan. Baik itu orang tua, teman, atau pasangan kamu. Nyatanya, kamu tidak pernah tahu kapan mereka akan tiba-tiba meninggalkanmu, entah karena ditolak tanpa alasan atau ditolak selamanya, hingga mungkin karena sesuatu hal lainnya.

Karena itu, cobalah untuk memahami bahwa orang-orang dalam hidup kamu dapat datang dan pergi secara bergantian. Misalnya, kamu telah bersama selama 3 tahun sejak kamu masih kuliah. Tiba-tiba pacarmu minta putus dengan alasan sudah menemukan pasangan yang lebih baik. Nah, mau tidak mau kamu harus menerima kenyataan itu.

4. Batasi penggunaan media sosial kamu

ilustrasi media sosial (pexels.com/Tracy Le Blanc)

Media sosial sering kali membuat kamu merasa insecure. Salah satunya adalah karena kamu membandingkan pencapaian kamu dengan pencapaian mereka. Entah ini membandingkan kesuksesan, paras muka, sampai hidup yang bahagia. Jadi cobalah untuk membatasi penggunaan media sosial dan fokus pada kehidupan kamu sekarang.

Misalnya, karena kamu sering menggunakan Instagram, kamu menjadi tidak percaya diri karena melihat seorang teman yang menurut kamu hidup sangat bahagia. Dari makanan enak hingga menikah dan bekerja di perusahaan ternama. Inilah cara kamu dapat mengurangi penggunaan media sosial setiap hari. Mengapa? Jadi kamu bisa fokus menyelesaikan rutinitasmu saat ini daripada fokus pada kebahagiaan temanmu.

5. Temukan seorang mentor untuk membimbing kamu

ilustrasi psikolog (pexels.com/cottonbro studio)

Ada yang bilang, "Orang sukses adalah orang yang mau belajar dari orang lain." Ketika saya memikirkannya, itu benar. Karena memungkinkan kamu untuk mengalami apa yang membuat mereka sukses, termasuk kegagalan yang mereka alami. Jadi cobalah cari seseorang yang menurutmu bisa menjadi mentor dalam hidupmu.

Misalnya, kamu ingin membuka ternak lele sebagai usaha sampingan. Nah, kamu sebenarnya bisa menemukan mentor ternak lele untuk memandu bisnis kamu. Dari situ, kamu bisa menggodoknya apa saja yang perlu disiapkan, seperti berapa modal yang dibutuhkan.

Mungkin tidak mudah bagi kamu untuk mengatasi krisis hidup ini. Tentu saja tantangan yang dihadapi setiap orang berbeda-beda. Namun, percayalah, bukan tugas kamu untuk menjawab pertanyaan di kepala kamu. Tinggalkan semuanya pada waktunya dan cobalah yang terbaik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us