5 Cara Terbaik Pria Menyelesaikan Konflik Tanpa Menyakiti Pasangan

Kehadiran masalah dan perbedaan pendapat dalam hubungan adalah hal normal. Konflik yang terjadi kerap menjadi bumbu pemanis dalam hubungan. Konflik tersebut bisa memicu perdebatan hingga pertengkaran.
Sebagai makhluk yang lebih dominan, pria terkadang tak ingin kalah saat berdebat dengan pasangannya. Tindakan tersebut tanpa sadar dapat menyakiti hati perempuan. Apalagi bagi orang yang perasaannya sensitif. Konflik dapat diselesaikan dengan cara yang lebih bijak tanpa harus menyakiti pasangan. Bagaimana caranya? Simak ulasannya berikut ini.
1. Dengarkan terlebih dahulu sebelum merespon

Tak sedikit pria yang gampang terpancing untuk melakukan pembelaan diri. Saking paniknya, bahkan banyak yang tidak mau mendengar penjelasan maupun sudut pandang dari pasangannya. Padahal, hal itu sangat penting dalam menyelesaikan masalah.
Berikan ruang dan kesempatan pasanganmu untuk memberikan penjelasan dan dengarkan. Dengan mendengarkannya terlebih dahulu, ini bukan berarti kamu langsung setuju. Namun lebih kepada cara untuk menghargai pasanganmu. Setelah ia sudah selesai, barulah giliranmu untuk menjelaskan dari sisi dirimu.
2. Fokus pada masalah, bukan menyerang personal

Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah tidak berfokus pada masalah utama. Tak sedikit orang yang malah menyinggung hal personal yang tidak ada hubungannya dengan konflik yang terjadi. Ucapan-ucapan yang mengarah ke ranah pribadi bisa menyakiti hati pasangan dan membuatnya merasa disalahkan.
Saat kalian menghadapi konflik, selesaikan dengan cara dewasa. Pisahkan antara masalah dengan ranah pribadi. Dengan begitu, kalian gak akan merasa saling tersinggung satu sama lain. Tujuan akhir kalian adalah menyelesaikan masalah, bukan adu argumen dan merasa paling benar.
3. Tetap tenang dan kendalikan diri

Tak bisa dipungkiri saat sedang adu argumen, banyak orang yang kurang dapat mengontrol dirinya. Mulai dari nada bicara yang naik, berdecak dengan keras, hingga gestur yang menakutkan. Semua tindakan tersebut dapat semakin memperburuk suasana.
Solusinya, tetap tenang dan kendalikan dirimu. Jaga nada bicara tetap rendah dan gestur yang tetap ramah. Saat sedang emosi, berhenti sejenak dan tarik napas dalam-dalam sebelum merespon. Cara ini bisa mencegah kamu dari emosi yang meluap-luap. Menjadi kalem bukan berarti menurunkan maskulinitas, justru hal itu menunjukkan sikap gentle pria terhadap pasangannya.
4. Hindari membawa-bawa masa lalu

Membawa-bawa kesalahan masa lalu ke dalam pertengkaran seperti menyiramkan bensin ke api. Hal tersebut hanya akan semakin memperbesar masalah. Untuk itu, jangan sekali-kali melibatkan dan membawa masa lalu.
Mengungkit apa yang sudah terjadi di masa lampau membuat pasangan merasa dihakimi atas kesalahan masa lalu. Jadi, fokuslah pada masalah yang terjadi saat ini. Bahas apa yang menjadi problem kalian saat ini dan bagaimana cara mengatasinya. Yang terjadi di masa lalu biarlah menjadi kenangan dan tak perlu diungkit, apalagoi saat sedang ada masalah.
5. Ambil jeda sejenak dan tenangkan diri jika diperlukan

Saat kalian berdua sama-sama sedang tak terkendali, kalian bisa melakukan solusi yang satu ini. Pertimbangkan mengambil jeda sejenak untuk menenangkan hati dan pikiran. Jangan sampai kamu mengambil keputusan yang keliru dalam keadaan emosi atau marah.
Jeda ini bukan berarti silent treatment, ya. Namun, cara untuk sama-sama menenangkan diri sebelum kembali membahas masalah dengan kondisi yang lebih baik. Komunikasikan dengan pasangan bahwa kamu butuh istirahat, setelah itu akan kembali padanya. Komunikasi yang baik akan mencegah dia berpikir bahwa kamu memberinya silent treatment.
Tidak semua pria dapat menangani konflik yang terjadi dalam hubungan. Banyak yang melakukan sesuatu dan malah menyakiti hati pasangannya. Biar gak kejadian di kamu, simak lima cara di atas, ya.