Dilema Cowok Meladeni 6 Kalimat Khas Cewek Saat Emosi, Sabar Bro!

Mulanya kamu bermaksud baik untuk meredakan emosinya melalui permintaan maaf dan mengakui bahwa kamulah yang bersalah (ataupun jika memang kamu yang salah). Tapi dia masih saja terus ribut dengan kicauan emosinya. Kamupun lantas kembali mengulangi permintaan maaf tersebut.

Entah sudah berapa kali kamu melontarkan kata 'maaf', tapi dia masih saja marah. Jika kamu tidak mengucapkan satu kata keramat itu, dia akan menudingmu sebagai sosok yang tidak punya hati sebab tidak menyesal dan meminta maaf telah melakukan kesalahan.

Akan tetapi, ketika kamu sudah meminta maaf, dia malah meresponnya dengan permintaan maafmu itu hanya omong kosong semata lantaran sikapmu yang tak kunjung berubah dimatanya. Duh, serba salah!

Lantaran emosinya yang sudah tak terbendung lagi, nada suaranya bahkan meninggi padamu. Dan itu berlangsung secara nyaris terus-menerus sejak mula pertengkaran itu berlangsung. Dia tetap saja bersitegang urat leher.

Kamu sudah mencoba menenangkannya, kamu sudah menjelaskan panjang lebar, kamu juga sudah berusaha bersabar meladeni nada-nada tinggi dalam kalimatnya tersebut. Namun, mungkin ada satu atau dua kata darinya yang agaknya memancing emosimu.

Sehingga secara tidak sadar kamu pun menjadi ikut menaikkan nada bicaramu. Dan, dia malah semakin meninggikan nada bicaranya sebab merasa kamu justru balik memarahinya padahal (menurutnya) kamulah yang menjadi akar dari perkara yang kalian pertengkarkan.

Agaknya kamu benar-benar harus ekstra sabar dalam meredam emosimu, deh. Walaupun kamu sempat bernada tinggi, akan tetapi lekaslah kembali menurunkan intonasi suaramu yang dirasa olehnya kamu tengah membentaknya. Kesal sih, tapi daripada makin runyam kan?

Mungkin kamu memilih untuk membiarkannya meluapkan emosinya terlebih dahulu tanpa menyanggah ucapannya. Kamu hanya tidak mau jika nanti salah ucap dan malah semakin membuatnya naik pitam.

Ketika dia menyinggung sikapmu yang hanya diam dan kamupun menjelaskan alasanmu, dia justru menudingmu melakukan sesuatu sesuka hatimu saja. Kamu hanya melihat dari sudut pandangmu saja.

Ketika kamu mengklarifikasinya, dia semakin menuduhmu melakukan semuanya semaumu tanpa mempedulikan bagaimana rasanya menjadi dia. Padahal kamu hanya bermaksud supaya dia tidak semakin emosi.

Sayangnya, pasanganmu tersebut agaknya sudah kadung emosi sehingga apa pun yang kamu lakukan adalah keliru di matanya. Lagi-lagi, kamu harus menabung sabar yang banyak, bro.

Ketika kamu menanyakan apa yang harus kamu lakukan untuk membuat emosinya reda, dia justru hanya berkata entah. Dia tidak memberikan klue apa-apa tentang perihal yang sanggup mendamaikan gemuruh dihatinya. Kamu lantas mencoba menebak maunya, dan sekali lagi dia cuma merespon dengan kata terserah.

Ketika kamu menanyakan ulang apa maunya supaya pertengkaran cepat selesai, dia justru menyuruhmu untuk memikirkan jawabannya sendiri. Seolah apapun yang kamu katakan akan tetap membuat emosinya semakin menjadi-jadi.

Diam salah, bicara salah, jangan-jangan bernapas pun juga masih salah. Duh!

Terkadang, ada beberapa inti pembicaraannya yang butuh untuk diluruskan. Kamu lantas memintanya untuk mengulangi bagian-bagian tersebut. Tujuannya adalah untuk menekankan pada hal tersebut supaya tidak terjadi kesalahpahaman yang semakin meluas.

Sayangnya, dia justru menganggap kamu tidak mengikuti pembicaraannya yang sudah sepanjang itu sebab kamu yang memintanya mengulangi inti kalimatnya tadi. Di matanya kamu tidak peduli dengan inti kemarahannya tersebut. Sehingga emosinya malah semakin tersulut.

Padahal maksudmu supaya pembahasan kalian menjadi lebih terarah. Sehingga perkara-perkara yang mencuat dalam pertengkaran tersebut dapat diuraikan dengan runut. Jalan keluar dari masalahnya pun sekiranya akan menemukan sebuah titik terang.

Nah, adapula ulah pasanganmu yang hanya diam seribu bahasa ketika kamu bertanya dimana letak kemarahannya. Apa yang harus dilakukan olehmu untuk meredakan emosinya itu. Tapi dia justru meladenimu dengan diamnya ketika kamu menanyakan hal tersebut.

Kamu bertanya, tidak dijawab. Kamu mengklarifikasi, juga tidak direspon. Dia hanya diam saja ketika kamu sudah berkoar-koar panjang lebar. Lantas emosimu pun ikut tersulut dengan sikap diamnya tersebut. Tapi di sisi lain kamupun harus meredamnya.

Mana kalimat yang sering dilontarkan cewekmu saat dia marah?