Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi makan bersama (pexels.com/Nicole Michalou)

Intinya sih...

  • Gunakan alat makan sesuai fungsinya, seperti pisau untuk memotong dan sendok untuk makanan cair

  • Jangan mulai makan sebelum semua siap, tunggu hingga tuan rumah atau orang yang dituakan mulai makan

  • Jangan berbicara dengan mulut penuh, tunggu sampai makanan habis sebelum bicara

Makan bersama dalam acara formal atau di meja makan keluarga besar bisa jadi momen penting yang bikin gugup. Apalagi kalau kamu belum terbiasa dengan aturan makan yang baku dan penuh sopan santun. Etika makan atau table manner ini bukan sekadar gaya-gayaan, tapi bagian dari tata krama yang mencerminkan kesopanan.

Dalam dunia profesional dan sosial, pemahaman terhadap etika makan bisa jadi penentu kesan pertama yang baik. Dari cara memegang sendok hingga kapan harus mulai makan, semua ada aturannya. Yuk, kenali dan praktikkan tujuh etika makan berikut ini agar kamu makin percaya diri saat duduk di meja makan.

1. Gunakan alat makan sesuai fungsinya

ilustrasi makan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Salah satu kesalahan paling umum saat makan formal adalah memakai alat makan secara sembarangan. Sendok, garpu, dan pisau memiliki fungsi berbeda, jadi penting buat tahu kapan harus memakainya. Biasanya, alat makan disusun dari luar ke dalam sesuai urutan sajian makanan.

Pisau dipakai untuk memotong makanan, sementara garpu untuk menyuap dan sendok untuk makanan cair. Jangan gunakan pisau untuk menyendok makanan, karena terlihat tidak sopan. Kalau ragu, perhatikan orang lain di meja dan ikuti cara mereka.

2. Jangan mulai makan sebelum semua siap

ilustrasi makan (pexels.com/Monstera)

Sopan santun saat makan juga termasuk soal waktu mulai makan. Dalam acara formal atau makan bersama keluarga, sebaiknya tunggu hingga semua orang sudah mendapat hidangan. Baru setelah tuan rumah atau orang yang dituakan mulai makan, kamu bisa ikut mulai.

Memulai makan lebih dulu dianggap kurang sopan, apalagi jika tidak ada aba-aba dari penyelenggara. Etika ini menunjukkan rasa hormat dan kebersamaan. Jadi, tunggu sebentar bukan masalah besar, kan?

3. Jangan berbicara dengan mulut penuh

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Alexy Almond)

Makan sambil bicara mungkin terasa biasa di kehidupan sehari-hari, tapi dalam situasi formal, itu pantangan besar. Mulut yang penuh makanan saat bicara bisa menimbulkan kesan jorok dan tidak menghargai lawan bicara. Selain itu, bisa berisiko tersedak.

Tunggu sampai makanan di mulutmu habis sebelum menyampaikan pendapat atau menanggapi lawan bicara. Kalau sedang dikajak bicara saat mengunyah, beri isyarat kecil seperti anggukan dan lanjutkan bicara setelah selesai. Ini adalah bentuk kesopanan dasar yang penting diterapkan.

4. Perhatikan posisi duduk dan gestur tubuh

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Julia M Cameron)

Etika makan bukan cuma soal makanan, tapi juga bagaimana kamu duduk dan bergerak di meja makan. Duduk tegak dan tidak bersandar terlalu santai menunjukkan bahwa kamu menghargai suasana makan. Jangan letakkan siku di atas meja saat makan, karena dianggap kurang sopan.

Gestur tubuh yang baik menciptakan suasana nyaman bagi orang di sekitarmu. Hindari gerakan mendadak atau terlalu besar yang bisa mengganggu orang lain. Sikap tubuh yang tenang dan rapi memperlihatkan kontrol diri dan keanggunan.

5. Gunakan serbet dengan benar

ilustrasi serbet makan (pexels.com/Ibrahim Boran)

Serbet di atas meja bukan sekadar hiasan, tapi alat penting dalam etika makan. Setelah duduk, letakkan serbet di pangkuanmu sebagai penanda bahwa kamu siap makan. Gunakan serbet untuk menyeka mulut, bukan untuk membersihkan alat makan.

Jika kamu harus meninggalkan meja sejenak, lipat serbet dan letakkan di sisi kiri piring. Setelah selesai makan, letakkan serbet dengan rapi di samping piring, bukan digeletakkan sembarangan. Detail kecil ini memperlihatkan perhatian terhadap kebersihan dan tata krama.

6. Jangan main ponsel di meja makan

ilustrasi main HP (pexels.com/Alexy Almond)

Ponsel sering jadi distraksi besar saat makan bersama, terutama dalam suasana formal. Memainkan ponsel di meja makan dianggap tidak sopan karena mengganggu fokus dan interaksi. Ini bisa membuat orang lain merasa diabaikan.

Saat makan, usahakan ponsel dalam keadaan senyap dan simpan di dalam tas atau saku. Prioritaskan percakapan dan kebersamaan dengan orang di sekitarmu. Momen makan adalah kesempatan membangun koneksi, bukan waktunya scroll media sosial.

7. Ucapkan terima kasih setelah makan

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Nicole Michalou)

Mengucapkan terima kasih setelah makan adalah bagian penting dari etika makan yang sering dilupakan. Baik itu kepada tuan rumah, pelayan restoran, atau orang yang menyiapkan makanan, ucapan terima kasih menunjukkan penghargaan. Ini juga memperlihatkan bahwa kamu memiliki sopan santun.

Kalau kamu makan di rumah teman atau acara resmi, jangan lupa puji makanan dengan tulus. Sikap apresiatif ini akan meninggalkan kesan positif. Etika bukan soal aturan kaku, tapi soal empati dan menghargai orang lain.

Etika makan atau table manner memang bukan hal baru, tapi sering diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, memahami dan menerapkannya bisa meningkatkan kepercayaan diri dan mempererat hubungan sosial. Jangan ragu mempraktikkan etika makan ini mulai dari sekarang, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team