Fiddlehead Sukses Guncang Jakarta, Pecah Abis!

Skena musik underground tanah air terus dimanjakan dengan kedatangan band internasional. Kali ini, unit post-hardcore, Fiddlehead, menghentak lewat konsernya yang digelar di Toba Dream, Tebet, Jakarta, Minggu (20/8/2023).
Seribuan penonton berkerumun menunggu idolanya mentas sejak sore. Mereka begitu antusias menikmati lagu dari jagoan lokal sebagai pembuka tour Fiddlehead kali ini seperti, Indigo Moire, Savage, Lost Sight, Sugar Thrills, Dead Pits, dan unit hardcore Australia No Peace.
Sekitar pukul 20.30 WIB, panggung semakin riuh. Lalu, muncul lima personel Fiddlehead ke atas panggung diikuti intro yang renyah. Tak pelak, seluruh penonton langsung merangsek ke tengah sambil mengepalkan tangannya ke atas.
1. Beberapa lagu andalan dinyanyikan Fiddlehead

Di atas panggung yang ditata dengan lighting cukup sederhana, Fiddlehead langsung menyuguhkan musik agresif nan emosional. Sejak masuk chorus, penonton spontan ikut bernyanyi pada salah satu single andalannya, The Years.
Usai memainkan beberapa lagu sekaligus, tensi sedikit menurun. Vokalis Patrick Flynn menyapa penonton saat jeda. “Hai Indonesia, kami sudah di sini," kata dia yang mengaku cukup terpukau dengan crowd penonton di Toba Dream.
Beberapa lagu andalan kemudian dibawakan Fiddlehead dalam tour di Indonesia ini, seperti "Millions Times", "Eternal You", "Down University".
Sontak adrenaline penonton membuncah dan mulai ikut berjingkrak mengikuti alunan musik. Histeria para penggemar pun semakin terasa dengan moshing dan circlepit tak karuan.
2. Flynn suguhkan tata vokal emosional dan bertenaga sepanjang set

Flynn, sang ikon band, menunjukkan penampilan yang energik saat membawakan "Heart to Heart." Pria yang dikenal juga sebagai pentolan band Have Heart itu, menyuguhkan tata vokal emosional dan bertenaga sepanjang set, tetapi masih terdengar rapi dan stabil.
Walau karakter lirik yang cenderung melankolis, warna musik band asal Boston, Massachusetts, itu masih terasa begitu gahar saat dipadukan aransemen dari personel lainnya.
3. Musik Fiddlehead semakin terasa emosional dan agresif

Dua gitaris, yakni Alex Henery dan Alex Dow, menyuguhkan sound cukup inovatif dengan menonjolkan melodi gitar yang lebih eksperimental. Hal itu membuat pencinta post harcore bernostalgia ke era awal milenium, saat sub genre musik ini tengah digandrungi.
Musik Fiddlehead semakin terasa emosional dan agresif berkat betotan bass Niklas Hinsch plus gebukan drum dari Shawn Costa bernuansa hardcore punk, yang membuat bingar tapi terasa harmonis.
Hampir belasan repertoar dimainkan dengan sangat cadas. Secara keseluruhan, Fiddlehead berhasil mencuri perhatian para penggemarnya. Nuansa musik penuh emosi dan energinya sangat menyengat Toba Dream malam tadi.