4 Alasan Pekerjaan Rumah Tangga Bukan Hanya Tugas Istri
Intinya Sih...
- Pekerjaan rumah tangga bukan hanya tugas istri, tapi pekerjaan bersama-sama yang harus dilakukan semua penghuni rumah.
- Jika semua pekerjaan rumah dibebankan pada istri, bisa menyebabkan stres dan risiko konflik dalam keluarga.
- Semua anggota keluarga seharusnya memiliki kesadaran yang sama untuk mengerjakan pekerjaan rumah, agar tercipta keluarga yang harmonis dan bahagia.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada saat sudah membangun rumah tangga biasanya ada banyak tanggung jawab baru yang akan dimiliki. Salah satu tanggung jawab tersebut adalah tentang membersihkan rumah setiap hari agar tetap bersih dan nyaman ketika berada di dalamnya.
Kebanyakan orang mengalami salah kaprah dengan menganggap bahwa pekerjaan rumah tangga adalah tugas dari istri, sehingga peran suami dan anak-anak justru tidak membantu sama sekali. Ada beberapa alasan berikut ini yang turut menjelaskan mengapa pekerjaan rumah sebetulnya bukan hanya tugas seorang istri, tapi pekerjaan bersama-sama yang harus dilakukan semua penghuni rumah.
1. Mencegah konflik atau pertengkaran
Ada banyak rumah tangga yang mengalami pertengkaran karena memang salah satu pihak dibebankan pekerjaan rumah tangga yang dimiliki. Apalagi jika situasinya ternyata sang istri juga bekerja, sehingga hal ini bisa memicu burnout atau risiko depresi yang mungkin dialami.
Para suami semestinya dapat paham bahwa mencegah konflik atau pertengkaran dalam rumah tangga ini penting, sehingga jangan sampai melakukan hal-hal yang disesali. Jika semua pekerjaan rumah tangga dibebankan pada istri, maka hal ini akan membuatnya jadi rentan sekali mengalami stres dan risiko konflik juga akan rentan terjadi.
2. Pekerjaan rumah tangga adalah basic life survival
Masih banyak orang yang belum memahami bahwa sebetulnya pekerjaan rumah tangga merupakan bagian dari basic life survival. Basic life suvival ini artinya semua orang entah itu perempuan atau pun pria sama-sama harus memiliki kemampuan untuk bertahan hidup melalui hal tersebut.
Ada beragam pekerjaan rumah yang semestinya memang bisa dilakukan oleh semua orang, seperti mencuci baju, membereskan tempat tidur, memasak, mencuci baju, dan lain sebagainya. Hal-hal dasar seperti itu memang sebaiknya dikuasai oleh setiap orang, sehingga jangan hanya dibebankan pada gender atau pun peran tertentu saja.
Editor’s picks
Baca Juga: 6 Manfaat Mengajarkan Pekerjaan Rumah Tangga pada Anak Laki-laki
3. Semua anggota keluarga di rumah punya tanggung jawab yang sama
Semestinya dalam sebuah rumah tangga masing-masing dari anggota keluarga memiliki kesadaran yang sama. Kesadaran ini berkaitan dengan tanggung jawab yang memang dimiliki dan berkaitan dengan urusan pribadi, seperti misalnya mencuci piring setelah makan atau pun membereskan tempat tidur setelah bangun.
Masing-masing anggota keluarga di rumah semestinya dapat mengerjakan pekerjaan rumah, sehingga tidak hanya dibebankan pada istri atau pun ibu sajam. Hal inilah yang sebetulnya sederhana, tapi entah mengapa justru masih sulit dilakukan oleh kebanyakan orang.
4. Kunci hubungan harmonis dalam keluarga
Semua orang pastinya berharap agar bisa memiliki keluarga yang harmonis dan bahagia. Pada kenyataannya keluarga yang harmonis dan bahagia ini memang bukan hal yang mudah untuk diperoleh, apalagi jika hal-hal kecil seperti pekerjaan rumah tangga tidak terselesaikan dengan baik.
Semestinya suami sebagai kepala keluarga dapat mengayomi dan berusaha membagi pekerjaan rumah dengan adil. Hal ini bertujuan agar rumah tangga jauh dari konflik dan terus terjalin dengan harmonis.
Pada dasarnya memang pekerjaan rumah bukan hanya tugas seorang istri. Semua anggota keluarga memiliki tanggung jawab serupa untuk bisa mengerjakan pekerjaan rumah tersebut. Jangan hanya dibebankan pada satu pihak saja!
Baca Juga: 5 Cara Seorang Suami Membantu Pekerjaan Rumah Tangga Istri
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.