Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Pernahkah kamu merasa gugup saat harus berbicara dengan pelanggan yang kecewa? Atau bingung bagaimana harus menanggapi rekan kerja dalam situasi sulit? Di dunia kerja yang cepat berubah, bukan hanya keterampilan teknis yang penting, tetapi juga kepercayaan diri untuk menghadapi situasi nyata.

Sayangnya, tempat kerja jarang memberi ruang aman untuk “salah” atau mencoba pendekatan baru. Di sinilah simulasi berbasis AI hadir sebagai cara baru yang lebih manusiawi dan kontekstual untuk belajar.

Lewat pendekatan ini, tim-tim di berbagai organisasi kini bisa “berlatih” di ruang virtual yang menyerupai dunia kerja, tapi tanpa tekanan. Nama teknologinya: BAWANA AI Role-Play Simulator.

1. Bukan sekadar teknologi, tetapi ekosistem pembelajaran

Default Image IDN

Sebagai bagian dari Netpolitan Group, BAWANA punya akses ke lebih dari 350.000 modul pembelajaran siap pakai, mulai dari compliance, komunikasi, sampai kepemimpinan. Kolaborasi global dengan Skillsoft, LinkedIn Learning, dan Udemy for Business menjadikan semua ini bisa langsung digunakan tanpa perlu membuat konten dari awal. Dan yang menarik, HR Departement pun bisa merancang skenario pelatihan sendiri lewat scenario builder yang intuitif, tanpa harus bisa coding.

"Pelatihan bukan sekadar teori. Karyawan perlu menghadapi tantangan dan menemukan solusi mereka sendiri. Di sinilah simulator kami berperan penting," ujar Wisman, CEO BAWANA dalam siaran persnya.

2. Investasi pelatihan yang lebih efisien

Default Image IDN

Pelatihan konvensional sering kali mahal dan sulit diukur dampaknya. Dengan BAWANA, perusahaan dapat menghemat biaya pelatihan tatap muka hingga 40 persen, sekaligus meningkatkan retensi materi dan engagement karyawan.

“Karena simulasi ini berbasis AI, pelatihan bisa dilakukan kapan saja tanpa harus menunggu jadwal kelas, menghemat waktu dan biaya logistik,” kata Wisman.

Alih-alih menonton video atau membaca modul, peserta simulasi bisa mengalami langsung bagaimana rasanya menangani pelanggan, memimpin diskusi, atau merespon krisis. Semua dalam bentuk visual 3D yang interaktif dan dialog yang berkembang sesuai pilihan mereka.

"Awalnya saya pikir ini seperti e-learning biasa. Tetapi setelah mencoba simulasi menangani komplain pelanggan, saya benar-benar merasa seperti sedang duduk di meja kerja. Yang bikin beda, saya bisa salah, bisa mengulang, dan justru belajar dari situ," ujar Intan, HR Development Specialist di perusahaan ritel nasional.

3. Didampingi, bukan dibiarkan sendiri

Default Image IDN

Return of Learning (RoL) yang terukur BAWANA dilengkapi analytics dashboard yang membantu HR dan manajer menghitung impact pelatihan secara konkret, mulai dari peningkatan performa individu, pengurangan eskalasi komplain pelanggan, hingga potensi peningkatan retensi karyawan.

Yang membuat pendekatan ini lebih istimewa adalah kehadiran Smart Agent, asisten virtual yang bukan hanya menjawab pertanyaan, tapi juga mengenali gaya belajar peserta. Jika kamu bingung modul mana yang cocok, Smart Agent akan bantu merekomendasikan, bahkan memberi tahu langkah selanjutnya berdasarkan performa kamu.

"Kita semua tahu, pelatihan bukan tentang checklist. Ini tentang membentuk kebiasaan, membangun rasa percaya diri, dan menyiapkan orang-orang untuk tantangan yang nyata, hari ini, dan nanti. Lewat pendekatan seperti BAWANA AI Role-Play Simulator, proses ini bisa terasa lebih ringan, relevan, dan bahkan menyenangkan," kata Wisman.

 

Editorial Team