Jangan Salah, Cowok Juga Bisa Jadi Bapak Rumah Tangga!

Pernah tahu banyak chef cowok dengan masakan-masakan yang berpenampilan dan punya rasa yang luar biasa kan? Atau lihat betapa kinclongnya motor dan mobil koleksi para cowok? Mencuci motor atau mobil yang cukup kompleks aja bisa sampai cling, apalagi cuma mencuci baju dan piring. Cowok yang bisa masak juga bisa memasak dengan enak secara konsisten karena mereka lebih gak terpengaruh secara hormonal.

Penelitian menyebutkan bahwa makin sering seorang ayah hadir dalam keseharian anak-anaknya maka makin baik perkembangan mentalnya. Penelitian juga menyebutkan bahwa perkembangan karakter yang gak baik saat dewasa adalah akibat kurangnya kehadiran sosok ayah. Ini berlaku baik ke anak cowok maupun ke anak cewek. Ibu dan ayah memiliki sudut pandang mendidik yang berbeda, sementara hasil penelitian menyebutkan bahwa perkembangan mental anak nyaris sepenuhnya terbentuk dari didikan atau contoh dari sosok ayah.

Kalau memang sebagai suami berada dalam kondisi yang gak memungkinkan untuk kerja ya jangan dipaksakan. Apalagi hanya demi selamat dari sindiran-sindiran orang sekitar. Gak memungkinkan untuk kerja itu bisa banyak hal, mulai karena aspek fisik maupun karena mental. Kalau memang yang lebih siap untuk mencari nafkah adalah istri, maka jangan memaksa keadaan. Hal itu untuk menghindari rasa tertekan yang akhirnya buruk untuk keluarga sendiri. Biarlah apa kata orang, kamu yang tahu kebahagiaanmu dan pasanganmu.

Banyak lho orang yang berpikiran bahwa, "Yakin mau cowok yang urus rumah? Berantakan dong!" Pernahkah kamu menemukan cewek yang super berantakan dan pemalas? dan pernahkah kamu menemukan cowok yang super tertata dan rajin? Ya, itu karena sifat teliti, rapi, rajin dan bersih adalah sifat individual yang bisa dimiliki baik cewek maupun cowok. Jadi gak harus cewek yang melulu jadi supermom untuk mengurusi semua perihal rumah tangga, siapa tahu dalam kasusmu justru superdad-nya yang lebih sakti dalam mengurusinya.

Kadang ada istri yang sudah sekolah perawat, administrasi, hukum dan lain sebagainya yang merasa bahwa itu memang passion mereka dan mereka mempunyai impian melalui itu. Lantas apa memang iya pemikiran masyarakat bahwa perempuan mengurus rumah tangga itu harus membunuh impian mereka. Bagaimana jika sebagai suami juga memiliki impian mengurus anak secara langsung sekaligus membuat karya hebat dari rumah? Haruskah sudut pandang masyarakat membunuh semua impian orang-orang itu?

Bersyukurlah bahwa di Indonesia ini gak ada hukum tertulis bahwa seorang suami harus bekerja dan seorang istri harus bertahan di dapur serta melayani apapun kebutuhan rumah tangga. Senggaknya bahkan emansipasi sudah diangkat sejak jaman penjajahan Belanda ke Indonesia dulu. Oleh karena itu, seorang istri bekerja sementara seorang bapak mengurus anak di rumah itu sah-sah saja selama dalam kesepakatan dan sama-sama merasa enjoy.

Kamu dan pasanganmu lah yang menjalani kehidupan keluarga kalian, bukan orang lain. Orang lain memang bisa dengan bebas berpendapat apapun, tapi kebenaran itu hanya menurut mereka, berarti mereka memang gak mampu bertahan jika harus menjalani persis seperti apa yang kamu dan pasanganmu jalani jika bertukar peran. Kalian yang paling tahu kebahagiaan dan kenyamanan kalian sendiri, jangan dipaksakan hanya demi penilaian orang.

Walaupun banyak pemahaman baik secara budaya maupun agama yang gak membenarkan adanya pertukaran peran dalam rumah tangga, jika dibaca dengan baik, norma tersebut sangatlah fleksibel tergantung kondisinya. Sehingga gak ada sesuatu yang saklek yang bisa membuat seseorang merasa terpenjara dalam aturan dan gak menikmati kesehariannya. Kita bertanggung jawab pada kebahagiaan kita sendiri, gak ada yang salah, yang salah adalah mencampuri kehidupan orang lain. Jadi, be happy dengan pilihan hidupmu!