Rilis Album Baru dan Tur Eropa, Ini 5 Fakta Menarik tentang tricot

Produktif banget lho mereka!

Band asal Jepang, tricot, merupakan salah satu band yang paling produktif saat ini. Tidak lama usai tur Eropa dan Inggris, mereka mengumumkan album ketujuh mereka yang bertajuk Fudeki yang dirilis tanggal 14 Desember 2022. Rilisnya album baru ini terjadi hanya selang satu tahun setelah mereka mengeluarkan album keenam mereka Jodeki, Desember 2021 silam.

Di tengah kesibukan mereka mempersiapkan peluncuran album barunya, IDN Times berkesempatan untuk mewawancarai tricot dan membahas album terbaru mereka. Simak selengkapnya!

1. Band tricot ingin mengetahui sejauh mana batasan kemampuan mereka

Rilis Album Baru dan Tur Eropa, Ini 5 Fakta Menarik tentang tricottricot saat tampil live. Dok. tricot

Butuh determinasi tinggi supaya musisi bisa terus menghasilkan karya secara produktif di tengah-tengah jadwal manggung mereka yang juga padat.Tapi, tricot berhasil melakukan itu semua, bahkan mereka akui bahwa ini semua bisa dilakukan tanpa perencanaan yang terlalu matang.

“Alasan kenapa kita bisa, karena sederhananya kita ini gak begitu pandai dalam berencana. Tapi di saat yang sama, kita juga gak tahu batasan diri kita dan berusaha mengetes sejauh mana batasan kita,” ujar Ikkyu, vokalis dan gitaris dari tricot.

Dengan pemikiran seperti ini, buktinya mereka dapat menyelesaikan tur Eropa dan Inggris dalam waktu satu bulan dan hampir tidak ada istirahat sama sekali.

“Tur kali ini capek banget, tapi kita tetap maju dengan semangat kita. Walaupun setelah tur selesai kita malah jadi berpikir harusnya kita lebih santai aja kali ya lain kali," lanjut Ikkyu.

2. Album Fudeki merupakan antitesis dari album Jodeki

Rilis Album Baru dan Tur Eropa, Ini 5 Fakta Menarik tentang tricotCover album Fudeki. Dok. tricot

Berisi 12 lagu baru, album terbaru tricot yang berjudul Fudeki (不出来) memilki konotasi negatif yang artinya ‘tidak bagus’ yang merupakan kebalikan dari Jodeki (上出来) yang artinya ‘bagus’ atau ‘well done’. 

Konotasi negatif ini mereka artikan sebagai sebuah kesempatan di mana mereka bisa bereksperimen lebih bebas tanpa ada ekspektasi khusus akan seperti apa jadinya lagu di album ini.

Tetapi, bukan berarti lagu-lagu di album ini nggak bagus. Para penggemar bisa berekspektasi bahwa mereka akan mendengarkan lagu-lagu tricot yang lebih unik dan berbeda dari sebelumnya. Beberapa track menyuguhkan sebuah aransemen yang belum pernah dilakukan tricot sebelumnya.

“Pada dasarnya, Fudeki adalah album yang lagu-lagunya berasal dari sisa-sisa lagu yang kita buat pada saat pandemik kemarin dan gak kita masukkan ke dalam album Jodeki. Bukan berarti lagunya gak bagus, tapi di album ini kita mencoba berbagai macam hal dan bereksperimen lebih bebas untuk bikin lagu yang kita inginkan,” ujar Ikkyu.

Hal ini juga diakui oleh member tricot lainnya. “Saat bikin lagu di studio, kita benar-benar gak mikir banyak ya. Jadi ketika kita bilang mencoba berbagai macam hal ya pada saat rekaman kita coba-coba saja. Kita benar-benar mengeluarkan apa yang ingin kita keluarkan dan gak mikir banyak. Sangat spontan dan tidak terencana,” ujar Kida.

Hasilnya, tricot menyuguhkan musik-musik dengan aransemen yang lebih segar dengan tetap mempertahankan ciri khas mereka: gabungan musik rock, pop, dengan ritme yang kompleks.

Sebut saja “Joudan Kentei” sebuah lagu yang terkesan misterius dan juga “Android” sebuah lagu rock dengan ketukan drum yang cukup berapi-api. Album Fudeki juga kini bisa didengar di berbagai penyedia layanan streaming musik.

3. Album baru tricot juga terinspirasi dari Kpop, lho!

https://www.youtube.com/embed/FiQUee5NYr4

Banyak yang bilang bahwa musik tricot sangat identik dengan math rock, padahal mereka sendiri tidak familiar dengan aliran musik tersebut. Band asal Kyoto ini mengaku bahwa salah satu inspirasi terbesar mereka dalam bermusik adalah Ringo Sheena, penyanyi dan penulis lagu asal Jepang yang juga merupakan personel dari band Tokyo Jihen.

Jadi, tidak mengherankan kalau banyak musik mereka yang memiliki unsur serta impresi yang mengingatkan banyak pendengarnya dengan Ringo Sheena. Tetapi, belakangan apalagi di album terbarunya ini, Ikkyu mengaku sedang cukup sering mendengarkan Kpop dan memasukkan sedikit unsur-unsur Kpop ke dalam lagu.

“Kalau misalnya ada fans yang memperhatikan, aku akhir-akhir ini lagi suka mendengarkan Kpop, terutama Kep1er (grup idol Kpop asal Korea Selatan). Jadi buat fans yang ngeh, pasti bisa deh rasain ada sedikit unsur Kep1er di album ini,” kata Ikkyu.

Salah satu lagu Kep1er yang jadi inspirasi Ikkyu adalah “WA DA DA” yang nada vokalnya ia improvisasi di lagu “Achoi”, single ketiga di album Fudeki yang baru saja dirilis akhir November lalu.

Lagu “Achoi” sendiri jadi salah satu lagu tricot yang paling menyenangkan untuk didengar di mana lagu ini terinspirasi dari liburan musim panas dan orang-orang yang sedang mabuk. Di lagu ini, Ikkyu juga mencampur bahasa Jepang, sedikit Inggris, dan juga Korea pada liriknya.

4. Dibukanya kembali border Jepang dan tur Eropa jadi membuka banyak kesempatan untuk tricot dan band lain

Rilis Album Baru dan Tur Eropa, Ini 5 Fakta Menarik tentang tricotPersonel band tricot (Dok. tricot)

Pembukaan border Jepang baru-baru ini adalah alasan tricot bisa tur di luar Jepang. Hal ini menjadi kesempatan yang sangat baik tidak hanya untuk tricot, tetapi juga banyak band di Jepang yang selama ini hanya fokus beraktivitas di dalam negeri.

“Sekarang sudah mulai banyak yang bertanya ke kita bagaimana caranya bisa bermain di Eropa. Pada akhirnya, banyak band yang ingin mencoba untuk mempromosikan band mereka di luar Jepang. Dan, rasanya seru jika kita bisa manggung bareng band lain juga ke luar negeri,” ujar Ikkyu.

Pasca membaiknya kondisi setelah pandemik Covid-19 mereda, tricot juga merasa bahwa di luar negeri, orang-orang semakin antusias saat menonton konser.

“Makin ke sini, rasanya banyak orang semakin antusias saat menonton konser. Mereka lebih semangat untuk datang ke konser. Jadi ke depan, sepertinya musisi Jepang untuk manggung di luar negeri sudah jadi hal wajib,” ujar Yoshida.

5. Di tahun 2023, tricot berharap bisa bertemu lebih banyak fans dan tur ke banyak negara

Rilis Album Baru dan Tur Eropa, Ini 5 Fakta Menarik tentang tricotIkkyu Nakajima saat tampil bersama tricot. Dok. tricot

Tur Eropa dan Inggris kemarin membuat tricot berpikir bahwa bertemu tatap muka langsung dengan para fans ternyata adalah hal yang paling menyenangkan. Bahkan, agar bisa berinteraksi dengan fans lebih lancar, Ikkyu juga memperdalam kemampuan Bahasa Inggrisnya.

“Merasakan kehadiran para fans adalah hal yang paling menyenangkan bagi kita. Misalnya pada saat di Inggris dan tiketnya sold out. Itu ada banyak sekali fans kita yang menonton. Kemudian pada saat tur kemarin, ada banyak tempat yang ingin kita datangi namun waktunya tidak cukup. Di saat itu, kita hanya bisa berinteraksi lewat media sosial dengan para fans dan dapat komentar kalau kami keren dan dapat banyak likes. Itu jadi salah satu hal yang sangat memorable buat kita,” ujar Yoshida.

Menyadari pentingnya kehadiran fans bagi tricot dan meski di tahun 2023 mereka belum merencanakan apa-apa, tapi mereka ingin agar bisa tur di lebih banyak tempat. 

“Utamanya sih kita pengin tur lagi ya, misalnya ke Amerika atau Eropa seperti tahun ini. Dan tahun depan semoga kita juga bisa tur ke Asia juga terutama Indonesia. Harapannya sih kita bisa lebih banyak dikenal sama orang. Karena seperti yang tadi disampaikan bahwa paling enak kalau kita bisa bertemu langsung saat konser. Semoga fans Indonesia sabar ya nungguin kita bisa ke sana,” ujar Ikkyu.

Nah, semoga aja tricot bisa segera ke sini ya dan menjawab keinginan para fansnya di sini untuk melihat mereka langsung!

Baca Juga: Tricot Menembus Batas dan Mencoba Hal Baru di Album Jodeki

Topik:

  • Wahyu Kurniawan

Berita Terkini Lainnya