20 Macam-Macam Batik di Indonesia dan Daerah Asalnya

Batik Mega Mendung adalah motif batik yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Batik Mega Mendung memiliki motif seperti gumpalan awan di langit. Motif awan ini dihiasi dengan gradasi warna yang menarik.

Nama Mega Mendung berasal dari kata "mega" yang diartikan sebagai awan dan "mendung" yang didefinisikan sebagai langit pertanda hujan turun. Filosofi batik Mega Mendung adalah pentingnya untuk meredam amarah dalam kondisi apa pun.

Batik Ceplok berasal dari daerah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Batik Ceplok memiliki motif seperti buah aren yang dibelah menjadi empat dan disusun pada setiap sudutnya.

Biasanya, batik Ceplok menggunakan warna cokelat tua yang kalem dan indah dipandang. Batik Ceplok banyak digunakan sebagai atasan seperti kemeja. Tak jarang juga digunakan sebagai bawahan rok dan semacamnya.

Batik Kawung merupakan batik yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Batik Kawung juga termasuk salah satu batik tertua di Indonesia, bahkan hingga ratusan tahun yang lalu.

Batik Kawung memiliki motif seperti lingkaran-lingkaran mirip buah kawung atau buah aren yang disusun berjajar. Sama seperti batik Ceplok, batik Kawung juga dominan berwarna cokelat muda dan cokelat tua.

Macam-macam batik berikutnya adalah batik Parang yang berasal dari Kota Solo. Batik ini memiliki motif seperti gulungan ombak yang disusun secara miring.

Batik Parang memiliki filosofi hidup bahwa semestinya manusia harus selalu berjuang dan berusaha untuk mencapai kemakmuran serta kesejahteraan lahir batin dengan mengutamakan kebudayaan Jawa.

Salah satu daerah di Indonesia yang terkenal sebagai Kota Batik adalah Pekalongan. Banyak sekali pengrajin batik yang ada di kota ini. Menariknya, batik asal Pekalongan kebanyakan memiliki motif hewan atau tumbuhan.

Salah satu batik asal Pekalongan yang terkenal yaitu batik Tujuh Rupa. Batik Tujuh Rupa memiliki motif hewan dan tumbuhan dengan suasana alam yang beragam. Filosofi motif batik ini adalah kebudayaan leluhur Pekalongan yang zaman dahulu termasuk wilayah transit perdagangan.

Batik asal Yogyakarta lainnya adalah batik Tambal. Sesuai namanya, batik Tambal memiliki motif dan filosofi untuk menambal sesuatu yang rusak. Pada awal kemunculannya, batik ini dipakai untuk menyelimuti orang yang sedang sakit karena dipercaya bisa menyembuhkan dengan cepat.

Bergeser dari Pulau Jawa, macam-macam batik berikutnya adalah batik Jagatan Pisang asal Bali. Sesuai namanya, batik ini memiliki motif seperti pisang bali. Batik ini biasanya dipakai sebagai pemberian dari seseorang kepada pasangannya yang akan bepergian jauh dan berharap ia akan kembali lagi.

Batik Jagatan Pisang memiliki makna sebagai doa, harapan, dan keselamatan kepada seseorang yang kita sayangi.

Sesuai namanya, batik Garutan merupakan batik asal Garut, Jawa Barat. Sekilas motif batik Garutan mirip seperti batik Parangkusumo dari Solo. Namun, batik Garutan memiliki motif yang lebih ramping.

Selain itu, batik Garutan juga menggunakan warna-warna cerah seperti krem dan biru muda. Batik Garutan menggunakan motif flora dan fauna yang indah.

Batik Ulamsari Mas merupakan batik yang berasal dari Bali. Berbeda dengan batik Jagatan Pisang, batik Ulamsari Mas menggunakan motif ikan dan undang yang menjadi representasi mata pencaharian masyarakat Bali, yaitu nelayan.

Batik Ulamsari menggunakan warna yang lebih kaya dengan motif yang beragam. Batik Ulamsari Mas bermakna sebagai tanda kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Bali yang tinggal di pesisir pantai.

Bergeser ke Papua, macam-macam batik selanjutnya adalah batik Asmat. Batik Asmat menggunakan motif suku Asmat dengan warna dasar cokelat muda, merah, dan hitam. Motif yang digunakan mayoritas berasal dari ukiran khas suku Asmat yang cenderung sederhana.

Batik Cuwiri adalah motif batik yang berasal dari Solo dan Yogyakarta. Batik Cuwiri menggunakan motif meru dan garuda yang gagah dengan warna cerah seperti emas, biru, dan putih. Batik Cuwiri dibuat menggunakan zat pewarna soga alam yang mengeluarkan warna dengan ciri khasnya.

Kota Solo tidak habis-habisnya memiliki motif batik. Satu lagi batik asal Solo, yaitu batik Sidomukti. Batik Sidomukti termasuk salah satu motif batik keraton yang dibuat menggunakan zat pewarna soga alam.

Pewarna soga alam memiliki warna cokelat yang biasanya digunakan sebagai pewarna klasik untuk seni lukis. Batik Sidomukti berasal dari kata "sido" yang artinya jadi dan "mukti" yang artinya sejahtera atau mulia. Filosofi batik Sidomukti adalah kesejahteraan dan kemuliaan yang identik dengan wilayah keraton.

Batik Lasem merupakan batik yang berasal dari Rembang, Jawa Tengah. Batik Lasem sekilas mirip dengan batik Pekalongan, tapi batik ini sudah dipengaruhi oleh kebudayaan luar, terutama China.

Batik Lasem diketahui mulai berkembang saat kedatangan bangsa China. Makanya tidak heran kalau batik Lasem menggunakan dominan warna merah karena merupakan hasil akulturasi dengan pendatang dari China.

Macam-macam batik selanjutnya adalah batik Sekar Jagad yang berasal dari Solo dan Yogyakarta. Batik Sekar Jagad memiliki motif dengan warna dan bentuk yang unik.

Motif batik Sekar Jagad menunjukkan keberagaman Indonesia karena seakan menggabungkan berbagai motif batik dengan warna yang berbeda-beda. Mulai dari ungu, oranye, merah, cokelat, hingga biru.

Batik Sidoluhur berasal dari Solo yang sering dipakai saat pernikahan, terutama bagi pengantin perempuan pada malam pengantin. Batik Sidoluhur didominasi warna cokelat muda hingga cokelat tua yang berbentuk seperti ketupat.

Batik Sidoluhur memiliki filosofi berupa bentuk doa kepada siapa pun yang mengenakannya agar selalu menjadi orang yang bermartabat dan terhormat.

Batik Priyangan adalah batik asal Tasikmalaya, Jawa Barat yang memiliki motif rapat, rapi, dan terstruktur, tapi tetap berkelas. Batik Priyangan biasanya menggunakan warna yang cerah seperti biru muda, tapi tetap kalem.

Warna cerah pada batik Priyangan menandakan kesederhanaan, keterbukaan, dan pluralis.

Macam-macam batik berikutnya adalah batik Tubo yang berasal dari Ternate, Maluk Utara. Batik Tubo memiliki motif yang kaya akan keberagaman alam dari Ternate, seperti peta Maluku Utara, ikan, pala, cengkeh, kelapa, karang, dan berbagai unsur kehidupan di Indonesia bagian Timur.

Sesuai namanya, batik Betawi berasal dari daerah Jakarta dengan ciri khas masyarakat Betawi. Batik Betawi biasanya menggunakan warna dasar yang cerah dan menyala, seperti merah. Sedangkan motif batik Betawi cukup bervariasi, seperti jali-jali, nusa kelapa, ondel-ondel, hingga motif salakanagara.

Bergeser ke Jawa Barat, batik berikutnya adalah batik Singa Barong yang berasal dari Cirebon. Batik Singa Barong memiliki motif makhluk mitologi yang dihiasi dengan motif-motif tumbuhan dan hewan lainnya.

Batik Singa Barong juga menggunakan warna-warna yang mewah seperti cokelat muda, emas, cokelat tua, dan putih.

Macam-macam batik yang terakhir adalah batik Pring Sedapur asal Magetan, Jawa Timur. Batik Pring Sedapur memiliki motif yang sederhana berupa tanaman bambu dan burung. Perpaduan keduanya menjadi menarik dengan warna yang kalem dan warna dasar gelap.

Motif batik Pring Sedapur memiliki filosofi berupa bentuk kerukunan dan ketenteraman dalam hidup.

Itulah tadi 20 macam-macam batik di Indonesia beserta asal daerah dan filosofinya. Ada dari daerahmu?