Popularitas matcha telah meroket beberapa tahun terakhir, menjadikannya minuman stylish yang sering dijumpai di kafe-kafe estetik, menggantikan dominasi kopi hitam. Namun, di tengah tren ini, muncul stereotip gender yang mengaitkan konsumsi minuman berwarna hijau cerah ini hanya dengan wanita, sementara pria seolah "wajib" mengonsumsi kopi hitam atau minuman yang dianggap lebih "macho." Anggapan bahwa cowok yang minum matcha berarti girly atau terlalu mengikuti tren cewek adalah mitos yang sayangnya masih sering beredar.
Stereotip ini bukan hanya konyol, tetapi juga membatasi pilihan pria dalam menikmati minuman yang kaya manfaat kesehatan. Keputusan memilih minuman seharusnya didasarkan pada selera, kebutuhan energi, dan manfaat kesehatan yang dicari, bukan semata-mata pada stereotip gender yang ketinggalan zaman. Artikel ini hadir untuk membongkar mitos tersebut dan membuktikan fakta bahwa matcha adalah minuman universal, bahkan sangat cocok untuk gaya hidup pria modern yang aktif dan fokus.
