Foto profil RAN (Dok. RAN)
RAN tidak sedang membuat anthem move-on, juga tidak sedang menulis mantra bangkit dari patah hati. RAN ingin mengatakan bahwa rasa takut, ketidaksiapan memulai hubungan baru dalam fase hubungan yang gagal adalah proses yang manusiawi.
“Lagu ini bukan soal patah hati yang dramatis atau cinta baru yang membuncah. Lagu ini berada di tengah-tengahnya. Tentang proses. Kita ingin hadir sebagai teman yang memeluk, bukan menghakimi. Kalau kamu belum siap mencintai lagi, it's okay," ujar RAN dalam keterangan persnya.
“Masih Takut Mencinta” adalah wujud eksperimen yang unik dalam perjalanan katalog kepenulisan lagu RAN. Dari segi tema, RAN memang menyuplik cinta yang kandas, tetapi RAN tak berkutat pada pedihnya momen perpisahan. Sebaliknya, dari segi aransemen RAN menghadirkan juxtaposition dengan tetap memperdengarkan DNA musik mereka yang ceria, termasuk intro gitar yang selama ini menjadi ciri khas RAN. Hasilnya, meski lagu ini mengisahkan kisah pahit, tetapi tetap menghadirkan kekuatan harapan lewat musik yang uplifting.
“Lagu ini keluar begitu saja, alamiah banget. Rasanya kayak darah kita sendiri yang nulis,” ujar Rayi. “Dibanding lagu-lagu lain di album ini, yang ini nggak perlu dipaksa. DNA-nya RAN banget,” ujar Asta.
RAN menggandeng Rayendra Sunito sebagai co-producer untuk single ini. Pelibatan Rayendra disebut RAN sebagai upaya untuk kembali pada akar soul-funk pop Indonesia yang dulu membesarkan mereka.