5 Tanda Laki-laki Merasakan Harga Dirinya Rendah, Gak Cuma Minder!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dengan bertambahnya usia, manusia cenderung memiliki harga diri yang makin tinggi. Dalam penelitian ilmiah American Psychological Association tahun 2016, laki-laki mempunyai harga diri yang cenderung lebih tinggi dibandingkan perempuan. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan jika ada laki-laki yang merasakan harga dirinya rendah.
Beberapa hal yang menyebabkan kaum Adam memiliki harga diri yang rendah, yakni keharusan segera menikah, selalu dibandingkan dengan laki-laki lain yang ‘sukses’, stereotip gender, trauma, fisik, ketakutan, kegagalan, dan kurangnya validasi orang lain. Meski menganggap hal ini sepele bagi sebagian orang, harga diri yang rendah bisa mempengaruhi rasa cinta pada diri sendiri, hubungan dengan keluarga dan orang yang dicinta, tingkat kepercayaan diri, dan produktivitas kerja.
Itulah mengapa laki-laki perlu memahami dirinya sendiri. Tak perlu gengsi untuk mengakuinya jika berada di titik rendah. Sadarilah beberapa tanda berikut agar kamu bisa segera mengatasi penurunan harga diri.
Baca Juga: 6 Perbedaan Rendah Hati dan Rendah Diri, Jangan Tertukar!
1. Mengkritik diri secara membabi buta
Tanda pertama laki-laki sedang merasakan harga dirinya rendah adalah mengkritik diri sendiri secara berlebihan. Rendah hati itu baik, namun selalu merendahkan diri sendiri adalah hal yang mengkhawatirkan.
Kalau dia berulang kali mengatakan, ‘aku enggak percaya kamu mau menjadi pacarku’ atau ‘aku enggak mampu menjalani tugas yang diberikan’ ini bisa jadi ada hal buruk yang disembunyikan. Walau sepertinya merendah, jika dilakukan sering kali ini dapat menjadi mekanisme perlindungan diri dari hinaan orang lain sehingga dia merendahkan dirinya sendiri lebih dulu.
2. Selalu merasa tidak nyaman dengan dirinya
Rasa percaya diri yang kurang dan menolak dengan pujian atas hasil kerja kerasnya juga bisa jadi pertanda tak baik, loh. Harga diri rendah bisa membuat laki-laki tidak memahami nilainya sendiri. Alhasil, dia merasa tidak puas dengan dirinya.
Jika dibiarkan terlalu lama, rasa mindernya ini akan semakin buruk. Pembawaan diri, interaksi pada orang lain, dan cara berkomunikasi secara sosial jadi berantakan. Akhirnya, mengasingkan diri dari sosial jadi cara ternyaman.
Baca Juga: 17 Nama Anak Laki-laki Figur Publik Terunik 2022, Ada Cucu Presiden
3. Memiliki mentalitas ‘playing victim’
Mentalitas ‘playing victim’ memanifestasikan dirinya sebagai laki-laki yang selalu pesimis dan mudah cemburu. Dia melihat jika dunia ini enggak adil padanya. Perasaan diserang, dihujat, dan dikritik selalu menghantui pikirannya.
Playing victim atau merasa jadi koban akan menghantui hidupnya sampai dia merasa tak mampu menghadapinya. Pikiran buruk ini bukan hanya menghantui mental dan fisik, lho. Dia jadi mudah stres, sakit, hingga keinginan mengakhiri hidupnya.
4. Sulit mengambil keputusan
Laki-laki yang memiliki harga diri rendah akan mencari validasi dari orang lain. Dia merasa tidak mampu sehingga memberikan keputusan penting pada orang lain, padahal hal ini bisa membuat masalah besar. Dia sering memanfaatkan stafnya atau memanfaatkan asetnya untuk melakukan ini.
Jika hal ini dilakukan terus-menerus, kredibilitasnya akan dipertanyakan orang lain. Harga dirinya justru makin menurun karena tindakannya. Dia memilih untuk lari dari tanggung jawab, ya?
5. Merasa tidak diinginkan atau dicintai
Dia heran mengapa ada orang yang suka dengan dirinya. Bahkan, dia mengira kalau orang tersebut hanya bermain-main dengannya. Perasaan tidak diinginkan atau dicintai selalu mengganggu hatinya.
Dia mempunyai harga diri rendah dengan melihat fisik dan hatinya enggak sebaik yang orang lain lihat. Dia menganggap dirinya terlalu kurus atau terlalu gemuk, fitur tubuh yang buruk, berwajah jelek, tidak pintar, dan segala hal buruk tentang dirinya. Hal ini membuat kesan positif yang diberikan orang lain akan dimentahkan oleh dirinya sendiri.
Harga diri yang rendah bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan hubungan sosial. Tenang saja, masalah ini bukan termasuk kelainan mental. Sebelum bertambah parah, jujurlah dengan perasaan yang kamu rasakan saat ini pada orang-orang yang dicintai. Mintalah dukungan dari mereka, lakukan terapi, latihan untuk menerima diri sendiri, dan sabar menjalani proses. Semangat!
Baca Juga: Antar Teman ke Rumah Sakit, Laki-laki di Denpasar Tewas Tertimpa Pohon
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.