Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

​5 Tanda Kamu Perlu Resign dan Cari Tantangan Baru di 2026, Upgrade!

ilustrasi resign.
ilustrasi resign (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)
Intinya sih...
  • Tidak ada lagi keterampilan baru yang dipelajari
  • Membenci hari senin dengan intensitas tinggi
  • Kompensasi finansial tidak sejalan dengan beban kerja
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Momen pergantian tahun seperti ini biasanya menjadi waktu yang tepat bagi seorang pria untuk melakukan kontemplasi karier. Apakah pekerjaan yang kamu jalani saat ini masih memberikan kepuasan batin dan pertumbuhan, atau justru hanya sekadar rutinitas untuk membayar tagihan bulanan?

​Bertahan di satu perusahaan dalam waktu lama memang menunjukkan loyalitas. Namun, jika loyalitas tersebut justru mematikan potensi dan kreativitasmu, mungkin sudah saatnya kamu mempertimbangkan opsi lain. Dunia kerja terus bergerak dinamis, dan diam di tempat yang sama terlalu lama bisa menjadi risiko tersendiri bagi perkembangan profesionalmu. Jika kamu merasakan lima tanda berikut ini, itu adalah sinyal kuat bahwa kamu harus segera memperbarui CV dan mencari pelabuhan baru di tahun 2026.

​1. Tidak ada lagi keterampilan baru yang dipelajari

ilustrasi pekerjaan yang membosankan.
ilustrasi pekerjaan yang membosankan (pexels.com/cottonbro studio)

Coba tanyakan pada dirimu sendiri, kapan terakhir kali kamu merasa tertantang oleh tugas kantor? Jika kamu bisa menyelesaikan semua pekerjaan dengan mata tertutup atau mode autopilot, itu tandanya kamu sudah berhenti bertumbuh. Rasa nyaman memang membuai, tetapi kenyamanan yang berlebihan adalah musuh utama kemajuan karier, lho.

Ketika kurva pembelajaran sudah mendatar, kapasitas otakmu tidak lagi terasah. Padahal, persaingan industri di tahun 2026 diprediksi akan semakin ketat dengan perkembangan teknologi AI. Jika kamu tidak mendapatkan skill baru di tempat sekarang, nilai jualmu di pasar tenaga kerja perlahan akan menurun. Mencari tantangan baru adalah cara terbaik untuk menjaga relevansi kemampuanmu.

​2. Membenci hari senin dengan intensitas tinggi

ilustrasi membenci hari senin.
ilustrasi membenci hari senin (pexels.com/Mikhail Nilov)

​Sindrom I Hate Monday memang umum dialami banyak pekerja. Namun, jika rasa benci dan cemas itu sudah muncul sejak Minggu sore hingga menyebabkan gangguan tidur atau jantung berdebar, ini bukan lagi sekadar kemalasan biasa. Tubuh dan pikiranmu sedang memberikan respons penolakan terhadap lingkungan kerja yang mungkin sudah menjadi racun (toxic).

​Perasaan tertekan setiap kali hendak berangkat kerja adalah indikator bahwa mentalmu sedang tidak baik-baik saja, nih. Hidup terlalu singkat untuk dihabiskan di tempat yang membuatmu merasa sengsara lima hari dalam seminggu. Pekerjaan seharusnya memberikan rasa bermakna, bukan hanya rasa lelah yang berkepanjangan tanpa ujung.

​3. Kompensasi finansial tidak sejalan dengan beban kerja

ilustrasi gaji.
ilustrasi gaji (pexels.com/Karola G)

​Inflasi dan biaya hidup terus merangkak naik setiap tahunnya. Jika tanggung jawab yang kamu emban terus bertambah, mulai dari memimpin proyek, membimbing junior, hingga lembur tak berbayar, namun angka di slip gaji tidak pernah bergerak naik secara signifikan, ini adalah tanda bahaya, Bro!

​Seorang pria harus realistis mengenai nilai pasarnya. Jika perusahaan terus-menerus memberikan janji manis promosi atau kenaikan gaji yang tak kunjung terealisasi, kamu berhak mencari perusahaan lain yang lebih menghargai kontribusimu. Loyalitas tidak bisa digunakan untuk membayar cicilan rumah atau dana pensiun. Ketahuilah harga pasarmu dan carilah penawaran yang lebih adil di luar sana.

​4. Visi perusahaan tidak lagi selaras dengan prinsipmu

ilustrasi tidak sejalan dengan perusahaan.
ilustrasi tidak sejalan dengan perusahaan (pexels.com/Yan Krukau)

​Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, prinsip serta nilai-nilai kehidupan seseorang bisa berubah. Mungkin dulu kamu bangga bekerja di perusahaan tersebut, namun kini kamu merasa arah kebijakan manajemen sudah tidak lagi sejalan dengan hati nuranimu. Entah itu terkait etika bisnis, budaya kerja, atau kualitas produk yang dihasilkan, nih.

​Bekerja di tempat yang bertentangan dengan nilai-nilai pribadi akan menimbulkan konflik batin yang melelahkan. Kamu akan kesulitan memberikan dedikasi 100 persen jika kamu sendiri tidak percaya pada apa yang sedang diperjuangkan oleh perusahaan. Mencari tempat kerja yang memiliki visi selaras akan membuatmu bekerja dengan lebih bergairah dan bertujuan.

​5. Kesehatan fisik mulai menjerit minta tolong

ilustrasi sakit (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi sakit (pexels.com/cottonbro studio)

Tubuh memiliki cara jujur untuk memberitahu jika kamu sedang stres berat, meskipun mulutmu berkata "saya baik-baik saja". Gejala seperti sering sakit kepala, gangguan pencernaan, mudah lelah, hingga imunitas tubuh yang menurun drastis adalah sinyal nyata dari stres kronis akibat pekerjaan.

Tidak ada tenggat waktu (deadline) atau jabatan yang sebanding dengan kesehatanmu. Jika pekerjaanmu saat ini mulai menggerogoti kesehatan fisik secara signifikan, itu adalah tanda mutlak untuk segera angkat kaki. Ingatlah bahwa perusahaan bisa mencari penggantimu dalam hitungan hari, tetapi keluargamu tidak akan bisa mencari penggantimu jika kamu tumbang. Prioritaskan kesehatanmu di tahun 2026.

Mengambil keputusan untuk mengundurkan diri atau resign memang memerlukan keberanian besar dan perhitungan matang. Jangan gegabah, tetapi jangan pula membiarkan ketakutan menghalangimu untuk berkembang. Manfaatkan sisa waktu di akhir tahun 2025 ini untuk merenung, menyusun strategi finansial, dan memperluas jejaring. Jika kelima tanda di atas sudah kamu rasakan, langkahkan kakimu keluar dari zona nyaman dan jemput peluang karier yang lebih gemilang di tahun depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

5 Rekomendasi Parfum Pria Aroma Leather yang Elegan dan Berkarakter

31 Des 2025, 18:21 WIBMen