Dalam banyak budaya, laki-laki masih sering ditempatkan sebagai tulang punggung keluarga, sosok yang wajib memenuhi kebutuhan finansial rumah tangga. Meski zaman sudah berubah, ekspektasi ini belum sepenuhnya bergeser. Beban jadi pencari nafkah utama sering kali datang tanpa kompromi. Bahkan, ketika situasi tidak memungkinkan, tekanan ini tetap berjalan seakan tak ada pilihan lain.
Tekanan tersebut bukan cuma soal materi. Ada tanggung jawab moral, tuntutan sosial, hingga rasa malu jika gagal memenuhi ekspektasi. Di balik senyum dan kerja keras, banyak laki-laki menyembunyikan kelelahan fisik dan mental yang mereka rasakan. Gak sedikit dari mereka akhirnya mengalami burnout parah, bahkan sampai kehilangan arah dan semangat hidup. Berikut ini lima tekanan besar sebagai breadwinner yang membuat banyak cowok merasa kelelahan secara emosional dan mental.