Ternyata 6 Sikap Pria Ini Bikin Wanita Jadi Auto-Respect, Yuk Dicoba!

Terkadang, bersikap acuh tak acuh itu pun perlu dalam sebuah hubungan. Pasalnya, apabila bentuk perhatian kepada pasangan terlampau dicurahkan dengan menggebu, hal tersebut malah membuat pasangan rentan manja, bergantung, dan terbiasa dilayani.

Padahal, hidup tak cuma soal asmara. Agaknya kedua belah pihak pun harus lapang dalam menyikapi polemik dalam hubungan, jangan malah latah minta diperhatikan setiap saat dengan mengabaikan situasi pasangan. Jadilah mandiri.

Masing-masing individu punya kurang-lebih. Salah satu kiat untuk membenahi perilaku buruk pada pasangan ternyata bukan dengan terus menyinyiri ini-itu. Akan tetapi, berikan contoh langsung yang tak cuma kata melainkan tindakan nyata.

Lakukan dengan konsisten, dengan harapan supaya pasangan dapat berinstropeksi diri tanpa harus didikte bahwa tingkah kelirunya itu memang tak sepatutnya dipertahankan. Misalnya, jika si wanita kerap meluap-luap saat marah, maka pasangannya jangan malah membalas serupa melainkan tetaplah tenang.

Tak salah apabila orang-orang bilang bahwa sifat asli seseorang dapat terlihat ketika dia tengah naik pitam. Apabila si dia mampu mengelola luapan amarahnya tanpa harus berkata kasar dan main tangan, berarti dia adalah sosok yang terbilang matang secara mental.

Pasalnya, mengelola emosi itu bukanlah perkara sepele. Jika dia masih mampu mengontrol diri saat bertengkar hebat, maka dapat dikatakan bahwa memanglah pribadinya yang terbilang berbudi.

Polemik dalam hubungan asmara itu adalah hal yang pasti. Namun, masalah jangan malah dicari, cukup hadapi saja jika datang menghampiri, jangan malah melarikan diri. Jangan pula latah terus menyalahkan pasangan atas apa yang terjadi.

Apabila pasangan tak menyudutkan ketika bertengkar, malah berusaha menenangkanmu, serta mengutarakan dengan baik untuk dia pun akan mencoba berinstropeksi diri, maka dapat disimpulkan bahwa pasangan tersebut memiliki kontrol diri yang cukup mumpuni. Dia tak terbawa emosi dan masih mengandalkan logika dalam menyikapi hal tersebut.

Terkadang, rasa sayang yang terlampau dalam justru menjadi bumerang. Sebab, jika tak dikelola dengan baik, perasaan itu malah mengarah pada sikap over-protective terhadap tindak-tanduk pasangan. Oleh sebab itu, menjagalah tanpa harus mengekang.

Kendati diniatkan demi pasangan itu sendiri, ataupun hubungan, namun tanpa disadari hal itu malah membuat pasangan merasa terkungkung. Belajarlah untuk menata ego, meluweskan pikiran, dan tak terlampau terfokus pada tetek-bengek asmara semata, demi hubungan yang lebih stabil tanpa gonjang-ganjing berarti.

Pria yang menjaga kata-katanya memiliki wibawa tersendiri di mata wanita. Bahkan hal sepele seperti janji untuk mengabari sebelum terlelap. Sebab, janji adalah janji yang selayaknya ditepati tanpa harus ditagih. Apalagi janji-janji yang konotasinya lebih sakral seperti pernikahan. Ketika pria dengan mudahnya menyepelekan janji, saat itu lah harga dirinya memudar dalam persepsi wanita.

Itulah beberapa sikap yang sesungguhnya mampu membuat wanita menghormati prianya tanpa harus dihujani hadiah mewah, ditemani ke sana-kemari, ataupun terus dituruti maunya. Alhasil, wanita pun merasa terayomi dengan baik atas kedewasaan mental pasangannya tersebut. Jadilah pasangan yang mendampingi, bukan malah untuk memenuhi ambisi.