Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tipe MBTI yang Suka Coffee Hopping Setelah Pulang Kerja, Ada ESFP!

ilustrasi pria melakukan coffee hopping setelah pulang kerja
ilustrasi pria melakukan coffee hopping setelah pulang kerja (unsplash.com/Artur Voznenko)
Intinya sih...
  • ENFP suka coffee hopping untuk menyalakan kembali energi kreatifnya dan menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari ekspresi diri.
  • ISFP mencari kedai kopi yang tenang dengan pencahayaan lembut dan musik latar yang menenangkan untuk refleksi diri.
  • ENTJ menggunakan coffee hopping sebagai strategi untuk mengatur ulang fokus dan tetap produktif tanpa kehilangan sentuhan relaksasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah padatnya rutinitas dan tuntutan pekerjaan, banyak orang mencari cara untuk melepaskan penat setelah seharian penuh beraktivitas di kantor. Salah satu kebiasaan yang semakin populer di kalangan profesional muda adalah coffee hopping, yaitu mengunjungi beberapa kedai kopi dalam satu waktu untuk menikmati suasana yang berbeda, mencicipi berbagai jenis kopi, atau sekadar melepas stres bersama rekan kerja.

Menariknya, kecenderungan seseorang untuk menikmati kegiatan semacam ini sering kali berkaitan erat dengan tipe kepribadian menurut teori MBTI (Myers-Briggs Type Indicator). Dalam coffee hopping, terdapat beberapa tipe MBTI yang sangat identik dengan kebiasaan menikmati kopi di berbagai tempat. Mereka bukan hanya sekadar penikmat kopi, tetapi juga menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari ekspresi diri, cara bersosialisasi, dan upaya menjaga keseimbangan hidup setelah bekerja seharian.

Suka menikmati ketenangan di kafe, yuk intip kelima tipe MBTI yang suka coffee hopping setelah pulang kerja berikut ini. Let’s scroll down!

1. ENFP

ilustrasi pria melakukan coffee hopping setelah pulang kerja
ilustrasi pria melakukan coffee hopping setelah pulang kerja (unsplash.com/Tamara Harhai)

ENFP dikenal sebagai tipe kepribadian yang penuh semangat, imajinatif, dan mudah merasa bosan dengan rutinitas yang monoton. Setelah bekerja seharian di kantor, mereka cenderung mencari sesuatu yang bisa menyalakan kembali energi kreatifnya. Coffee hopping menjadi aktivitas yang sempurna bagi ENFP karena mereka menyukai hal-hal baru dan gemar menjelajahi tempat dengan nuansa unik.

Bagi ENFP, menikmati kopi bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari perjalanan kecil yang memicu ide-ide segar. Mereka kerap membawa buku catatan atau laptop untuk menulis, menggambar, atau sekadar mencatat inspirasi yang muncul di tengah hiruk pikuk kedai kopi. Suasana yang santai namun tetap hidup membuat ENFP merasa bebas berekspresi. Tak jarang, mereka menjadikan coffee hopping sebagai ajang eksplorasi diri dan kesempatan untuk bertemu orang baru yang dapat memperluas wawasan mereka.

2. ISFP

ilustrasi pria melakukan coffee hopping setelah pulang kerja
ilustrasi pria melakukan coffee hopping setelah pulang kerja (unsplash.com/Al Farel Ghazali)

ISFP memiliki jiwa yang lembut dan apresiatif terhadap keindahan. Mereka cenderung menikmati hal-hal sederhana yang memberi kedamaian batin, termasuk secangkir kopi hangat di tempat yang nyaman. Setelah hari kerja yang melelahkan, ISFP akan mencari kedai kopi yang tenang dengan pencahayaan lembut dan musik latar yang menenangkan. Mereka lebih memilih tempat yang tidak ramai, karena bagi ISFP, momen menikmati kopi adalah bentuk refleksi dan waktu untuk menenangkan diri dari hiruk pikuk aktivitas.

Saat coffee hopping, ISFP cenderung memperhatikan detail kecil seperti aroma kopi, tekstur busa pada latte, hingga desain cangkir yang digunakan. Kecenderungan estetis yang tinggi membuat mereka menikmati pengalaman tersebut dengan penuh kesadaran. Mereka juga menyukai suasana artistik, seperti kedai kopi dengan dekorasi bergaya minimalis atau vintage. Bagi ISFP, coffee hopping bukan tentang mencari tempat paling populer, tetapi menemukan ruang yang selaras dengan suasana hati mereka setelah bekerja.

3. ENTJ

ilustrasi pria melakukan coffee hopping setelah pulang kerja
ilustrasi pria melakukan coffee hopping setelah pulang kerja (unsplash.com/Bryan Plata)

ENTJ dikenal sebagai pribadi yang ambisius, berorientasi pada hasil, dan memiliki jadwal yang padat. Namun di balik sikap tegas dan terorganisir, tipe ini juga membutuhkan waktu untuk memulihkan energi mentalnya. Coffee hopping bagi ENTJ bukan sekadar hiburan, tetapi bagian dari strategi untuk mengatur ulang fokus dan menyeimbangkan ritme hidup. Mereka sering menggunakan waktu di kedai kopi untuk mengevaluasi pekerjaan, membaca buku bisnis, atau berdiskusi santai dengan rekan sejawat mengenai ide-ide baru.

Kedai kopi bagi ENTJ berfungsi seperti ruang rapat alternatif yang lebih santai namun tetap produktif. Suasana semi-formal dengan aroma kopi segar membuat mereka tetap waspada namun tidak tegang. ENTJ biasanya memilih kedai yang memiliki suasana profesional, interior modern, dan fasilitas seperti Wi-Fi cepat agar tetap bisa bekerja ringan. Bagi mereka, coffee hopping bukan sekadar pelarian dari rutinitas, tetapi cara cerdas untuk tetap produktif tanpa kehilangan sentuhan relaksasi.

4. INFP

ilustrasi pria melakukan coffee hopping setelah pulang kerja
ilustrasi pria melakukan coffee hopping setelah pulang kerja (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

INFP merupakan tipe yang dikenal idealis, introspektif, dan memiliki dunia batin yang kaya. Setelah seharian bekerja di lingkungan yang menuntut banyak interaksi sosial atau tanggung jawab berat, mereka mencari ruang untuk menenangkan pikiran. Kedai kopi menjadi tempat yang sempurna bagi INFP untuk menikmati kesendirian dengan cara yang lembut dan estetis. Mereka sering memilih kedai dengan suasana hangat, cahaya lampu kekuningan, serta aroma kopi yang menenangkan.

Bagi INFP, coffee hopping adalah bentuk terapi emosional. Setiap kunjungan ke kedai kopi baru menjadi momen untuk merefleksikan pengalaman hidup dan memulihkan semangat batin. Mereka menikmati duduk di sudut ruangan sambil mendengarkan musik lembut atau membaca buku favorit. Kadang, mereka juga menulis puisi atau catatan pribadi sambil menyeruput kopi hangat. Aktivitas sederhana ini membantu mereka menjaga keseimbangan emosional sekaligus menyalurkan ekspresi kreatif tanpa tekanan sosial.

5. ESFP

ilustrasi pria melakukan coffee hopping setelah pulang kerja
ilustrasi pria melakukan coffee hopping setelah pulang kerja (freepik.com/freepik)

ESFP dikenal sebagai pribadi yang spontan, ramah, dan menyukai kesenangan. Mereka hidup untuk momen dan gemar merasakan pengalaman baru yang bisa dinikmati bersama orang lain. Setelah jam kerja usai, ESFP biasanya tidak langsung pulang ke rumah. Mereka akan mengajak teman-teman untuk coffee hopping dan mencari kedai kopi dengan suasana ramai serta desain menarik. Aktivitas ini menjadi cara mereka untuk bersosialisasi sambil menikmati suasana santai yang tetap penuh energi positif.

Kedai kopi bagi ESFP bukan hanya tempat minum kopi, tetapi juga panggung kecil untuk berbagi tawa dan cerita. Mereka senang mencoba menu musiman, memotret minuman untuk diunggah ke media sosial, atau sekadar menikmati obrolan ringan bersama rekan kerja. Suasana ramai dan penuh warna justru membuat mereka merasa hidup kembali setelah seharian bekerja. Bagi ESFP, coffee hopping adalah bentuk apresiasi terhadap momen kecil yang menyenangkan dan sarana untuk menjaga hubungan sosial tetap hangat.

Pada akhirnya, coffee hopping bukan hanya tentang kopi, tetapi juga tentang perjalanan kecil untuk memahami diri sendiri. Dalam setiap tempat baru yang dikunjungi, seseorang dapat menemukan sudut pandang baru, emosi yang tenang, atau bahkan semangat baru untuk terus melangkah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

5 Tipe MBTI yang Suka Coffee Hopping Setelah Pulang Kerja, Ada ESFP!

09 Des 2025, 20:03 WIBMen