Beazt Kampanyekan Sadar Produk Lokal Original di Citayam Fashion Week

Menukar sepatu KW dengan sepatu Beazt baru

Stasiun MRT Dukuh Atas belakangan menjadi sorotan publik karena fenomena Citayam Fashion Week. Area tersebut ramai oleh para remaja yang datang dari daerah penyangga ibu kota seperti seperti Depok, Citayam, Bojonggede, Bogor serta dari area Jakarta seperti Ancol, Tanjung Priok, dan Cakung.

Para remaja ini datang dengan referensi fashion tersendiri dengan gaya mereka yang merepresentasikan kelompok pinggiran yang mampu tampil dengan outfit maksimal tanpa menghabiskan banyak biaya. Ditambah lagi, pakaian yang dikenakan pun banyak berasal dari merek lokal.

Melihat para remaja yang telah “melek” fashion ini menjadi momen yang pas bagi BEAZT untuk lebih mengenalkan kembali produk fashion lokal khususnya sepatu. Penasaran seperti apa? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Mengedukasi tentang produk lokal original

Beazt Kampanyekan Sadar Produk Lokal Original di Citayam Fashion WeekKampanye Beazt di Citayam Fashion Week (Dok. Beazt)

Seperti yang telah disebut di atas, BEAZT melihat langsung bagaimana fenomena pelaku Citayam Fashion Week dalam berekspresi dengan memadu padankan pakaian dari kepala hingga ke alas kaki. Namun, beberapa dari para remaja ini masih terlihat menggunakan produk palsu atau biasa di sebut KW.

Hal ini menjadi inspirasi BEAZT untuk memulai sebuah kampanye sederhana untuk mengedukasi serta mengenalkan lebih jauh tentang produk lokal. Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang produk lokal yang original untuk mendukung kreativitas fashion mereka.

2. Menukar sepatu KW dengan sepatu Beazt yang baru

Beazt Kampanyekan Sadar Produk Lokal Original di Citayam Fashion WeekKampanye Beazt di Citayam Fashion Week (Dok. Beazt)

Dibantu oleh Isser Whitey James, sneakerhead asal Jakarta yang dikenal dengan kampanye 1.000 sepatu alas tempuhnya, BEAZT mengedukasi para remaja di sekitaran Stasiun MRT Sudirman Dukuh Atas dengan menanyakan mereka terlebih dahulu alasan kenapa menggunakan produk KW.

Setelahnya, Isser menjelaskan serta mengedukasi tentang produk lokal yang bisa menjadi alternatif mereka untuk tetap berekspresi. Tidak hanya itu, BEAZT juga menukarkan sepatu KW mereka dengan sepatu BEAZT baru yang sudah disiapkan untuk mengganti sepatu lama mereka sehingga para remaja ini dapat merasakan langsung kualitas dari brand lokal.

3. Daya beli dan pengetahuan minim tentang produk lokal

Beazt Kampanyekan Sadar Produk Lokal Original di Citayam Fashion WeekKampanye Beazt di Citayam Fashion Week (Dok. Beazt)

Setelah banyak berbincang dengan para remaja, Isser menyimpulkan bahwa kemampuan daya beli serta pengetahuan yang minim tentang produk lokal masih menjadi isu utama kenapa mereka menggunakan produk non original.

Dari sini, perjalanan untuk terus mengenalkan produk lokal kepada semua lapisan masyarakat masih menjadi tantangan bagi industri produk lokal dan bagi BEAZT  khususnya untuk terus berinovasi serta membuat produk lokal untuk bisa dikenal dan bangga digunakan oleh seluruh masyarakat.

Baca Juga: 9 Inspirasi Street Style ala Citayam Fashion Week, Tertarik Mencoba?

Topik:

  • Wahyu Kurniawan

Berita Terkini Lainnya