5 Tips Mencegah Luka Cukur pada Kumis dan Jenggot, Mulus Tanpa Lecet!

Mencukur rambut wajah seperti kumis dan jenggot sudah menjadi kegiatan rutin bagi laki-laki yang menyukai tampilan sleek and smooth. Selain agar terlihat rapi dan bersih, juga dapat mengurangi pertumbuhan bakteri yang bersarang dalam bulu wajah. Salah satu faktor penyebab bulu wajah tumbuh lebat adalah hormon testosteron, sehingga intensitas mencukur dapat berbeda pada setiap orang.
Hal tidak menyenangkan yang sering terjadi adalah luka saat mencukur. Kulit kering berpotensi meningkatkan risiko kulit mudah terluka, iritasi dan kemerahan ketika kena gesekan alat cukur. Jangan khawatir, gunakan teknik dan 5 tips berikut untuk mencegah luka saat bercukur!
1.Mempersiapkan kondisi kulit

Kulit yang bersih, halus dan terhidrasi dengan baik akan menurunkan risiko luka cukur. Cuci wajah dengan hydrating facial wash untuk membersihkan debu dan minyak. Facial wash/ cleanser yang mengandung pelembap membuat rambut wajah lebih lembut sehingga mudah dicukur.
Lakukan eksfoliasi 1-2 kali seminggu menggunakan gentle face scrub. Eksfoliasi berfungsi mengangkat sel mati dari permukaan kulit terluar, membersihkan minyak dalam pori-pori sehingga kondisi kulit lebih halus dan pisau cukur dapat meluncur mulus tanpa melukai kulit.
2.Gunakan air hangat

Sebelum bercukur, alangkah baiknya basuh wajah dengan air hangat atau gunakan handuk hangat yang diletakkan pada wajah selama 2 menit. Uap hangat akan membuka pori-pori, membuat bulu kumis dan jenggot lebih halus sehingga mempermudah pisau cukur melewati setiap helai bulu.
Wet shaving lebih dianjurkan dibandingkan dry shaving. Wet shaving adalah mencukur dalam kondisi basah menggunakan air atau lubrikasi dengan shaving cream. Cukur dalam kondisi kulit basah dan terlubrikasi memberi keuntungan seperti pencukuran merata di seluruh area dan mengurangi risiko ingrown hair (rambut tumbuh masuk ke dalam kulit, yang seharusnya tumbuh keluar dari folikel rambut).
3.Pastikan mata pisau tajam

Mata pisau yang tajam akan memotong tanpa hambatan hingga akar rambut. Semakin dekat posisi mata pisau dengan akar rambut, maka hasil cukuran semakin halus.
Sebaliknya, alat cukur yang tumpul akan membuat rambut mudah kusut dan tertarik mata pisau sehingga membuat sensasi sakit seperti dicubit. Ketika rambut sudah menumpuk dalam alat cukur dan sulit dibersihkan, atau ketika rambut seperti tertarik setiap bercukur, maka ini saatnya mengganti mata pisau yang baru.
4.Gembungkan pipi atau katupkan bibir ke dalam mulut

Menggembungkan pipi atau menarik bibir ke arah dalam mulut, membuat kulit menjadi tegang dan kencang. Hal ini menghasilkan permukaan kulit lebih rata dan mudah dilewati pisau cukur. Bisa juga memakai bantuan tangan dengan cara menarik area yang sedang dicukur, sehingga permukaan kulit menjadi tegang.
5.Mencukur searah pertumbuhan rambut

Jika kumis dan jenggot cukup lebat, panjang dan keriting, maka sebaiknya mencukur searah dengan pertumbuhan rambut. Mencukur searah pertumbuhan rambut mengurangi risiko iritasi, luka dan ingrown hair. Hasil cukuran juga akan terlihat lebih rapi dan halus.
6.Kontrol tekanan cukur

Sering kali seseorang menekan alat cukur pada permukaan kulit dengan maksud ingin memotong rambut hingga akarnya. Tekanan mata pisau yang terlalu kuat menyebabkan kulit tergores dan luka.
Mata pisau yang tajam tidak perlu tekanan dalam, biarkan alat cukur menyentuh dasar rambut dan lakukan gerakan gentle stroke (sapuan lembut). Cara lain memastikan akar rambut sudah tercukur adalah dengan mendengar suaranya, jika tidak lagi terdengar seperti suara pisau memotong rambut, maka area tersebut sudah bersih.
7.Gunakan moisturizer

Rasa khawatir terhadap luka lecet mungkin menjadi salah satu alasan seseorang malas bercukur. Kondisi ini umum terjadi jika kulit terlalu kering, bertekstur kasar dan bersisik. Pelembap wajah dapat membantu menghidrasi, melembapkan, dan mengencangkan kulit sehingga melindungi kulit dari iritasi pisau cukur.
Mencukur bisa menjadi tantangan tersendiri sehingga harus lebih hati-hati. Jangan malas mencukur karena rambut wajah yang tidak dirapikan dapat memberi rasa gatal, risi dan kusam. Jadikan waktu ini sebagai pengalaman terapeutik dan tenang agar mengurangi risiko luka. Bring back the baby face, dude!