Bau Badan Saat Pubertas? Ini 5 Panduan Perawatannya!

- Pahami penyebab bau badan di masa pubertas, termasuk peningkatan hormon dan aktivitas kelenjar keringat.
- Mandi dua kali sehari dengan sabun antibakteri untuk membersihkan tubuh secara menyeluruh.
- Gunakan deodoran atau antiperspiran yang cocok, ganti pakaian setiap hari, dan hindari penggunaan parfum untuk menutupi bau badan.
Pubertas menjadi masa saat tubuh mengalami banyak perubahan, termasuk peningkatan produksi keringat yang dapat menimbulkan bau badan. Bagi banyak remaja, hal tersebut menjadi pengalaman baru yang terkadang membingungkan dan mempengaruhi rasa percaya diri.
Bau badan ketika pubertas bukanlah hal yang memalukan, melainkan proses alami yang dapat diatasi dengan melakukan perawatan yang tepat. Mengetahui penyebab dan cara mengatasinya sejak dini bisa membantu remaja untuk tetap merasa nyaman dalam kesehariannya. Berikut panduan perawatan praktis yang dapat diterapkan demi mencegah dan mengurangi bau badan selama masa pubertas.
1. Pahami penyebab bau badan di masa pubertas

Ketika pubertas, tubuh akan mulai memproduksi lebih banyak hormon, termasuk yang mendorong aktivitas kelenjar keringat. Keringat yang keluar dari kelenjar apokrin memiliki kandungan protein dan lemak yang gampang diurai bakteri, sehingga menimbulkan bau tak sedap.
Remaja kerapkali terkejut dengan perubahan tersebut karena sebelumnya belum mengalami bau badan. Mengetahui penyebabnya menjadi tahap awal untuk mengatasinya. Dengan pengetahuan yang tepat, remaja dapat mulai melakukan perawatan yang sesuai.
2. Mandi dua kali sehari dengan benar

Mandi dengan rutin sangat penting agar menyingkirkan keringat, minyak, dan bakteri yang menjadi penyebab bau. Remaja sebaiknya mandi dua kali sehari, terlebih sesudah melakukan aktivitas berat atau olahraga.
Kamu bisa memakai sabun antibakteri untuk membersihkan tubuh dengan menyeluruh. Fokuslah pada bagian seperti ketiak, leher, punggung, dan selangkangan. Mandi secara rutin dapat menjadikan tubuh tetap segar dan mengurangi risiko bau badan.
3. Gunakan deodoran atau antiperspiran yang cocok

Deodoran berfungsi untuk mengurangi bau badan, sementara antiperspiran berguna untuk mengurangi produksi keringat. Remaja dapat mulai memakai produk tersebut semenjak muncul tanda-tanda pubertas, seperti ketiak mulai berkeringat.
Kamu bisa memilih produk yang aman untuk kulit sensitif dan tak memiliki kandungan alkohol berlebih. Kamu bisa memakai sesudah mandi dan memastikan kulit kering sebelum diaplikasikan. Dengan penggunaan secara teratur, deodoran bisa sangat membantu meningkatkan kepercayaan diri.
4. Ganti pakaian setiap hari

Pakaian yang telah digunakan sepanjang hari menyerap keringat dan bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Remaja perlu membiasakan diri untuk mengganti pakaian setiap hari, termasuk pakaian dalam dan kaos kaki. Pakaian bersih dapat membantu untuk melindungi tubuh tetap segar dan mencegah bau tak sedap.
Di samping itu, kamu perlu memastikan bahwa pakaian benar-benar kering sebelum digunakan kembali. Kebersihan pakaian sama pentingnya dengan kebersihan tubuh.
5. Jangan gunakan parfum untuk menutupi bau badan

Parfum bukanlah solusi utama untuk menghilangkan bau badan, karena hanya menutupi bau sementara, bukan menyingkirkan penyebabnya. Bahkan, mencampur bau keringat dengan parfum dapat menciptakan wangi yang tidak enak.
Remaja perlu lebih fokus pada kebersihan dibandingkan sekadar menyemprotkan parfum. Pakailah parfum sesudah mandi dan sesudah tubuh bersih supaya hasilnya optimal. Ingat, parfum merupakan pelengkap, bukan pengganti perawatan.
Bau badan ketika pubertas ialah hal yang normal, namun dapat diatasi dengan perawatan yang tepat. Yuk, mulai membangun kebiasaan baik sejak remaja supaya tetap percaya diri dan nyaman setiap hari!