Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menyisir jenggot (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi menyisir jenggot (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Intinya sih...

  • Pemilihan sisir jenggot yang tepat menentukan hasil akhir grooming

  • Kebersihan jenggot harus dijaga sebelum proses penyisiran

  • Minyak jenggot memberi kelembapan sebelum disisir

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjaga kerapian jenggot bukan hanya soal gaya, tetapi juga tentang kebersihan dan kesehatan kulit wajah. Banyak pria ingin tampil percaya diri dengan jenggot yang tertata, namun sering kebingungan bagaimana cara menyisir jenggot yang benar supaya hasilnya maksimal. Perawatan sederhana ini ternyata memiliki aturan tertentu, mulai dari pemilihan sisir hingga teknik menyisir, agar jenggot tetap sehat dan terlihat tebal alami.

Bila dilakukan sembarangan, jenggot bisa mudah kusut, patah, bahkan menimbulkan rasa gatal pada kulit wajah. Perlu langkah yang sistematis supaya hasilnya tidak sekadar rapi, tetapi juga terawat dari dalam. Supaya lebih jelas, mari simak beberapa tahapan penting yang bisa kamu terapkan setiap hari untuk mendapatkan jenggot sehat dan menawan.

1. Pemilihan sisir jenggot yang tepat menentukan hasil akhir grooming

ilustrasi menyisir jenggot (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Sisir jenggot memiliki peran besar dalam menentukan hasil akhir grooming, sehingga pemilihannya tidak bisa sembarangan. Jenis sisir dengan bulu alami seperti boar bristle brush sering direkomendasikan karena mampu menyebarkan minyak alami secara merata ke seluruh helai jenggot. Selain itu, bulu sisir jenis ini cukup kuat untuk mengurai kusut tetapi tetap lembut sehingga tidak merusak batang rambut. Penggunaan sisir berkualitas juga membantu mengurangi risiko iritasi pada kulit wajah yang sensitif.

Kamu perlu menyesuaikan ukuran sisir dengan panjang jenggot kamu, misalnya sisir bergigi jarang untuk jenggot panjang dan sisir bergigi rapat untuk jenggot pendek. Sisir berbahan plastik murah sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan listrik statis yang membuat jenggot terlihat mengembang tidak beraturan. Investasi pada satu sisir bagus bisa menjadi langkah awal sederhana yang memengaruhi kenyamanan saat merawat jenggot setiap hari.

2. Kebersihan jenggot harus dijaga sebelum proses penyisiran

ilustrasi mencuci jenggot (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Menyisir jenggot tanpa membersihkannya terlebih dahulu justru membuat kotoran menumpuk dan menempel lebih dalam. Sebelum mulai menyisir, sebaiknya jenggot dicuci memakai sampo khusus jenggot yang mampu membersihkan debu, keringat, hingga minyak berlebih tanpa membuat kulit kering. Penggunaan kondisioner setelahnya juga bermanfaat untuk melembutkan helai rambut sehingga lebih mudah diatur.

Setelah dicuci, keringkan jenggot menggunakan handuk dengan cara ditepuk perlahan, bukan digosok keras. Menyisakan sedikit kelembapan justru membantu proses penyisiran agar lebih mudah dilakukan tanpa menyebabkan rambut patah. Kebersihan ini juga mencegah munculnya ketombe jenggot atau rasa gatal yang sering mengganggu. Rutinitas sederhana ini bisa menjadi fondasi penting sebelum masuk ke langkah grooming selanjutnya.

3. Minyak jenggot memberi kelembapan sebelum disisir

ilustrasi balm untuk jenggot (pexels.com/Castorly Stock)

Jenggot yang kering akan lebih sulit diatur karena mudah kusut dan patah saat disisir. Penggunaan minyak jenggot atau balm berfungsi sebagai pelembap alami yang menutrisi helai rambut jenggot sekaligus menyehatkan kulit di bawahnya. Beberapa tetes minyak jenggot cukup untuk diusap ke telapak tangan, lalu diratakan ke seluruh bagian jenggot.

Pemakaian produk ini juga membuat jenggot tampak lebih berkilau dan tidak kusam. Jika diaplikasikan secara merata, minyak jenggot membantu meminimalkan gesekan sisir dengan rambut sehingga proses grooming terasa lebih lembut. Efek samping lain yang menguntungkan adalah aroma segar yang muncul, menambah rasa percaya diri saat beraktivitas sehari-hari.

4. Teknik menyisir dari bawah membantu mencegah kusut

ilustrasi menyisir jenggot (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Banyak pria langsung menyisir dari atas, padahal langkah itu berisiko menambah kusut pada jenggot. Sebaiknya mulai menyisir dari bagian bawah jenggot, lalu arahkan perlahan ke atas. Metode ini membuat helai jenggot terangkat sehingga simpul atau kusut lebih mudah diurai tanpa menyebabkan rasa sakit.

Setelah simpul berhasil diurai, lanjutkan menyisir secara bertahap sampai seluruh bagian terasa ringan. Teknik ini tidak hanya mencegah kerusakan rambut, tetapi juga memberi efek volume sehingga jenggot tampak lebih tebal. Kamu bisa meluangkan waktu ekstra pada bagian yang sering kusut, seperti area dekat dagu, agar hasil akhirnya lebih merata.

5. Penyisiran ke arah bawah memberikan bentuk akhir yang rapi

ilustrasi menyisir jenggot (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Setelah jenggot terbebas dari kusut, arahkan sisir ke bawah untuk memberikan bentuk akhir yang rapi. Langkah ini membuat jenggot jatuh mengikuti garis wajah dan tampak lebih natural. Penyisiran ke bawah juga memudahkan penataan agar sisi kiri dan kanan terlihat seimbang, sehingga penampilan wajah menjadi lebih proporsional.

Jika masih ada helai rambut yang keluar jalur, kamu bisa menambahkan sedikit minyak atau balm untuk merapikannya. Gunakan sisir bergigi rapat pada tahap ini agar hasil akhir tampak lebih halus. Rutinitas kecil ini membuat jenggot tidak hanya rapi dan tertata, tetapi juga tampak sehat dan berkilau setiap saat.

Perawatan jenggot membutuhkan langkah yang teratur supaya hasilnya konsisten dan tahan lama. Bila dilakukan rutin, kamu akan mendapatkan jenggot sehat, rapi, dan mudah diatur. Karena itu, cara menyisir jenggot yang benar bisa menjadi kunci penampilan lebih percaya diri sekaligus menambah kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team