Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membersihkan telinga (freepik.com/stefamerpik)
ilustrasi membersihkan telinga (freepik.com/stefamerpik)

Intinya sih...

  • Memakai cotton bud terlalu dalam dapat menyumbat telinga dan merusak gendang telinga.

  • Membersihkan telinga terlalu sering dapat membuat telinga lebih kering dan rentan terkena iritasi.

  • Menggunakan benda tajam untuk membersihkan telinga berisiko membuat saluran telinga mengalami luka.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membersihkan telinga kerapkali dipandang sebagai hal yang sepele, padahal cara yang salah dapat berbahaya untuk kesehatan. Banyak orang tak menyadari bahwa kebiasaan sederhana seperti memakai cotton bud atau benda tajam bisa menyebabkan risiko serius. Kotoran telinga sebenarnya mempunyai fungsi penting untuk melindungi telinga dari debu dan bakteri.

Akan tetapi, bila dibersihkan dengan cara yang salah, maka fungsinya akan terganggu dan memunculkan masalah baru. Maka dari itu, penting untuk memahami kesalahan umum ketika membersihkan telinga agar kesehatan pendengaran tetap terjaga.

1. Memakai cotton bud terlalu dalam

ilustrasi cotton bud (unsplash.com/Etactics Inc)

Banyak orang berpikir bahwa cotton bud merupakan alat terbaik untuk membersihkan telinga. Padahal, memasukkannya terlalu dalam dapat mendorong kotoran semakin masuk.

Hal tersebut memiliki risiko menyumbat telinga dan merusak gendang telinga. Kotoran telinga sebenarnya keluar dengan sendirinya secara alami. Dengan begitu, cotton bud sebaiknya hanya dipakai untuk membersihkan area luar telinga saja.

2. Membersihkan telinga terlalu sering

ilustrasi telinga (unsplash.com/Dylann Hendricks | 딜란)

Membersihkan telinga memang menjadi rutinitas yang penting, namun bila terlalu sering justru dapat menimbulkan kerugian. Kotoran telinga atau serumen mempunyai kegunaan untuk menjaga telinga dari bakteri dan debu. Apabila dibersihkan secara berlebihan, maka telinga dapat menjadi lebih kering dan rentan terkena iritasi.

Keadaan tersebut juga dapat memicu rasa gatal dan ketidaknyamanan. Dengan begitu, lakukan pembersihan hanya jika memang dibutuhkan.

3. Memakai benda tajam

ilustrasi peniti (unsplash.com/Ju Ostroushko)

Banyak orang memakai benda tajam seperti peniti, jepit rambut, atau tusuk gigi untuk membersihkan telinga. Tindakan tersebut sangat berbahaya karena dapat membuat saluran telinga mengalami luka.

Luka kecil pada telinga bisa menjadi pintu masuk kuman penyebab infeksi. Di samping itu, risiko gendang telinga robek juga tak kalah besar. Cara tersebut sebaiknya benar-benar tidak dilakukan agar menjaga kesehatan telinga.

4. Menggunakan cairan tanpa petunjuk dokter

ilustrasi cairan (unsplash.com/charlesdeluvio)

Beberapa orang mencoba meneteskan cairan tertentu untuk membersihkan telinga. Sayangnya, tak semua cairan aman dipakai tanpa resep atau arahan dari dokter.

Cairan yang salah dapat menimbulkan iritasi atau infeksi. Bahkan, bila gendang telinga sudah bermasalah, maka risikonya juga akan lebih serius. Oleh sebab itu, pakailah obat tetes telinga hanya sesuai dengan saran medis.

5. Mengabaikan kebersihan alat pembersih

ilustrasi cotton bud (unsplash.com/Jen Theodore)

Alat pembersih telinga seperti cotton bud atau ear scoop kerapkali digunakan berulang kali tanpa memperhatikan kebersihannya. Padahal, alat yang kotor dapat membawa bakteri masuk ke telinga.

Ini mengakibatkan risiko infeksi telinga semakin tinggi. Membersihkan telinga dengan memakai alat yang tak steril sama saja menambah masalah baru. Dengan demikian, kamu perlu memastikan telah memakai alat yang bersih dan sekali pakai jika memungkinkan.

Membersihkan telinga memang diperlukan, namun harus dilakukan dengan cara yang tepat supaya tak menyebabkan masalah baru. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum, telinga bisa tetap terjaga kesehatannya, kebersihannya, dan pendengaran juga terjaga dengan baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team