6 Penyebab Telinga Terasa Penuh dan Cara Mengatasinya

- Sensasi telinga penuh bisa disebabkan oleh penumpukan kotoran telinga, perubahan tekanan, dan infeksi telinga.
- Kondisi medis seperti penyakit Meniere, alergi, dan sinusitis juga dapat membuat telinga terasa penuh.
- Jika keluhan telinga penuh tidak membaik dalam beberapa hari, segera periksakan diri ke dokter spesialis THT.
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Christopher Warouw, SpTHT-BKL
Telinga terasa penuh adalah keluhan umum yang sering dialami banyak orang. Sensasi ini bisa membuat pendengaran seperti teredam, tidak nyaman, atau bahkan disertai dengung (tinitus).
Berikut beberapa penyebab telinga terasa penuh dan penjelasannya.
1. Penumpukan kotoran telinga (serumen)
Kotoran telinga sebenarnya berfungsi melindungi saluran telinga dari debu dan bakteri. Namun, jika menumpuk atau mengeras, ini dapat menyumbat saluran telinga dan menimbulkan sensasi penuh.
Gejala lainnya termasuk gatal, pendengaran berkurang, atau nyeri ringan.
Solusinya, berhati-hatilah saat mengorek telinga dengan cotton bud karena bisa mendorong kotoran lebih dalam. Bila diperlukan, kamu dapat menggunakan tetes telinga atau periksa ke dokter untuk pembersihan yang lebih aman dan nyaman.
2. Perubahan tekanan (barotrauma)

Perbedaan tekanan antara telinga tengah dan lingkungan luar dapat menyebabkan telinga terasa penuh, misalnya saat:
- Naik pesawat.
- Menyelam (diving).
- Berada di dataran tinggi.
Solusinya, kamu dapat mengunyah permen karet, menguap, atau melakukan manuver Valsalva (menutup hidung dan meniup pelan), dengan catatan, manuver ini hanya boleh dilakukan saat sedang tidak pilek atau ada ingus di hidung.
3. Infeksi telinga (otitis media atau eksterna)
Infeksi di telinga tengah (otitis media) atau saluran telinga luar (otitis eksterna) dapat menyebabkan pembengkakan dan penumpukan cairan.
Gejala lainnya antara lain nyeri, demam, atau keluarnya cairan dari telinga. Nyeri khas saat daun telinga ditarik dan bagian muara lubang telinga ditekan.
Solusinya, periksalah ke dokter untuk mendapatkan antibiotik atau obat tetes telinga.
4. Alergi atau sinusitis

Pembengkakan saluran hidung dan sinus akibat alergi atau infeksi (sinusitis) dapat memengaruhi tuba Eustachius (saluran penghubung telinga dan hidung bagian belakang), sehingga telinga terasa penuh.
Gejala lainnya meliputi hidung tersumbat, pilek, atau sakit kepala. Pada anak-anak, lebih dominan gejala batuk.
Solusinya, hindari alergen pemicu. Minum antihistamin (untuk alergi) atau dekongestan, serta banyak minum air. Cuci hidung juga akan sangat membantu.
5. Penyakit Meniere
Kondisi ini menyerang telinga dalam dan menyebabkan penumpukan cairan, sehingga telinga terasa penuh disertai vertigo (pusing berputar) dan tinitus.
Gejala lainnya termasuk gangguan keseimbangan dan pendengaran yang fluktuatif.
Solusinya, berkonsultasilah ke dokter spesialis THT untuk penanganan khusus.
6. Benda asing di telinga

Masuknya air, serangga, atau benda kecil ke dalam telinga dapat menimbulkan sensasi telinga penuh.
Solusinya, apabila yang masuk adalah serangga, prinsip utamanya adalah dimatikan terlebih dahulu dengan cara meneteskan cairan. Lalu, secepatnya segera periksa ke dokter spesialis THT.
Kapan harus ke dokter?
Jika telinga terasa penuh disertai gejala di bawah, segera konsultasikan ke dokter:
- Nyeri hebat.
- Keluar cairan atau darah dari telinga.
- Gangguan pendengaran berat.
- Gangguan keseimbangan berat, seperti vertigo atau mual-muntah.
Telinga terasa penuh bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari masalah ringan seperti kotoran telinga hingga kondisi serius seperti infeksi atau penyakit Meniere. Jika keluhan telinga penuh tidak membaik dalam beberapa hari, segera periksa ke dokter spesialis THT untuk penanganan tepat.
Semoga informasi ini membantu. Jaga selalu kesehatan telinga kamu, ya!
Referensi
"Why Do My Ears Feel Plugged? Causes and Treatments." GoodRx. Diakses April 2025.
"Why Does My Ear Feel Clogged? Common Causes and Remedies." Healthline. Diakses April 2025.
"Why Do I Have a Feeling of Fullness in My Ear?" MedicineNet. Diakses April 2025.